Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat memilih alat kontrasepsi, dan salah satu yang terpenting adalah kondisi kesehatan tubuh. Terutama bila Anda memiliki gangguan kesehatan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Bila salah pilih, penggunaan kontrasepsi malah dapat membahayakan kondisi Anda.
Kontrasepsi yang Perlu Dihindari
Berkonsultasi dengan dokter merupakan langkah tepat sebelum menentukan jenis kontrasepsi bagi Anda yang mengidap hipertensi. Tapi yang perlu Moms ketahui, alat kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen dapat meningkatkan tekanan darah Anda.
Kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen tidak berbahaya bagi Anda yang memiliki tekanan darah normal. Namun kontrasepsi ini dapat sangat berbahaya bagi Anda yang memiliki hipertensi, karena berpotensi menimbulkan komplikasi, seperti stroke atau sakit jantung. Maka dari itu, menghindari penggunaan pil KB adalah tindakan pencegahan awal yang baik.
Selain itu, penggunaaan cincin vagina (vaginal ring) dan koyo KB (birth control patch) juga perlu dihindari bila Anda memiliki hipertensi, karena bekerja dengan cara melepaskan hormon estrogen dan progesteron.
Kontrasepsi yang bisa Digunakan
Lupakan pil KB estrogen, vaginal ring, atau birth control patch, Moms. Berikut adalah beberapa jenis kontrasepsi lain yang bisa digunakan bila Anda memiliki hipertensi.
1. IUD (Intrauterin Device)
Ada banyak alasan mengapa jenis kontrasepsi ini makin marak digemari. Alat berbentuk T ini lebih dari 99% efektif menghindari kehamilan. Anda tak perlu khawatir tentang apa pun bila alat ini sudah berada di rahim Anda. IUD tembaga dapat bertahan hingga 10 tahun, sedangkan IUD hormonal dapat digunakan selama 3 hingga 5 tahun. IUD hormonal mengandalkan hormon levonorgestrel, sehingga tak perlu khawatir.
2. Suntik Progestin
Kontrasepsi jenis ini diberikan secara injeksi progestin setiap tiga bulan sekali. Metode ini 99% efektif bila dilakukan secara rutin. Walau begitu bila Anda memiliki tekanan darah sistolik lebih dari 160 dan tekanan darah diastolik lebih dari 100, Anda perlu hindari penggunaan metode ini.
3. Implan/KB Susuk
Disebut implan karena kontrasepsi yang berbentuk kecil seperti batang korek api ini dimasukkan ke dalam lengan. Dengan usia pemakaian hingga 3 tahun, kontrasepsi implan mengandung hormon sejenis progesteron dan terbukti 99,9% efektif menunda kehamilan.
4. Kondom
Jelas sekali kondom adalah kontrasepsi yang bebas dari estrogen. Selain itu kondom juga mudah didapatkan, murah, mudah digunakan, serta efektif mencegah hal lain yang tidak Anda inginkan, yakni penyakit seksual menular.
5. Pil Mini
Memang ini merupakan salah satu jenis kontrasepsi hormonal. Walau begitu, hormon yang diandalkan hanya hormon progestin sehingga aman bagi pengidap hipertensi. Yang penting untuk diingat bila memilih metode ini adalah Anda perlu mengonsumsinya secara rutin di waktu yang sama setiap hari untuk memaksimalkan efektivitas. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)