TOODLER

Anak Mual, Waspada 10 Penyakit dan Kondisi Kesehatan Ini


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Setelah menjadi orang tua, tentu kesehatan Si Kecil merupakan prioritas baru ya, Moms. Anda mungkin bahkan lebih mengutamakan kondisi kesehatan Si Kecil daripada kesehatan diri sendiri. Maka berjaga-jaga merupakan langkah yang perlu dilakukan, bahkan pada gejala kecil sekalipun seperti mual.

Pasalnya, mual yang dirasakan oleh anak dapat menandakan berbagai macam penyakit maupun kondisi kesehatan lain. M&B sudah merangkum beberapa penyakit yang bisa ditandakan oleh mual. Simak penjelasan berikut ini, Moms!

1. Keracunan Makanan

Bakteri, virus, atau parasit dapat masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman. Beberapa kuman ini dapat menyebabkan atau melepaskan racun di dalam tubuh sehingga menimbulkan dampak keracunan makanan. Gejala umum keracunan makanan adalah mual, muntah, diare, kram perut, dan demam.

2. Konstipasi

Sembelit atau konstipasi dapat menyebabkan mual. Faktanya, penyakit genetik yang disebut sebagai penyakit hirschsprung menyebabkan konstipasi kronik dan dapat berujung pada mual.

3. Stres

Tekanan emosional, seperti gelisah, depresi, atau stres mental, dapat menyebabkan mual walau tidak ada gangguan kesehatan yang pasti. Mual akibat stres dapat sering terjadi pada anak-anak. Beberapa gejala lain yang dapat mendampingi adalah sakit perut, kulit pucat, atau kelelahan.

4. Gastroenteritis

Gastroenteritis atau flu perut adalah terjadinya peradangan pada dinding usus yang disebabkan oleh patogen atau kuman. Penyakit ini menyebabkan muntah dan diare, sehingga lebih sering dikenal sebagai penyakit muntaber. Beberapa gejala yang dapat dialami antara lain mual, diare, sakit perut, muntah, sakit kepala, dan demam.

5. Peptic Ulcer

Peptic ulcer atau tukak lambung adalah kondisi terdapatnya luka pada perut atau bagian atas usus kecil. Penyebab umumnya adalah infeksi bakteri Helicobacter pylori dan menyebabkan keluhan maag, maka dapat ditandai dengan mual, sakit perut yang tiba-tiba dan tajam, sendawa, cegukan, hilangnya nafsu makan, serta penurunan berat badan yang cepat.

6. Batu Ginjal

Batu ginjal adalah kumpulan mineral dan garam yang terbentuk serta mengeras di dalam ginjal.  Beberapa gejala umum batu ginjal adalah sakit pada punggung atau pinggir tubuh yang parah, mual, dan muntah. Bila tidak ditangani dengan benar dapat menyebabkan beberapa komplikasi seperti cedera pada saluran kemih, perdarahan dalam tubuh, infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh, serta pembengkakan ginjal.

7. Penyakit Kandung Kemih dan Infeksi Saluran Kemih

Penyakit kandung kemih terjadi akibat terdapatnya penyumbatan saluran kemih oleh batu kemih. Beberapa tanda awal yang dapat muncul adalah sakit perut, mual, dan muntah yang sering terjadi setelah makan. Sedangkan infeksi saluran kemih (ISK) cenderung lebih sering terjadi pada perempuan dari pada pria. Beberapa gejala adalah mual, muntah, sakit punggung atau perut, deman, serta sensasi panas dan nyeri saat buang air kecil.

8. GERD

Gastroesophageal reflux disease (GERD) dapat terjadi ketika asam lambung naik dan mengiritasi saluran makan atau kerongkongan. Beberapa gejala utamanya antara lain adalah mual, heartburn, nafas yang berbau, dan muntah. Bila tidak ditangani serius, GERD dapat berujung pada kematian.

9. Hepatitis

Hepatitis yang disebabkan oleh virus merupakan kondisi inflamasi pada hati dan sering berkaitan dengan konsumsi makanan maupun minuman yang telah terkontaminasi. Gejala awal dapat berupa mual, muntah, demam, rasa lelah berlebih, dan sakit perut.

10. IBS

Irritable bowel syndrome (IBS) merupakan masalah kesehatan kronik yang menyerang usus besar. Pada penyakit ini, usus besar dapat tampak tidak bermasalah walau tak mampu berfungsi normal. Hal ini menimbulkan beberapa gejala seperti sakit perut, mual, kram perut, perut kembung, sembelit, dan kotoran yang berlendir.

Bila Moms mendapati Si Kecil mual dengan disertai beberapa gejala yang mengkhawatirkan, jangan lupa segera konsultasikan dengan dokter. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)