TOODLER

7 Penyakit Anak yang Tidak Membutuhkan Antibiotik


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Beda penyakit, tentu beda pula obatnya! Beberapa penyakit yang sering menyerang anak memang memiliki gejala yang agak mirip-mirip, seperti demam, lemas, pilek, dan nafsu makan berkurang.

Kalau anak sudah begini, orang tua yang panik sering memberikan antibiotik untuk Si Kecil, tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Padahal, tidak semua penyakit bisa diatasi dengan memberikan antibiotik lho, Moms. Ketahui penyakit anak yang tidak membutuhkan antibiotik berikut ini.

Common Cold

Ini adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, maka tidak membutuhkan antibiotik. Ingat, antibiotik hanya ampuh untuk membasmi penyakit akibat bakteri. Cara terbaik untuk mengatasi common cold pada anak adalah dengan mengonsumsi makanan sehat seimbang, istirahat, dan banyak belaian lembut dari Anda.

Infeksi Sinus

Mengutip Parents.com, kebanyakan kasus sinusitis membaik tanpa pengobatan, maka dokter anak biasanya menunggu 7 hingga 10 hari untuk memberikan obat, jelas Sandra Arnold, M.D., profesor pediatrik di University of Tennessee Health Science Center.

Namun jika gejalanya cukup berat dan ada demam, maka dokter anak mungkin akan memberi resep antibiotik. Ini harus atas petunjuk dokter ya, Moms, tidak boleh diberikan sesuka hati.

Infeksi Telinga

American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan untuk menunggu 2-3 hari untuk berobat ke dokter, karena 80 persen anak yang mengalami infeksi telinga tengah bisa sembuh dengan sendirinya tanpa antibiotik.

Jika gejalanya parah, meluas ke telinga luar, dan sudah berlangsung lebih dari 3 hari, Anda bisa membawanya ke dokter untuk meminta resep antibiotik. Dokter bisa memberikan antibiotik oral atau yang diteteskan langsung ke telinga.

Radang Tenggorokan

Penyebab radang tenggorokan ada banyak, namun paling sering disebabkan oleh virus Group A Streptococcus yang bisa menyebabkan sepsis dan pneumonia. Walau menyeramkan, infeksi virus ini bisa sembuh sendiri, dan dokter mungkin hanya memberi resep antibiotik untuk mencegah kemungkinan komplikasi penyakit yang lebih serius.

Mata Merah

Dalam istilah medis lebih dikenal konjungtivitis, ini adalah peradangan lapisan tipis di dalam kelopak mata dan bola mata. Penyebabnya banyak, bisa karena alergi, virus, bakteri, dan iritan lainnya. Maka, jangan buru-buru memberi antibiotik untuk mengatasi mata merah pada anak ya, Moms, karena antibiotik hanya untuk mengatasi penyakit akibat bakteri.

Bronkitis

Ini adalah peradangan pada dinding saluran napas yang membawa udara ke paru-paru. Bronkitis umumnya disebabkan oleh komplikasi karena demam atau flu, dan sangat jarang disebabkan oleh bakteri. Dokter hanya memberikan antibiotik jika anak dicurigai mengalami pertusis (yang disebabkan oleh bakteri), itupun baru diberikan setelah hasil tes laboratoriumnya membuktikan positif infeksi bakteri.

Pneumonia

Perlukah antibotik untuk mengatasi pneumonia? Jawabannya tergantung gejalanya, Moms. Infeksi paru bisa disebabkan oleh virus dan bakteri, maka dokter harus memeriksa lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pastinya. Namun mayoritas pneumonia pada anak adalah infeksi virus, yang tidak membutuhkan antibiotik. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)