Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Baik bagi orang dewasa maupun anak baru lahir, nyeri adalah hal wajar yang sering dirasakan. Bagaimana cara mengatasinya? Beda jenis nyerinya, beda pula cara mengatasinya lho, Moms! Anda bisa membedakan nyeri menjadi beberapa kategori, yaitu berdasarkan durasinya dan proses terjadinya. Agar tidak salah dalam mengatasi nyeri yang Anda rasakan, yuk ketahui jenis-jenis nyeri dan cara mengatasinya!
1. Nyeri Akut
Ini adalah salah satu jenis nyeri yang dinilai berdasarkan durasinya. Nyeri akut merupakan respons tubuh untuk memperingatkan Anda bahwa Anda telah terluka. Nyeri akut umumnya datang secara tiba-tiba, namun durasinya terbilang singkat. Contoh nyeri akut adalah nyeri karena luka bakar, cabut gigi, patah tulang, dan melahirkan.
2. Nyeri Kronis
Ini adalah nyeri yang menetap selama lebih dari 6 bulan. Bahkan luka bekas operasi yang sudah sembuh namun masih meninggalkan rasa nyeri bisa tergolong dalam nyeri kronis. Luka ini bisa terjadi selama bertahun-tahun dengan intensitas nyeri ringan sampai berat.
Nyeri kronis bisa menyebabkan gangguan kesehatan lainnya, seperti otot tegang, tubuh kekurangan energi, dan tubuh sulit bergerak bebas. Contoh nyeri kronis adalah nyeri karena sering sakit kepala, nyeri punggung, dan arthritis.
3. Nyeri Nosiseptif
Mungkin ini adalah jenis nyeri yang paling umum terjadi. Menurut Healthline, nyeri nosiseptif terjadi karena stimulasi pada nosiseptor, suatu reseptor di tubuh yang menerima pesan cedera pada sel-sel tubuh.
Sekujur tubuh Anda memiliki nosiseptor, terutama di kulit dan organ-organ dalam tubuh. Ketika nosiseptor terstimulasi, misalnya oleh luka sayatan saat operasi, maka signal akan dikirimkan ke otak, yang membuat Anda merasakan nyeri.
Anda biasanya merasakan nyeri nosiseptif saat cedera atau terjadi inflamasi pada tubuh Anda. Nyeri ini bisa akut dan bisa juga kronis.
4. Nyeri Viseral
Ini adalah nyeri karena cedera atau kerusakan pada organ-organ internal tubuh. Anda bisa merasakan nyeri viseral di area tubuh bagian atas, seperti nyeri dada, perut, dan panggul. Umumnya nyeri viseral digambarkan seperti nyeri akibat tekanan, remasan, dan kram. Beberapa masalah kesehatan yang menimbulkan nyeri viseral adalah batu empedu, usus buntu, dan sindrom iritasi usus besar.
5. Nyeri Somatik
Nyeri ini merupakan hasil dari stimulasi pada reseptor nyeri di sel-sel tubuh Anda, bukan pada organ-organ internal. Ini termasuk kulit, sendi, otot, sel-sel penghubung, dan tulang. Contoh nyeri somatik adalah keretakan pada tulang, otot tegang, kanker kulit dan tulang, juga nyeri sendi dan luka di kulit.
6. Nyeri Neuropati
Anda mungkin merasakan ini ketika terjadi kerusakan atau disfungsi pada sistem saraf Anda. Uniknya, Anda juga mungkin merasakan nyeri neuropati ketika merasakan hal yang tidak menyakitkan, seperti udara dingin atau gesekan kain tertentu pada kulit Anda.
Nyeri neuropati biasanya digambarkan sebagai nyeri dengan sensasi terbakar, beku, kebal, tergelitik, tertusuk, dan terkejut karena aliran listrik.
Pereda Nyeri
Beda penyebabnya, tentu beda pula cara mengatasinya. Untuk itu, Anda harus mengetahui penyebab utama nyeri yang Anda rasakan, baru mengatasi masalah tersebut. Jika nyeri tidak begitu hebat, beberapa jenis pereda nyeri di bawah ini mungkin bisa membantu Anda:
⢠Pyridoxine: Ini adalah vitamin B6 yang banyak ditemukan pada kacang-kacangan, sayuran, dan telur. Namun dokter juga mungkin memberikan resep suplemen vitamin B6.
⢠Vitamin B12: Kekurangan jenis vitamin ini bisa memperburuk nyeri yang dialami, maka ketika nyeri mulai sering dirasakan, memenuhi kebutuhan vitamin B12 di tubuh bisa membantu meredakan nyeri yang Anda alami.
⢠Parasetamol: Ini adalah obat pereda nyeri yang paling umum digunakan untuk mengatasi nyeri ringan. Obat yang mengandung parasetamol juga banyak dijual di pasaran. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)