FAMILY & LIFESTYLE

Jenis-jenis Sakit Kepala yang Perlu Anda Tahu


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Sakit kepala merupakan gangguan kesehatan yang mungkin paling sering terjadi. Masalah ini bisa dialami siapa saja dan kapan saja. Namun tahukah Anda? Sakit kepala ada jenis-jenisnya lho. Berikut adalah beberapa jenis sakit kepala beserta penyebabnya.

Sakit Kepala Primer

Sakit kepala primer biasanya terjadi akibat gangguan langsung pada area luar kepala, aktivitas hormon yang diproduksi otak, maupun masalah dalam struktur kepala seperti gangguan saraf atau pembuluh darah yang mengelilingi tengkorak. Selain itu, sakit kepala ini juga bisa disebabkan oleh berbagai macam gangguan pada otot yang berada di sekitar kepala dan leher.

Perlu diketahui, sakit kepala primer tidak dipicu atau disebabkan oleh kondisi kesehatan lain. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan kemunculan jenis sakit kepala primer karena dipengaruhi riwayat kesehatan keluarga atau diturunkan secara genetik. Penyebab sakit kepala primer antara lain:

• Mengonsumsi alkohol

• Mengonsumi makanan tertentu, seperti daging olahan yang mengandung nitrat

• Kebiasaan tidur yang kurang baik (kurang tidur)

• Kebiasaan mempraktikkan postur tubuh yang buruk

• Melewatkan waktu makan

• Stres.

Sakit kepala primer memiliki beberapa turunan, yaitu:

1. Sakit Kepala Tegang (Tension Headache)

Inilah jenis sakit kepala yang biasa dialami sehari-hari. Rasa sakitnya terasa seperti kepala sedang ditekan, tapi intensitas nyeri akibat sakit kepala ini umumnya tidak terlalu parah. Sensasi nyerinya dapat terasa datang dan pergi.

Penyebab paling umum dari sakit kepala ini adalah ketegangan otot di bagian kepala belakang dan leher. Pemicunya bisa termasuk gangguan emosional (seperti stres, cemas, dan depresi), makanan tertentu, menatap layak komputer terlalu lama, postur tubuh yang kurang baik, serta konsumsi kafein secara berlebihan.

Pada umumnya, jenis sakit kepala ini dapat berlangsung selama 30-60 menit dalam satu episode. Sakit kepala ini bisa hilang dan timbul selama 1 minggu.

2. Migrain

Migrain adalah jenis sakit kepala kronis berupa serangan sakit kepala sebelah, berulang dengan intensitas nyeri berdenyut yang biasanya parah, seperti dihantam oleh benda keras berkali-kali.

Sakit kepala migrain, biasanya disertai gejala lain seperti mual dan muntah, pandangan buram, hingga sensitivitas terhadap aroma, suara bising, atau cahaya. Dalam beberapa kasus, migrain dapat disertai dengan aura atau gejala gangguan penglihatan berupa kilatan cahaya, titik-titik cahaya, atau perubahan lain pada pandangan mata. Selain itu, aura juga bisa berupa sensasi kebas atau mati rasa pada wajah atau tangan.

Penyebab utama migrain adalah gangguan saraf turunan yang bisa membuat seseorang lebih sensitif terhadap rangsangan pemicu migrain. Penyebab lainnya, seperti kurang tidur, stres, dan sering melewatkan jam makan.

Jenis sakit kepala ini tergolong serius apabila berlangsung dari 4 jam hingga 3 hari, dan disertai dengan gejala lainnya yang sangat parah. Sakit kepala migrain juga dikatakan parah jika penderita memiliki riwayat serangan penyakit kepala setidaknya 2-5 kali serangan dengan pola yang sama.

3. Sakit Kepala Cluster

Sakit kepala cluster adalah jenis yang biasa disebut sakit kepala sebelah. Pasalnya, sakit kepala ini menyebabkan rasa sakit di salah satu sisi kepala saja. Jika mengalami jenis sakit kepala ini, Anda mungkin akan mengalami sakit kepala sebanyak 1 hingga 8 kali dalam sehari dengan rasa nyeri intens yang terjadi tiba-tiba. Nyeri pada kepala cenderung berpusat di belakang mata atau area sekitarnya.

Sakit kepala ini terjadi periodik atau pada waktu-waktu tertentu saja. Biasanya serangan sakit ini akan muncul pada waktu yang sama setiap hari, misalnya pada malam hari 1-2 jam sebelum Anda tidur. Ketika sudah muncul, rasa sakitnya bisa muncul beberapa kali dalam sehari dan bertahan mingguan hingga bulanan.

4. Sakit Kepala Hipnik

Jenis sakit kepala ini biasanya terjadi pada seseorang yang berusia sekitar 50 tahun. Saat mengalaminya, penderita akan merasa sakit berdenyut ringan hingga sedang di kedua sisi kepala. Rasa sakit ini bisa bertahan hingga 3 jam dan dapat membangunkan Anda dari tidur di tengah malam.

Sakit Kepala Sekunder

Jenis sakit kepala sekunder biasanya terjadi akibat adanya kondisi kesehatan lain pada tubuh Anda, seperti:

• Tumor otak

• Dehidrasi

• Infeksi telinga

• Glaukoma

• Tekanan darah tinggi

• Flu

• Infeksi sinus

• Penggunaan obat-obatan antinyeri untuk jangka waktu panjang

• Serangan panik

• Stroke

• PMS atau menstruasi

• Kelelahan akibat berolahraga.

Sakit kepala ringan pada umumnya bisa diatasi dengan beristirahat atau obat pereda sakit. Namun sangat disarankan Anda segera berkonsultasi ke dokter apabila sakit kepala tak kunjung mereda selama beberapa jam dan dibarengi dengan gejala lain, seperti mual dan muntah. Selain itu, Anda juga perlu waspada dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut apabila frekuensi sakit kepala terlalu sering. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)