TOODLER

Tips agar Balita Bisa Menjaga Konsentrasi dengan Baik


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Moms, apakah Si Kecil kerap terlihat mudah bosan saat mengerjakan sesuatu? Hanya bisa duduk tenang sebentar saja? Atau mungkin gurunya pernah memberi laporan bahwa buah hati Anda kesulitan menaruh perhatian saat berada di kelas?

Jika jawabannya ya, jangan terburu-buru beranggapan Si Kecil nakal atau tidak cerdas ya, Moms. Bisa jadi, ia hanya kesulitan untuk berkonsentrasi sehingga apa pun yang dilakukan terasa membosankan.

Rentang Waktu Konsentrasi Anak Sesuai Usia

Perlu diketahui rentang waktu konsentrasi anak berbeda-beda sesuai dengan usia mereka, sebagai berikut:

• 2 tahun: 4-6 menit

• 6 tahun: 12-18 menit

• 8 tahun: 16-24 menit

• 10 tahun: 20-30 menit

• 12 tahun: 24-36 menit

• 14 tahun: 28-42 menit

• 16 tahun: 32-48 menit

Apabila Si Kecil sering kesulitan menjaga konsentrasi, hal ini mungkin akan menyebabkan ia sulit menyerap pelajaran di sekolah. Selain itu, kebiasaan semacam ini juga bisa berlanjut hingga ia dewasa dan nantinya berpengaruh pada kinerjanya. Oleh sebab itu, Moms perlu memperbaiki fokus Si Kecil. Hal ini memang tidak mudah. Tapi tips berikut bisa membantu Anda melatih agar anak bisa lebih lama berkonsentrasi.

1. Berikan Rasa Nyaman

Seringkali, anak mudah terdistraksi atau mudah merasa gelisah karena ia merasa tidak nyaman dan aman. Alhasil, Si Kecil menjadi kesulitan menjaga konsentrasinya ketika tengah belajar atau mengerjakan sesuatu. Oleh sebab itu, Moms perlu menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan aman bagi buah hati Anda. Tak ada salahnya Anda juga memilih sekolah yang memang mampu menyediakan fasilitas tersebut sehingga proses belajar anak akan lebih maksimal.

Namun Anda juga harus tetap memastikan agar anak tidak terlalu 'asyik' atau terlena dengan suasana nyaman tersebut sehingga ia bersikap santai. Disiplin tetap harus dijaga. Suasana belajar harus dibuat rileks tapi tetap serius agar anak menyadari bahwa dirinya tetap harus fokus dan menaruh perhatian penuh.

2. Jauhkan Gadget dan Mainan

Tak jarang, Si Kecil tidak bisa fokus karena pikirannya terganggu oleh keberadaan mainan atau gadget di sekitarnya. Oleh sebab itu, Moms perlu menyediakan ruang belajar khusus baginya yang terpisah dari tempatnya bermain atau menonton televisi. 

3. Pemilihan Waktu Belajar

Pemilihan waktu dalam belajar juga sangat penting untuk melatih daya fokus anak. Moms bisa memperhatikan, kapan Si Kecil sepertinya memiliki energi cukup untuk berkonsentrasi penuh. Biasanya, ia akan lebih bisa fokus saat berada dalam kondisi fresh atau setelah tidur dan sesudah perutnya terisi.

4. Ajak Berbicara

Ada banyak alasan mengapa Si Kecil sering merasa gelisah atau sulit berkonsentrasi. Nah untuk mengetahuinya, Moms perlu mengajaknya berbicara dari hati ke hati dan nada suara yang lembut. Pancing Si Kecil agar mau bercerita mengapa ia sulit untuk berkonsentrasi

Setelah itu, Anda bisa mencari solusinya bersama-sama. Jangan memojokkannya dengan kalimat-kalimat seperti "Kenapa sih, kamu tidak bisa diam?" atau "Kamu tuh, tidak bisa duduk tenang seperti anak-anak lain!". Kalimat semacam itu justru akan membuatnya semakin gelisah.

5. Cari Tahu Sumber Masalah

Tidak semua anak mampu dan mau dengan mudah mengungkapkan apa ia rasakan, pikirkan, atau lakukan. Apabila hal ini terjadi pada Si Kecil, Moms bisa melakukan 'penelitian' kecil tentangnya agar tahu letak permasalahan.

Selain berbicara dari hati ke hari, Moms juga bisa lebih mengamati perilakunya setiap hari dan berdiskusi dengan guru di sekolah guna mengetahui kesehariannya. Dengan begitu, perlahan Anda akan mengetahui apa saja faktor yang membuat anak mudah kehilangan konsentrasi, apakah suasana di sekolah, topik pelajaran, atau ada teman yang mengganggu.

6. Lebih Memahami Anak

Orang tua sebaiknya juga mengevaluasi diri apakah selama ini sudah mencoba mendengar dan memahami anak dengan baik. Ketika berbicara dengan anak, usahakan agar dialog berjalan dua arah. Dengan begitu, anak akan memahami bahwa apa yang ia katakan akan didengar oleh Moms dan Dads. Berusaha mendengar dan memahami anak juga akan membuat Anda lebih mengetahui bagaimana karakter dan letak bakat serta minatnya.

7. Memperbaiki Rutinitas

Memberikan jadwal kegiatan sehari-hari yang tepat juga sangat bermanfaat dalam meningkatkan konsentrasi anak. Dengan cara ini, anak akan lebih disiplin dan bisa membantunya mengatur otak sehingga mengetahui kapan waktu belajar serta kapan waktu bersenang-senang.

8. Memberikan Makanan Bergizi

Memberikan makanan dengan nilai gizi yang seimbang juga bisa membantu melatih konsentrasi Si Kecil. Dengan asupan nutrisi yang baik, otak anak juga bisa bekerja lebih maksimal. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)