TOODLER

Anak Suka Membantah, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Makin besar balita Anda, ia makin mampu menunjukkan kemandiriannya. Si Kecil kini tidak hanya tumbuh menjadi anak yang percaya diri. Ia juga pintar berbicara dan pintar berpikir. Untuk menunjukkan kemampuannya tersebut, tak jarang ia bahkan membantah apa yang Anda katakan, sehingga kadang membuat Anda emosi ya, Moms.

Penyebab Balita Membantah

Umumnya, kebiasaan membantah dilakukan oleh balita yang berusia 3-5 tahun. Kata "Tidak" seringkali terucap dari mulut Si Kecil di usia ini. Sebenarnya ia tak bermaksud membantah omongan Anda. Hanya saja di usia ini, anak memiliki kecenderungan untuk membuktikan diri sendiri. Ia punya keinginan untuk melakukan segala hal dengan caranya sendiri.

Perilaku membantah pada balita sebetulnya adalah hal wajar. Saat Si Kecil membantah, ia hanya berusaha untuk mengatakan pada Anda bahwa ia tidak bisa memenuhi perintah Anda. Membantah juga bisa berarti Si Kecil menyatakan ketidaksetujuannya terhadap sesuatu. Hanya saja, ia belum tahu cara menyatakannya dengan tepat.

Mengatasi Balita yang Gemar Membantah

Namun jika ternyata balita gemar membantah ucapan Anda, ada beberapa cara yang bisa Moms lakukan untuk mengatasinya, yakni:

1. Latih Menyampaikan Emosi

Dr. Jane Nelsen, terapis anak dan keluarga di California, AS, seperti dilansir dari laman Parenting Indonesia, mengatakan, "Tindakan yang lebih bijaksana adalah mencoba mencari tahu apa yang mengganggu anak, kemudian mengajarinya untuk mengungkapkan emosinya yang sulit dengan cara yang lebih dapat diterima jika ia merasa kesal, lelah, atau tidak ingin diganggu." Cara ini akan melatih Si Kecil agar fokus menyampaikan emosinya ketimbang membantah.

2. Beri Peringatan dan Konsekuensi

Amy Morin, LCSW, psikoterapis di Boston, AS, menyarankan untuk memberikan peringatan dengan logika "Jika… Maka". Moms misalnya bisa katakan, "Jika kamu tidak segera tidur, besok Mama tidak akan izinkan kamu main game." Peringatan ini bertujuan untuk mengubah perilakunya. Bila keesokan harinya ia tidak berubah, maka saatnya Moms menegakkan konsekuensi yang sudah Anda buat.

3. Jadi Role Model

Anak belajar dengan meniru apa yang ia lihat, terutama di rumah. Karena itu, sangat penting untuk mencontohkan hal yang baik pada Si Kecil. Bila Anda kerap menggunakan pilihan kata dan nada yang kurang baik saat berbicara dengan pasangan atau membantah pasangan Anda, bukan tidak mungkin jika Si Kecil juga melakukan hal serupa. Jadi, cobalah untuk selalu berbicara dan bertingkah laku baik di depan Si Kecil.

4. Menolak Adu Argumen

Dr. Charles Fay Ph.D, dari Love and Logic Institute, Inc., menyarankan, "Saat anak membantah dan tidak berhenti merengek, salah satu teknik yang bisa dilakukan adalah mengulang respons Anda terus-menerus sama seperti rengekan yang ia lakukan."

Katakan pada Si Kecil Anda tidak ingin berdebat dengannya setiap ia merengek, sebab semakin sedikit perkataan Anda, akan semakin jelas pula poin yang Anda berikan. "Semua anak kecil tantrum untuk melihat apakah orang tua mereka akan menyerah menuruti permintaan mereka. Kunci menangani perilaku ini adalah dengan tetap tenang dan tunjukkan kalau Anda tidak akan luluh dengan tantrumnya," ujar Fay.

5. Menghargai Perbuatan Baiknya

Menghargai perilaku baik akan lebih efektif untuk memotivasi Si Kecil. Jadi, daripada selalu fokus menunjuk kesalahannya, berikan penghargaan dan komentar positif pada setiap perilaku baiknya. Dengan memuji, "Mama senang kamu mau membantu membersihkan kamar," atau "Hebat, kamu mau meminjamkan mainan pada Adik!" akan meningkatkan kepercayaan diri serta memotivasinya untuk bertingkah laku baik. (M&B/SW/Dok. Freepik)