BUMP TO BIRTH

Ketahui Pengaruh Fibroid Rahim pada Kondisi Kehamilan


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Moms mungkin tahu istilah miom atau mioma uteri, yaitu kondisi sel otot rahim yang tumbuh secara abnormal. Secara medis, hal ini lebih dikenal dengan istilah fibroid rahim, yang termasuk tumor jinak tapi beruntungnya tidak memiliki sifat kanker.

Banyak dari wanita yang memiliki mioma uteri, namun umumnya tidak mengetahui kondisi ini karena seringkali tidak menimbulkan gejala khusus. Miom bisa muncul dalam jumlah banyak atau hanya satu dalam rahim. Dan pada kasus lebih parah, fibroid bisa menyebar hingga mencapai tulang rusuk.

Pemicu Fibroid Rahim


Hingga saat ini, belum diketahui penyebab dari munculnya fibroid pada rahim. Namun kondisi ini sering dikaitkan dengan kadar hormon estrogen yang dihasilkan oleh ovarium. Wanita berusia 16-50 tahun menjadi yang paling rentan mengalami kondisi ini.

Namun selain itu, ada faktor luar yang dianggap dapat memicu munculnya miom dan bisa semakin membesar. Hal-hal berikut ini umumnya membuat wanita mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, sehingga risiko terjadinya fibroid meningkat: 

1. Produk susu

Batasi mengonsumsi makanan dan minuman yang berbahan dasar susu olahan, seperti krim atau mentega. Hal ini dianggap dapat memicu pertumbuhan miom jika dikonsumsi secara berlebihan. Anda disarankan untuk tetap mengonsumsi susu organik dengan kandungan nutrisi yang lebih baik dan sehat.

2. Makanan mengandung lemak jenuh

Makanan dengan kadar lemak tinggi memang memiliki rasa yang gurih dan enak. Namun, Anda perlu mengurangi mengonsumsinya karena bisa membuat hormon estrogen berlebih, hingga muncul fibroid pada rahim. Makanan ini di antaranya daging ayam, sosis, kuning telur, alpukat, dan makanan cepat saji yang kandungan lemak jenuhnya cukup tinggi.

3. Makanan mengandung karbohidrat

Menurut ahli, makanan dengan kandungan karbohidrat cukup tinggi bisa mengubah metabolisme estrogen. Hal ini dapat menyebabkan fibroid tumbuh menjadi lebih besar. Maka, Anda dianjurkan untuk membatasi konsumsi makanan seperti nasi putih, pasta, atau kue kering.

4. Makanan asin

Makanan yang memiliki rasa asin harus dibatasi karena sulit dicerna oleh hati. Hati merupakan organ yang berfungsi untuk mengeluarkan racun dalam tubuh dan menyeimbangkan hormon tubuh.

Pengaruh Pada Kehamilan

Fibroid rahim sendiri mungkin bisa dideteksi secara tidak sengaja saat pemeriksaan panggul atau USG prenatal. Ada empat jenis yang mungkin terjadi, yaitu fibroid miometrium (tumor rahim di dalam lapisan otot rahim), fibroid submukosal (tumor yang berkembang di lapisan tepat di bawah lapisan endometrium rahim dan kemungkinan tumbuh ke dalam rongga rahim), fibroid subserosal (tumor tumbuh di dinding luar rahim ke arah rongga panggul), dan fibroid bertangkai (tumor yang melekat pada dinding rahim dengan bergelantungan pada seutas tangkai jaringan).

Dilihat dari jenis tersebut, fibroid submukosal menjadi yang paling bisa memengaruhi kehamilan. Hal tersebut dapat menyebabkan kurangnya aliran darah pada bagian dinding rahim yang bebas miom. Efeknya, bentuk rahim berubah, serta peletakan dan penananaman embrio pada dinding rahim juga menjadi terganggu.

Masalah yang umum terjadi pada ibu hamil dengan fibroid di antaranya:

• Bayi lahir prematur

• Bayi sungsang

• Solusio plasenta (plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum persalinan, sehingga bayi kurang oksigen)

• Proses persalinan terhambat.

Namun, semua kondisi tersebut bisa diminimalisir risikonya dengan Anda rutin berkonsultasi pada dokter kandungan. Sebelum hamil, pastikan juga bahwa volume menstruasi tidak berlebihan dan nyeri haid yang tidak parah, untuk memperlancar masa kehamilan hingga persalinan natinya. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)