FAMILY & LIFESTYLE

Hipokondria, Cemas Berlebih Mengidap Penyakit Berat


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Di tengah pandemi ini, kekhawatiran akan terinfeksi atau mengidap suatu penyakit memang meningkat ya, Moms. Namun jangan sampai kekhawatiran ini berlebihan hingga membuat Anda panik, karena hal itu bisa menyebabkan Anda mengalami hipokondria.

Apa sih, artinya hipokondria? Apa bahayanya bagi kesehatan tubuh? Bisakah dicegah? Dan bagaimana mengatasinya? Untuk menjawab berbagai pertanyaan tersebut, simak penjelasan di bawah ini yuk, Moms!

Apa Itu Hipokondria?


Menurut Mayo Clinic, hipokondria didefinisikan sebagai illness anxiety disorder atau cemas berlebih karena khawatir mengidap suatu penyakit serius. Anda percaya kalau sensasi normal tubuh atau gejala minor adalah tanda kronis dari suatu penyakit berat, walaupun hasil pemeriksaan menunjukkan Anda sehat-sehat saja.

Hipokondria membuat Anda panik pada hal-hal normal di tubuh Anda, seperti kedutan, lelah, nyeri, atau sedikit pusing. Anda mengaitkan semua hal normal itu pada penyakit serius, dan percaya kalau Anda menderita penyakit tersebut.

Dampak Hipokondria

Walau percaya tubuh Anda menderita penyakit berat, namun pemeriksaan dokter tidak akan salah. Setelah berkonsultasi dengan dokter dan melakukan serangkaian tes kesehatan, hasilnya menunjukkan tubuh Anda sehat. Sayangnya, hasil tes tidak cukup untuk membuat Anda percaya dengan kondisi tubuh Anda yang prima. Anda justru memilih memercayai Anda mengidap penyakit berbahaya.

Apa dampak hipokondria? Tentu saja dampaknya bukan pada fisik Anda, tetapi pada psikis Anda. Mayo Clinic menyebutkan hipokondria atau illness anxiety disorder adalah kondisi jangka panjang yang bisa semakin parah jika tidak segera ditangani. Ini bisa turut meningkat seiring bertambahnya usia atau ketika penderita hipokondria mengalami stres.

Tanda Hipokondria

Mengingat tubuh penderita hipokondria umumnya sehat-sehat saja, maka gejala utamanya adalah merasa sedang menderita penyakit berat, padahal ia hanya mengalami hal normal, seperti perut bunyi atau ruam minor. Tanda dan gejala hipokondria lainnya yang umum terjadi adalah:

• Khawatir berlebih mengalami penyakit serius

• Panik ketika tubuh memberikan sensasi ringan

• Terlampau mengkhawatirkan status kesehatan diri

• Tidak mudah percaya dengan diagnosis dokter dan hasil tes kesehatan

• Cemas berlebih mengalami penyakit yang diderita salah satu anggota keluarga

• Kinerja tidak optimal karena terlalu panik mengkhawatirkan satu penyakit

• Terlalu sering mengecek tanda-tanda penyakit berat pada tubuh

• Sering ke dokter untuk memeriksakan hal-hal normal di tubuh

• Menghindari kerumunan karena merasa bisa melemahkan tubuhnya yang sedang sakit berat.

• Terlalu sering membicarakan kesehatan diri dan kecemasannya mengalami penyakit.

Penyebab Hipokondria

Penyebab pasti dari hipokondria tidak jelas, namun beberapa faktor di bawah ini bisa menjadi pencetus:

• Pikiran: Anda mungkin kesulitan menoleransi ketidaknyamanan tubuh atau sensasi lainnya. Ini bisa membuat tubuh Anda menyalahartikan hal ketidaknyamanan tersebut sebagai hal serius, dan mulai mencari bukti untuk mengonfirmasi Anda punya penyakit serius.

• Keluarga: Anda mungkin lebih mudah cemas mengalami penyakit serius jika memiliki keluarga dengan riwayat yang sama.

• Pengalaman: Jika Anda pernah mengalami penyakit serius saat kanak-kanak, maka sensasi fisik tersebut mungkin membuat Anda trauma hingga dewasa. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)