FAMILY & LIFESTYLE

Anda Orang Tua Milenial? Ini Kekurangan dan Kelebihan Anda!


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Seiring perkembangan zaman, gaya parenting berubah dan berbeda di tiap masanya. Misalnya, orang tua yang lahir di sekitar tahun 1965-1980 atau yang sering disebut sebagai Gen X, cenderung mengasuh anak mereka dengan gaya helikopter yang sangat terlibat dalam perkembangan sosial dan edukasi anak, sedangkanSilent Generationmenuntut anak mereka bekerja keras agar bisa mewujukan apa yang diinginkan.

Lalu, bagaimana dengan orang tua milenial yang lahir di sekitar tahun 1981-1996? Ya, Moms, Generasi milenial yang sering dianggap sebagai generasi terkini dan muda sebenarnya sudah cukup dewasa untuk memiliki anak dan menjadi orang tua. Dan mungkin saja Anda termasuk orang tua milenial. Menurut sebuah survei yang dilakukan Pew Research Center tahun 2017, 80% anak lahir dari orang tua milenial pada tahun 2016. Merasa milenial? Yuk kenali ciri khas gaya parenting, Anda!

1. Percaya Diri

Menurut survey yang dilakukan oleh Pew Research Center, 57% ibu milenial menyatakan bahwa mereka percaya diri telah melakukan hal tepat sebagai orang tua, dibandingkan dengan 48% ibu Gen X dan 41% ibu Baby Boomer. Hal ini mungkin dapat menjelaskan sikap orang tua milenial yang cenderung cuek dengan komentar dan pandangan orang lain terhadap gaya parenting mereka, dan memiliki cara parenting yang unik oleh tiap orang tua.

2. Mengandalkan Teknologi

Sebagai orang tua, generasi milenial bergantung pada alat digital dan internet untuk mencari informasi, terutama soal merawat anak. Melansir New York Times, Rebecca Parlakian, program director untuk Zero to Three (sebuah grup advokasi bayi dan balita), menyatakan, "Google adalah kakek dan nenek baru, tetangga baru, dan pengasuh baru."

Positifnya, orang tua milenial tahu lebih banyak tentang perkembangan anak dibandingkan generasi orang tua sebelumnya. Negatifnya, orang tua milenial dapat sangat merasa kelelahan dengan banyaknya informasi yang mereka terima.

3. Tidak Tradisional

Dibandingkan generasi sebelumnya, orang tua generasi milenial menjunjung tinggi perbedaan sehingga lebih berpikiran terbuka dan tidak konvensional. Maka, gaya parenting cenderung mengutamakan kerja tim dan mengesampingkan pembagian tugas tradisional yang didasarkan oleh perbedaan gender. Orang tua milenial cenderung mendorong anak-anak mereka untuk bebas mengekspresikan diri mereka.

4. Lebih Banyak Waktu untuk Keluarga

Tidak bisa dipungkiri, orang tua milenial lahir dan tumbuh dengan menghadapi tantangan finansial yang lebih sulit dibandingkan dengan generasi sebelumnya, sehingga bekerja keras adalah hal yang tak bisa dihindari. Tapi anehnya, orang tua milenial menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

Ibu milenial cenderung lebih sering menyusui anaknya dibandingkan ibu generasi sebelumnya. Ayah milenial umumnya menghabiskan waktu 59 menit per hari bersama anak mereka, jauh lebih banyak dibandingkan dengan ayah Silent Generation di tahun 1960-an yang rata-rata hanya menghabiskan waktu parenting sebanyak 16 menit sehari.

5. Pecinta Media Sosial

Menurut survei yang dilakukan oleh Time, 81% orang tua milenial membagikan foto anak mereka di media sosial. Berbagai parenting blog juga semakin banyak dan berpengaruh kian hari. Orang tua milenial menggunakan media sosial sebagai sarana berkomunikasi, sedangkan orang tua generasi sebelumnya hanya menggunakan telepon.

Walau begitu, pembagian informasi di media sosial juga dapat sangat berbeda pada tiap orang tua. Ada yang mengutamakan keselamatan dan privasi anak dengan mengunggah foto dari belakang, ada pula yang mudah berekspresi dengan mengunggah rutinitas anak mulai dari bangun pagi hingga tidur malam. Tapi media sosial dapat berbahaya karena rentan kriminal, dan dapat 'beracun' bila Anda mengutamakan 'like'.

6. Lebih Lama Memiliki Anak

Umur perempuan untuk memiliki anak terus meningkat dari tahun ke tahun. Menurut data Centers for Disease Control, umur rata-rata seorang ibu memiliki anak di tahun 1980 adalah 22,7, sedangkan pada tahun 2013 adalah pada usia 26 tahun.

Hal ini bisa disebabkan oleh kesempatan belajar dan bekerja perempuan yang semakin baik seiring perkembangan zaman. Maka dari itu, perempuan cenderung untuk fokus pada edukasi dan karier sebelum menjadi seorang ibu. Orang tua milenial juga cenderung memiliki kondisi finansial yang stabil dulu sebelum memiliki anak. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)