BABY

Waspadai Infeksi Cronobacter di Peralatan Menyusui Bayi


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Imunitas bayi yang belum sempurna memungkinkan Si Kecil untuk mudah terserang penyakit. Maka, demi menjaga kesehatan dan meminimalisir kemungkinan bayi Anda terserang penyakit yang disebabkan oleh virus atau bakteri, Moms perlu menjaga kebersihan peralatan menyusui Si Bayi seperti dot, botol, dan pompa ASI. Pasalnya peralatan menyusui tersebut juga bisa menjadi sumber mengendapnya kuman atau bakteri yang bisa menyebabkan masalah kesehatan pada Si Kecil.

Kebersihan dan higienitas peralatan menyusui yang tidak terjaga bisa menyebabkan terjadinya infeksi Cronobacter pada bayi. Meski jarang terjadi, infeksi ini bisa berakibat mematikan lho, Moms!

Apa Itu Infeksi Cronobacter?

Infeksi Cronobacter merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Cronobacter skazakii atau yang sebelumnya disebut Enterobacter sakazakii. Pada dasarnya, bakteri ini hidup dalam makanan kering, seperti susu formula bayi, susu bubuk, teh herbal, dan pati. Bila peralatan menyusui Si Kecil tidak dibersihkan dengan benar, maka sisa-sisa susu yang mungkin mengandung bakteri Cronobacter yang masih menempel pada peralatan menyusui bisa menyebabkan Si Kecil terinfeksi bakteri tersebut.

Sebenarnya infeksi ini bisa terjadi pada siapa pun, namun biasanya kasus ini lebih sering terjadi pada bayi di beberapa hari atau minggu pertama kehidupannya. Melansir laman Centers for Disease Control and Prevention, setiap tahunnya terjadi empat hingga enam kasus terinfeksinya Cronobacter pada bayi.

Risiko Infeksi Cronobacter

Risiko meningitis bisa terjadi pada bayi yang berusia 2 bulan atau lebih muda saat terinfeksi bakteri Cronobacter. Hal ini dikarenakan bakteri ini mampu mencapai lapisan di sekitar otak, yang merupakan penghalang dari pelindung antara otak dan kuman dalam darah. Jika bakteri ini berhasil menembus lapisan tersebut maka dapat menyebabkan meningitis.

Selain meningitis, risiko penyakit enterokolitis nekrotikans yang menyebabkan peradangan usus besar pada bayi dan sepsis yang menyebabkan infeksi darah yang berbahaya juga bisa terjadi akibat infeksi Cronobacter.

Gejala Infeksi Cronobacter

Bayi yang terinfeksi bakteri Cronobacter menunjukkan gejala yang berbeda-beda. Namun biasanya gejala yang ditunjukkan adalah demam, nafsu makan berkurang, menangis, atau energi yang sangat rendah. Beberapa bayi mungkin juga mengalami kejang.

Bagaimana Mencegah Infeksi Cronobacter?

Pencegahan terbaik sebenarnya adalah dengan mengASIhi Si Kecil secara langsung atau melakukan direct breastfeeding. Namun tak dipungkiri bahwa ada pula bayi yang disusui menggunakan botol susu. Bila demikian, Moms bisa melakukan hal-hal berikut demi mencegah bayi terinfeksi bakteri Cronobacter, yaitu:

1. Membersihkan dan mensterilisasi semua peralatan menyusui bayi Anda, seperti dot, botol, pompa ASI, kantong ASI, sampai tempat makannya.

2. Bila bayi Anda mengonsumsi susu formula bubuk, Moms perlu memastikan bahwa susu tersebut tidak kedaluwarsa dan tempat penyimpanan susunya dalam kondisi baik, bersih, dan tertutup rapat.

3. Pertimbangkan untuk memilih susu formula cair, untuk meminimalisir tertinggalnya bakteri Cronobacter dari sisa susu bubuk yang mungkin masih tersisa pada botol ketika proses memanaskan susu.

4. Pastikan tangan Anda bersih saat menyiapkan susu untuk Si Kecil. Rajinlah mencuci tangan dengan sabun dan air terutama saat sebelum menyiapkan dan memberi susu pada bayi Anda dengan botol, sebelum menyentuh mulut bayi, sebelum menyentuh dot, atau hal-hal lain yang masuk ke dalam mulut bayi, dan setelah ke toilet atau mengganti popok Si Kecil. (Vonda Nabilla/SW/Dok. Freepik)