BABY

Mengenal RSV, Virus Pernapasan yang Menyerang Bayi


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Karena daya tahan tubuhnya masih lemah, bayi mudah sekali terinfeksi penyakit yang disebabkan virus. Salah satu jenis virus yang menyerang Si Kecil adalah respiratory syncytial virus atau RSV.

Berdasarkan pengertian, RSV merupakan virus pernapasan umum yang menginfeksi paru-paru maupun saluran pernapasan. Virus ini biasanya menyebabkan pembengkakan dan peradangan pada tabung pernapasan (bronchioles), yang disebut dengan penyakit bronchiolitis. Dalam beberapa kasus RSV juga bisa memicu terjadinya pneumonia.

Infeksi RSV sesungguhnya bisa terjadi pada orang dari segala usia, tapi memang lebih sering dialami anak-anak dan bayi. Pada umumnya, orang dewasa maupun anak-anak yang terjangkit RSV akan memperlihatkan gejala mirip dengan batuk atau pilek. Namun pada bayi, infeksi RSV bisa menjadi suatu kondisi yang sangat serius karena dapat menyebabkan komplikasi pada paru-paru.

Data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menunjukkan bahwa setiap tahun di Amerika Serikat, terdapat lebih dari 57.000 anak berusia di bawah 5 tahun yang dirawat di rumah sakit akibat infeksi RSV. Menurut CDC, virus RSV merupakan infeksi virus musiman dan paling sering muncul pada September hingga Mei.

Bayi akan semakin berisiko terkena RSV apabila mengalami beberapa kondisi sebagai berikut:

• Lahir prematur.

• Berusia kurang dari tiga bulan.

• Tidak pernah mendapatkan ASI. Anak yang mendapatkan air susu ibu biasanya memiliki imunitas tubuh yang lebih baik ketimbang yang tidak.

• Tinggal di lingkungan padat.

• Sering melakukan kontak dengan anak-anak lain.

• Sering terpapar asap rokok.

• Memiliki riwayat penyakit paru-paru atau jantung.

Gejala Infeksi RSV

Gejala infeksi RSV cukup beragam, tergantung usia penderitanya dan tingkat keparahannya. Seperti telah disebutkan sebelumnya, RSV pada orang dewasa atau anak-anak biasanya hanya berupa batuk atau pilek, hidung mampet, dan demam. Sedangkan pada bayi atau anak yang daya tahan tubuhnya sangat rendah, gejala infeksi RSV meliputi:

• Mengi, istilah untuk menggambarkan suara bernada tinggi saat bernapas. Suara ini biasanya terdengar saat mengembuskan napas.

• Sulit atau bernapas cepat.

• Kulit bayi terlihat kebiruan.

• Rewel dan malaise (istilah medis untuk menggambarkan kondisi umum yang lemas, tidak nyaman, kurang fit, atau merasa sedang sakit).

Penanganan

Moms perlu segera membawa Si Kecil ketika ia memperlihatkan gejala RSV. Mengingat RSV merupakan serangan virus, maka gangguan ini tidak bisa ditangani dengan obat-obatan seperti antibiotik. Kebanyakan kasus RSV mereda dengan sendirinya apabila Si Kecil memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Oleh sebab itu, Moms perlu menjaga asupan gizinya, salah satunya adalah dengan tetap memberikan ASI dan memastikan Si Kecil mendapatkan cukup istirahat.

Dalam kondisi yang parah, bayi kemungkinan harus menjalani perawatan di rumah sakit sehingga dokter bisa melakukan pemantauan langsung. Selain itu, pengobatan dengan cairan intraverna dan penggunaan ventilator kemungkinan diperlukan oleh bayi yang mengalami infeksi RSV dengan skala berat. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)