BUMP TO BIRTH

5 Mitos Melahirkan Caesar dan Faktanya dari Dokter Kandungan


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Begitu banyak mitos seputar metode melahirkan caesar, yang membuat metode ini lebih menakutkan bagi beberapa orang. Ada yang khawatir luka bekas caesar akan memberi rasa sakit seumur hidup, ada juga yang khawatir tidak bisa melahirkan normal lagi karena sudah pernah caesar.

Untuk mengetahui fakta di balik mitos-mitos tersebut, kami telah bertanya dengan dr. Rino Bonti Tri Hadma Shanti, SpOG, dari Klinik SamMarie Wijaya, Jakarta Selatan. Yuk, simak penjelasan dr. Bonti!

Sekali Caesar, Tidak Bisa Melahirkan Normal Lagi

Fakta: Kalau baru caesar satu kali, kita masih bisa mencoba normal saat bersalin berikutnya, asal jaraknya tidak terlalu dekat, paling tidak 2 tahun. Kemudian indikasi caesar itu tidak berulang lagi. Misalnya dulu caesar karena panggul sempit dan bayi terlalu besar, nah kalau dia panggulnya sempit, tentu terpaksa harus caesar lagi. Tetapi kalau dulu caesar karena sungsang, sekarang bayinya tidak sungsang, maka mungkin masih bisa dicoba melahirkan normal. Tergantung situasi dan kondisi saat nanti hamil sudah cukup bulan," papar dr. Bonti.

Luka Caesar Akan Sering Nyeri

Fakta: Menurut dr. Bonti, luka besar caesar umumnya sudah tidak nyeri lagi pada 1 bulan setelah melahirkan. Namun jika setelah itu masih sering nyeri, mungkin itu karena perlukaan atau riwayat caesar itu terkena persyarafan di daerah kulit. Contoh hal tersebut membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh karena menunggu regenerasi syaraf, dan ini mungkin menyebabkan timbulnya nyeri di area luka caesar setelah beberapa bulan melahirkan.

"Kalau nyeri hebat sekali sampai tidak tahan, itu harus diperiksakan ke dokter. Tetapi kalau sedikit nyeri hilang timbul, itu mungkin dari persyarafan di kulit, dan itu sesuatu yang aman," ujar dr. Bonti.

Janin Sungsang Harus Caesar

Fakta: Menurut dr. Bonti, salah satu hal yang menentukan harus caesar adalah posisi janin. Jika posisi janin kepalanya tidak di bawah (bayi melintang atau sungsang) maka dr. Bonti menyarankan Moms untuk melahirkan secara caesar.

"Kalau posisi sungsang dahulu sih kita biasanya melahirkan normal, tapi ternyata outcome bayi-bayinya itu tidak sebaik kalau lahir caesar. Karena mungkin kepalanya tersangkut, sehingga morbiditas atau angka kesehatan bayinya lebih rendah kalau tidak caesar," jelas dr. Bonti saat InstaLive bersama Novita Angie, Editor in Chief Mother&Baby di akun @motherbabyind.

Melahirkan Caesar Cuma Boleh 3 Kali

Fakta: "Kita saat ini banyak sih ya, caesar sampai 3 atau bahkan 4 kali, tetapi itu semua tergantung riwayat caesar sebelumnya. Apakah saat caesar yang terakhir itu kondisi rahim masih bagus, masih tebal, tidak terjadi perlengketan yang hebat. Nah itu semua tentu menentukan masih bisa dilakukan kehamilan dan caesar lagi," jelas dr. Bonti.

Jarak Antar Caesar Minimal 4 Tahun

Fakta: Banyak yang bilang, sekali melahirkan caesar, maka melahirkan berikutnya harus berjarak setidaknya 4 tahun. Namun ketika M&B menanyakan hal ini pada dr. Bonti, beliau menjawab "Jarak antar caesar paling ideal mungkin 2 tahun, ya. Ini sekaligus menyelesaikan ASI pada anak pertama. Jadi enggak perlu sampai 4 tahun, kok." (Tiffany/SW/Dok. Freepik)