Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Minum obat ketika sakit biasa dilakukan untuk menyembuhkan penyakit yang diderita. Namun, kebanyakan obat memiliki rasa pahit, dan tidak semua orang terbiasa dengan rasa pahit, sehingga mereka akan menelan obat sambil makan atau minum sesuatu yang bisa melenyapkan rasa pahit obat, bukan sekadar minum obat dengan air putih.
Meskipun begitu, yang perlu Anda tahu, beberapa jenis makanan dan minuman tertentu justru tidak baik jika dikonsumsi berbarengan dengan minum obat, karena dapat menyebabkan obat tersebut menjadi kurang efektif atau bahkan berbahaya dan menimbulkan efek samping yang serius. Berikut ini beberapa makanan dan minuman yang sebaiknya tidak Anda konsumsi bersamaan dengan minum obat, Moms.
1. Pisang
Umumnya, untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan rasa pahit pada obat, kita makan pisang. Namun sayangnya, Anda tidak bisa melakukan hal ini jika sedang mengonsumsi obat angiotensin-converting enzyme (ACE), yang berfungsi untuk melemaskan pembuluh darah. Obat ini banyak digunakan untuk mengatasi penyakit hipertensi (tekanan darah tinggi), gagal jantung, serangan jantung, serta sebagian penyakit yang terkait dengan diabetes dan ginjal.
Kenapa tidak bisa? Mengutip Brightside, ini dikarenakan kandungan potasium di dalam pisang dapat menyebabkan detak jantung berdetak lebih cepat dan tidak teratur. Anda juga sebaiknya tidak makan makanan lain yang kaya potasium, seperti kentang, ubi, tomat, dan kacang merah, ketika minum obat jenis ini.
2. Susu
Dilansir dari News.com.au, jika Moms sedang mengonsumsi obat antibiotik seperti tetrasikin, siprofloksasin, ampisilin, amoxilin, dan kloramfenikol, hindari minum susu sebelum atau sesudahnya. Kalsium pada susu dapat mengganggu efek antibiotik, karena obat-obatan tersebut akan sulit diekskresikan bila dikonsumsi dengan susu, akibatnya obat jadi tidak efisien.
Jika Anda tetap ingin mengonsumsi susu, minumlah setidaknya 2 jam sebelum atau setelah minum obat tersebut. Susu atau produk olahan susu -contohnya yoghurt dan keju- yang tinggi kalsium, serta suplemen yang mengandung zinc, magnesium, dan zat besi, dapat menghambat penyerapan antibiotik dan membuat penyembuhan jadi lama.
3. Sayuran Hijau
Sayuran hijau seperti kale, brokoli, kubis, selada, dan bayam banyak dipuji sebagai makanan super yang perlu Anda konsumsi karena baik untuk kesehatan. Namun sayuran hijau yang kaya vitamin K ini bisa berdampak buruk jika dikonsumsi bersamaan dengan obat antikoagulan (obat pengencer darah).
Penjelasannya sederhana, obat ini bekerja untuk mengencerkan darah, sedangkan vitamin K justru mengaktifkan protein yang berperan dalam pembekuan darah. Jika Anda ingin makan sayuran ini, pastikan konsultasikan terlebih dulu dengan dokter Anda ya, Moms.
4. Jeruk Bali Merah (Grapefruit)
Jeruk bali merah atau grapefruit memang menyegarkan, apalagi jika dikonsumsi dalam bentuk jus. Namun jika Anda sedang minum obat penurun kolesterol, hindari mengonsumsi buah yang satu ini, karena dapat menghambat sistem enzim yang digunakan tubuh untuk memetabolisme obat penurun kolesterol, sehingga obat tidak akan bekerja dengan baik. Bahkan, jika Anda minum jus grapefruit di pagi hari dan minum obat setelah makan siang, reaksi masih bisa terjadi.
5. Kopi
Kopi mengandung kafein, semua orang tahu itu. Namun, tidak semua orang tahu bahwa kafein bisa berdampak negatif pada orang yang mengonsumsi obat asma, obat penurun tekanan darah, atau obat antidepresan.
Kafein dapat memperkuat efek obat dan meningkatkan efek stimulan sistem saraf pusat yang berlebihan serta risiko overdosis antibiotik tertentu. Kejadian ini dapat menimbulkan halusinasi, tremor, dan palpitasi (jantung terasa berdebar dan berdetak lebih cepat daripada biasanya). Jadi hindari dulu minum kopi, ya. (M&B/SW/Dok. Freepik)