BUMP TO BIRTH

Tips Mencetak Bayi Cerdas


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Setiap orangtua tentu mendambakan anak yang sehat dan cerdas. Sebenarnya, keinginan tersebut dapat mulai dirancang sejak kehamilan. Mulai dari pola makan, emosi, dan bagaimana Anda berinteraksi dengan calon bayi yang ada di dalam kandungan. Semua itu berperan dalam mengembangkan pertumbuhan otak bayi Anda kelak.

“Warisan gen memang memiliki peran utama dalam menentukan kecerdasan dan kepribadian Si Kecil. Tetapi, pilihan gaya hidup yang tepat juga dapat membantu membentuk gen-gen di dalam rahim, " ungkap Dr. Lana Asprey dalam buku The Better Baby, seperti dilansir M&B UK. Ia menambahkan, para peneliti saat ini memperkirakan hanya 50 persen dari IQ orangtua dapat diwariskan ke gen Sang Anak, sementara sisanya dapat dipengaruhi oleh lingkungan.


Untuk membantu mencetak bayi cerdas, Anda dapat melakukan beberapa tips berikut.

1. Mulailah kebiasaan bercerita
Fondasi untuk melatih kemampuan bahasa dimulai sejak di dalam rahim, terutama pada trimester ke-3, bayi Anda dapat mengingat suara yang ia dengar secara rutin. Seorang peneliti AS sempat meminta ibu untuk membacakan sebuah cerita dongeng berulang kali untuk janin mereka. Setelah lahir, bayi-bayi tersebut merasakan kenyamanan dan timbul perasaan senang setelah mendengar suara rekaman ibu mereka tengah yang membacakan cerita.

2. Aktif bergerak
Olahraga ringan tidak hanya meningkatkan hormon endorfin, tetapi juga bermanfaat bagi janin Anda. Hormon yang dilepaskan melewati plasenta selama Anda berolahraga akan memberi pengaruh baik bagi janin Anda. Selain itu, olahraga atau senam saat hamil juga dapat meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk ke daerah rahim, yang akan mendorong perkembangan calon bayi Anda. Penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa olahraga selama kehamilan juga dapat meningkatkan jumlah neuron di dalam hippocampus calon bayi Anda, yang akan memengaruhi 40 persen memori dari otaknya.

3. Berjemur
Sinar matahari mengandung vitamin D yang tak kalah penting bagi kehamilan, Anda hanya perlu berjemur selama 20 menit sehari untuk menyerap kebaikan dari vitamin D. Zita West, ahli fertilitas asal Inggris sempat menguji kadar vitamin D para ibu hamil yang datang ke kliniknya. Hasilnya, 70 persen ibu hamil terdeteksi mengalami kekurangan vitamin D. "Hal itu bisa disebabkan oleh kurangnya sinar matahari dan vitamin D dalam diet mereka,” ungkap Zita, seperti dilansir M&B UK. Nutrisi ini sangat penting untuk membantu janin Anda mengembangkan tulang dan hati yang kuat. Selain itu, peneliti juga mulai menyelidiki hubungan antara kekurangan vitamin D pada saat kehamilan dengan autisme.

4. Sentuhan dan pijatan
Saat usia kehamilan sekitar 20 minggu, Si Jabang Bayi bisa merasakan saat Anda menyentuh dan membelainya dibalik perut buncit Anda. Kegiatan ini dapat mengirim 'pesan' guna menenangkan Si Janin. Penelitian juga menunjukkan, bayi yang belum lahir bahkan dapat membedakan mana sentuhan ibu dan ayahnya. Oleskan perut Anda dengan minyak almond, lalu pijat lembut demi memberi sensasi yang lebih nyaman.

5. Ajak bicara
Mungkin sebagian orang akan menganggap Anda lucu dan aneh ketika melihat Anda berbicara kepada perut Anda sendiri. Namun, interaksi yang Anda lakukan ini dapat mendidik bayi Anda kelak. Si Jabang Bayi bisa mendengar sejak usia kehamilan 16 dan 27 minggu. Koneksi ini melatih koordinasi dari telinga ke otak. Selain itu, sebuah studi juga menunjukkan, bayi yang baru lahir sudah dapat merespons aksen atau bahasa yang pernah mereka dengar saat di dalam rahim.

6. Perhatikan asupan
Manfaatkan jam makan Anda untuk konsumsi asupan yang bergizi. Asam folat, besi, dan kolin disebut baik untuk perkembangan otak bayi. Cari tahu lebih banyak tentang gizi yang Anda perlukan saat hamil melalui konsultasi dengan dokter Anda.

7. Dengarkan musik
Tentu Anda sudah banyak tahu tentang manfaat musik bagi janin. Musik berguna bagi perkembangan calon bayi Anda dengan efeknya yang bisa memicu hormon bahagia, seperti serotonin, yang menciptakan sensasi tenang dan puas. Setelah lahir, bayi Anda juga dapat mengingat kembali semua sensasi baik terkait dengan musik yang sering didengarnya saat masih di dalam kandungan. (Aulia/DMO/Dok. M&B)