Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Sesak napas merupakan salah satu gejala penyakit yang menakutkan. Sesak napas atau dyspnea membuat seseorang tak mampu menghirup cukup udara, sehingga tentu membahayakan keberlangsungan hidup seseorang. Bila Anda cukup sering mengalami sesak napas, ada baiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter karena seringkali sesak napas menandakan gangguan kesehatan tertentu.
Gejala Umum Sesak Napas
Mungkin ada beberapa orang yang tidak menyadari bila pernah mengalami sesak napas. Untuk itu, berikut gejala umum dyspnea yang dialami:
⢠Udara yang terhirup terasa sedikit
⢠Rasa tegang atau sesak pada dada
⢠Merasa kekurangan udara
⢠Kesulitan untuk menghirup napas panjang dan dalam.
Dyspnea dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni akut dan kronik. Pada dyspnea akut, sesak napas terjadi dengan tiba-tiba dan bisa disertai dengan gejala lain, seperti demam, ruam, atau batuk. Sedangkan dyspnea kronik terjadi dalam cukup lama bahkan tak disadari. Bila Anda memiliki dyspnea kronik, maka Anda bisa merasa mudah kehabisan napas saat melakukan aktivitas sehari-hari, seperti saat berdiri maupun berjalan-jalan.
Begitu Banyak Penyebab Sesak Napas
Melansir WebMD, ada banyak kondisi yang bisa menyebabkan sesak napas. Penyebab paling umum sesak napas yang terjadi dalam waktu jangka pendek, antara lain:
⢠Gangguan kekhawatiran
⢠Asma
⢠Pengentalan darah pada paru-paru, atau dalam bahasa medis disebut pulmonary embolism
⢠Rusak tulang rusuk
⢠Bocornya cairan di sekitar jantung
⢠Tersedak
⢠Serangan jantung
⢠Gagal jantung
⢠Masalah ritme jantung
⢠Anemia
⢠Pneumonia dan infeksi saluran pernapasan lainnya, seperti COVID-19
⢠Reaksi alergi yang parah
⢠Kehilangan darah yang tiba-tiba.
Adapun pada kasus sesak napas yang terjadi dalam waktu jangka panjang, penyebab umumnya antara lain:
⢠Cairan di sekitar paru-paru
⢠Asma
⢠Kelebihan berat badan atau obesitas
⢠Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
⢠Sarkoidosis, yakni kondisi peradangan pada sel-sel tubuh
⢠Penyakit jantung, termasuk gagal jantung kongestif
⢠Terjadinya peradangan pada jaringan di sekitar jantung
⢠Tekanan darah tinggi pada paru-paru, atau yang disebut sebagai hipertensi pulmonari
⢠Luka pada paru-paru
⢠Kardiomyopati, atau kondisi di mana otot jantung mengalami pembengkakan, kaku, atau penebalan.
Selain itu, kanker paru-paru dan tuberkulosis juga dapat menyebabkan sesak napas. Bila Anda mengalami sesak napas tanpa tahu penyebab atau pemicunya, maka segera periksakan diri ke dokter, Moms.
Penanganan Pertama
Hal yang perlu dilakukan untuk mengatasi sesak napas adalah melatih napas dan relaksasi. Walaupun begitu, tindakan penanganan juga disesuaikan kembali dengan penyebab sesak napas. Contohnya, bila Anda memiliki asma, maka dokter akan memberikan Anda inhaler untuk membantu mengatasi saat gejala sesak napas kambuh. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)