TOODLER

Cara Mengatasi Infeksi Telinga Bilateral pada Balita


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Semua orang bisa mengalami infeksi telinga, namun masalah kesehatan ini lebih sering terjadi pada anak, khususnya balita. Otitis media atau infeksi telinga tengah mungkin menjadi salah satu jenis infeksi telinga yang sering Moms dengar.

Namun bagaimana dengan infeksi telinga bilateral? Nah, untuk meningkatkan kewaspadaan Anda akan masalah kesehatan yang satu ini, yuk baca penjelasannya di bawah ini.

Apa Itu Infeksi Telinga Bilateral?

Infeksi telinga biasanya disebabkan oleh bakteri dan virus, yang terjadi karena penumpukan cairan di telinga tengah yang terinfeksi. Ketika infeksi ini terjadi di kedua telinga, maka kondisi itu disebut dengan infeksi telinga bilateral. Kondisi ini mungkin terdengar sepele, namun dampaknya bisa sangat serius jika dibandingkan dengan infeksi pada satu telinga lho, Moms.

Moms pun perlu ekstra waspada, karena infeksi pada satu telinga juga bisa berubah menjadi infeksi telinga bilateral. Maka jangan sepelekan ketika Si Kecil mulai mengeluhkan nyeri di kedua telinganya ya, Moms.

Gejala Infeksi Telinga Bilateral

Mengutip Healthline, gejala yang ditunjukkan pada infeksi telinga bilateral biasanya langsung terjadi pada kedua telinga bersamaan. Gejala infeksi telinga bilateral pada umumnya adalah seperti berikut ini:

• Demam di atas 38 Celsius atau lebih

• Demam berlangsung lebih dari 48 jam

• Keluar cairan dari kedua telinga

• Telinga nyeri, gatal, dan kadang seperti ada sensasi terbakar

• Anak sulit tidur

• Pendengaran berkurang

• Anak rewel dan mudah menangis

• Penurunan nafsu makan.

Gejala mungkin lebih mudah dikenali ketika anak sudah lancar bicara. Namun jika Si Kecil masih bayi atau belum lancar berbicara dan menyampaikan keluhan, maka beberapa tanda di atas bisa membantu Anda mengenali infeksi telinga bilateral.

Penyebab Infeksi Telinga Bilateral

Infeksi telinga umumnya terjadi setelah anak mengalami infeksi pernapasan atas akibat virus. Infeksi ini bisa menyebabkan peradangan dan bengkak di saluran eustasia, sebuah saluran kecil dari telinga ke belakang hidung di atas tenggorokan. Saluran ini yang membantu menjaga tekanan di kedua telinga anak tetap baik.

Ketika saluran eustasia bengkak dan tertutup, maka cairan bisa menumpuk di belakang gendang telinga. Kalau sudah begini, bakteri bisa dengan mudah berkembang biak dan menyebabkan infeksi dan peradangan di telinga bagian tengah.

Dibanding orang dewasa, anak lebih rentan mengalami masalah ini karena saluran eustasia mereka belum begitu vertikal seperti orang dewasa. Kondisi itulah yang menyebabkan cairan lebih mudah menumpuk di telinga anak, sehingga terjadi infeksi dan peradangan.

Cara Mengatasi Infeksi Telinga Bilateral

Infeksi yang hanya terjadi di satu telinga umumnya bisa sembuh dengan sendirinya tanpa diberikan obat. Namun pada infeksi telinga bilateral, di mana infeksi terjadi di kedua telinga, pengobatannya perlu lebih serius, kecuali jika disebabkan oleh virus yang tidak perlu diberi obat.

Jika penyebabnya bakteri, maka dokter mungkin akan memberikan antibiotik yang aman untuk anak Anda. Umumnya dokter akan memberikan antibiotik jenis amoxicillin untuk diminum selama 1 minggu atau lebih. Jangan memberikan antibiotik tanpa arahan dokter ya, Moms.

Jika infeksi telinga bilateral terjadi berulang pada anak, maka dokter bisa memasukkan tuba telinga kecil untuk mengurangi cairan. Pada kasus saluran eustasia yang belum matang atau tidak terbentuk dengan baik, maka tuba telinga tersebut bisa didiamkan selama beberapa bulan atau lebih untuk mengurangi infeksi telinga agar tak terus berulang. Stay healthy! (Tiffany/SW/Dok. Freepik)