TOODLER

Anak Duduk Posisi W Bisa Picu Gangguan Ortopedik!


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Rasa nyaman saat duduk memang berbeda-beda buat setiap orang. Ada yang suka duduk di kursi, atau lesehan di lantai dengan bersila kaki. Si Kecil mungkin juga punya posisi duduk favorit, salah satunya posisi W saat ia bermain. Namun, nyatanya posisi duduk ini bukan hal yang baik jika terus dilakukan oleh anak-anak.

Meski duduk dengan posisi W bisa dikatakan normal dan sering dilakukan anak, tetapi posisi duduk ini dapat berisiko menimbulkan banyak masalah, bahkan hingga mengganggu tumbuh kembangnya. Beberapa kondisi kesehatan yang dapat terganggu akibat posisi duduk W adalah sebagai berikut:

Masalah otot kaku

Saat anak duduk dengan posisi W, sebenarnya tidak menimbulkan nyeri. Namun jika terlalu lama dan ia tidak langsung mengubah posisi duduk, maka bisa menyebabkan paha, otot hip adductors, otot yang memutar bagian tubuh ke dalam, dan urat keting (otot di atas tumit) menjadi kaku. Kondisi ini terjadi karena otot-otot tersebut berada di posisi berdekatan, sehingga dapat terjadi kekakuan otot jika tak segera berganti posisi lain saat duduk.

Gangguan ortopedik

Kebiasaan Si Kecil saat duduk dengan posisi W juga bisa menyebabkannya mengalami dislokasi panggul (displasia). Gangguan ortopedik ini merupakan kondisi cacat bawaan atau kelainan struktur tubuh yang terjadi akibat keluarnya sendi panggul yang lemah dari tempatnya. Jika ada keluarga dengan riwayat displasia, sebaiknya jangan biarkan anak duduk dengan posisi ini.


Keterlambatan perkembangan

Masalah neurologis pada anak bisa terjadi, seperti pertumbuhan massa otot berlebih (hypertonia atau spasticity). Kondisi ini membuat Si Kecil perlu menghindari posisi duduk W, karena dapat mengakibatkan pertumbuhan geraknya menjadi semakin abnormal. Jika sudah begitu, terapis otot pun semakin kesulitan untuk memperbaikinya. Maka, Moms perlu memperhatikan posisi duduk Si Kecil agar tak duduk dengan posisi W jika ia mengalami kondisi ini.

Knock knee (genu valgum)

Posisi duduk W juga dapat menyebabkan terjadinya knock knee atau tungkai bawah berbentuk X. Hal tersebut menyebabkan anak mengalami kelenturan urat sendi atau lempeng pertumbuhan di sisi dalam. Kondisi ini akan mulai kembali normal saat Si Kecil mulai beranjak dewasa atau sekitar usia 7 tahun. 90 persen kasus anak dengan tungkai bawah bentuk X sendiri dapat terkoreksi dengan baik. Tindakan terapi dengan penggunaan sepatu khusus atau dibenamkan pen untuk meluruskan bentuk lutut pun bisa dilakukan untuk mengatasinya. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)