Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Apakah Moms dan Dads termasuk orang yang suka bercerita banyak hal pada orang tua? Kebiasaan untuk mau curhat ini nyatanya harus dibentuk sejak dini, bahkan saat anak masih balita. Sebab, ini merupakan salah satu cara mengembangkan kemampuan berkomunikasi sekaligus menguatkan bonding antara Anda dan Si Kecil.
Dengan membiasakan anak mau curhat, maka Anda sebagai orang tua tentu jadi lebih mudah mengetahui perasaan yang dimiliki Si Kecil. Lalu, bagaimana cara agar anak bisa menyampaikan cerita yang ia ingin katakan dengan lebih terbuka pada Moms dan Dads? Cari tahu di tips berikut ini, yuk!
1. Jadi Pendengar Penuh Perhatian
Sebagai langkah pertama, Anda tentu harus mau mendengarkan saat Si Kecil sudah mulai curhat. Setidaknya, luangkan waktu khusus untuk Anda habiskan bersama anak dan biarkan ia sampaikan apa pun melalui ceritanya. Hal ini akan membuat anak merasa didengarkan dan jadi semangat atau lebih terbuka saat curhat kepada orang tuanya.
2. Ada Rasa Antusias yang Tulus
Selain menjadi pendengar, Anda juga perlu perlihatkan antusiasme saat anak curhat. Tapi, jangan berlebihan, ya! Tunjukkan bahwa Moms dan Dads ingin tahu semua hal yang ingin diucapkan Si Kecil, baik itu sesuatu yang menggembirakan atau justru sesuatu yang menyedihkan. Ketulusan yang Anda berikan saat hendak mendengar anak curhat bisa ia rasakan dan memudahkannya untuk berbicara dari hatinya.
3. Tunjukkan Respons Sesuai Cerita
Jika curhatan Si Kecil memiliki kesan ceria, Anda bisa memberikan tepuk tangan dengan ekspresi wajah terkejut sambil tersenyum. Atau saat isi ceritanya kurang menyenangkan bagi anak, Anda pun bisa memberikan pelukan sambil menenangkannya. Yang terpenting, berikan respons atau reaksi sesuai dengan yang diucapkan Si Kecil secara wajar dan seperlunya.
4. Pahami Setiap Detail
Apabila Anda mendengarkan dengan baik saat Si Kecil curhat, maka setiap detail cerita bisa dipahami dengan jelas. Baik dari lokasi, waktu kejadian, benda yang ia pegang, nama teman yang ia sebutkan, semua itu setidaknya masuk dalam memori Moms dan Dads. Hal inilah yang akan membantu Anda memberikan respons atau reaksi yang tepat, dan menampakkan ketulusan pada anak yang sedang bercerita saat itu.
5. Jangan Memaksa!
Hanya karena ingin terlihat dekat dengan anak, jangan sampai Anda memaksanya untuk curhat jika ia memang sedang tidak mau bercerita. Hal ini berlaku juga dengan tidak memerintah Si Kecil untuk berhenti berbicara ketika ia sedang mencurahkan perasaannya. Perilaku tersebut hanya akan membuat anak kapok dan tidak mau curhat lagi dengan orang tuanya lain waktu, bahkan dalam waktu yang lama.
Dengan kesediaan Moms dan Dads untuk mendengarkan curahan hati Si Kecil, maka akan tumbuh rasa percaya dan ikatan yang semakin kuat. Kedua unsur penting dalam komunikasi keluarga ini pun akan terjalin hingga anak bertumbuh dan tentu memudahkan Anda untuk bisa mengawasi pergaulannya di masa depan. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)