Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Dari sekian banyak cobaan dan tantangan membina rumah tangga, perselingkuhan mungkin menjadi tantangan yang terberat. Pasti sulit memaafkan pasangan yang pernah mengkhianati janji suci pernikahan, dan sangat wajar jika Anda tak kuasa menahan emosi, sedih, patah hati, dan merasa dikhianati.
Keadaan mungkin akan semakin buruk jika pernikahan sudah dikaruniai buah hati, yang membuat Anda semakin sulit memilih untuk tetap tinggal di dalam rumah tangga yang pernah ternoda atau melanjutkan hidup masing-masing dengan mengorbankan kebahagiaan anak.
Walau diselingkuhi memang sangat menghantam ketenangan jiwa, namun ini tidak harus diakhiri dengan perceraian kok, Moms. Berikut beberapa cara untuk move on dari suami yang selingkuh dengan wanita lain.
1. Jangan Salahkan Diri Sendiri
Istri yang diselingkuhi suaminya seringkali justru menyalahkan dirinya sendiri. "Mungkin saya kurang baik, kurang cantik, kurang berwawasan luas," dan berbagai afirmasi negatif lainnya yang membuat Anda semakin terpukul. Stop! Jangan pernah menyalahkan diri sendiri atas perselingkuhan yang dilakukan suami Anda.
Bagaimana pun, perselingkuhan selalu salah, apa pun alasannya. Maka jika Anda ingin melanjutkan pernikahan dan berusaha berdamai dengan kesalahan besar ini, mulailah dengan tidak menyalahkan diri Anda.
2. Stop Membenci Pelakor
Tidak mudah, namun membenci pelakor atau wanita yang diselingkuhi suami Anda sangat membuang energi. Suami Andalah yang berjanji akan sehidup semati dengan Anda, bukan si pelakor.
"Jika Anda membuang energi memikirkan si pelakor, maka Anda akan tak ada habisnya membandingkan diri Anda dengannya, dan ini bisa berujung dengan Anda membenci diri Anda sendiri. Anda pikir Anda menghakimi si pelakor, padahal Anda justru sedang menghakimi diri Anda sendiri," jelas Caroline Madden, MFT, PhD, psikolog, terapis pernikahan, dan penulis Fool Me Once: Should I Take Back My Cheating Husband?.
Walau Anda pikir Anda lebih hebat, lebih cantik, dan lebih segalanya dari si pelakor, membandingkan dirinya dengan diri Anda akan selalu membuat Anda lebih rugi. "Jika Anda terus memikirkan si pelakor, artinya Anda sedang terus-menerus menyakiti diri Anda sendiri lagi, lagi, dan lagi," ujar Madden.
3. Jangan Dengarkan Kata Orang
Saat keluarga besar atau orang lain mengetahui apa yang terjadi pada pernikahan Anda, umumnya mereka akan memberondong Anda dengan berbagai saran. Mulai dari saran memaafkan, mengikhlaskan, melupakan, dan lain sebagainya. Faktanya, jangan biarkan orang lain mendikte Anda harus apa dan bagaimana.
Tidak perlu mengikuti ekspektasi orang lain dan memaksa Anda berdamai dengan luka hingga harus pura-pura bahagia. Jika Anda sedih, bersedihlah, tidak perlu bilang "saya tidak apa-apa" hanya untuk mengikuti ekspektasi orang lain.
"Memberi maaf artinya menegaskan pada diri sendiri bahwa suami Anda tidak punya kekuatan untuk menyakiti Anda lagi. Butuh waktu panjang untuk bisa sampai di titik itu. Di tengah proses memaafkan, berbaik hatilah pada diri Anda sendiri," saran Madden.
4. Jangan Bilang ke Anak
Apa yang terjadi pada pernikahan Anda, tidak perlu memberi tahu ke anak kalau ayahnya punya 'teman dekat' baru. Terlebih sampai bilang, "Papa sudah tidak sayang kita lagi, Papa selingkuh dengan teman kantornya." Wah, ini tidak perlu terjadi ya, Moms.
"Jika Anda bilang ke anak tentang perselingkuhan ini, Anda akan mengikutsertakan mereka ke dalam masalah pelik orang dewasa, yang akan merusak hubungan satu sama lain. Itu bisa membuat anak khawatir dan bingung dengan kesetiaan pasangannya ketika ia dewasa kelak," kata Madden.
Jika keadaan sudah semakin pelik, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog pernikahan ya, Moms. Saran dari mereka tentu yang terbaik, sehingga Anda bisa melalui masalah ini dengan tepat.
5. Introspeksi Secara Objektif
Menurut Dessy Ilsanty, M.Psi, Psikolog, untuk berdamai dengan masa lalu, penting untuk melakukan introspeksi diri. Namun, tidak hanya suami yang perlu mengintrospeksi diri sendiri, tetapi Anda sebagai istri juga perlu mengintrospeksi diri sendiri.
Cobalah fokus pada hal-hal yang bisa mengembalikan kehangatan Anda dan suami. Lakukanlah segala hal yang bisa dilakukan oleh diri sendiri dan untuk diri sendiri, agar dapat membuat hubungan suami dan istri terus harmonis. Maka berfokuslah pada hal itu.
Sangat penting untuk Anda ingat, bahwa menjaga hubungan baik antara suami dan istri adalah tugas kedua belah pihak, bukan hanya tugas suami saja atau tugas istri saja. Kalau selalu berfokus pada kesalahan orang lain, khawatirnya akan membuat kita malah tidak bisa introspeksi diri secara objektif. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)