Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Kasur menjadi salah satu tempat yang mungkin diidam-idamkan semua orang, termasuk Si Kecil. Teksturnya yang empuk dan hangat membuat kasur dapat digunakan untuk duduk, bermain, dan tidur dengan nyaman pastinya.
Namun tanpa disadari, ada juga masalah yang ditimbulkan, yaitu karena keberadaan kutu kasur. Dalam jurnal Tropical Dermatology, disebutkan bahwa jenis kutu kasur Cimex hemipterus adalah yang paling sering ditemui pada negara berkembang dengan iklim tropis seperti Indonesia.
Kutu kasur sendiri biasanya muncul ketika malam hari. Hal ini dilakukannya untuk mencari makan, dengan cara mengisap darah manusia yang tidur di kasur tersebut. Jika tak cepat ditangani, efek sampingnya bisa mengganggu kualitas tidur hingga kesehatan Si Kecil lho, Moms.
Ciri Adanya Kutu Kasur
Sebelum mengatasi keberadaan kutu kasur, ada baiknya Moms mengetahui tanda-tanda keberadaannya di kasur Anda dan Si Kecil. Tanda tersebut di antaranya:
⢠Apabila timbul bau musty atau apek di permukaan kasur, perlu segera dicek karena mungkin saja ada koloni kutu kasur di baliknya.
⢠Adanya kotoran seperti tinta hitam dan berbau pada kasur.
⢠Kutu kasur dewasa yang muncul dan terlihat secara kasat mata.
Sedangkan tanda yang bisa dialami ketika tidur di kasur tersebut di antaranya:
⢠Kondisi tidur yang tampak tidak nyaman serta diiringi kebiasaan mengusap tubuh karena ada rasa gatal yang ringan.
⢠Setelah diteliti, tampak adanya bekas gigitan berwarna merah yang muncul dengan pola seperti satu alur tertentu, umumnya terletak di area wajah, tangan, kaki, leher, atau pundak.
⢠Meski awalnya tidak terasa sakit atau hanya gatal ringan, bintik merah tadi akan berubah menjadi bentol, lalu rasa gatal yang cukup mengganggu akan muncul.
Risiko Tergigit Kutu Kasur
Pada dasarnya, anak atau orang dewasa yang terkena gigitan kutu kasur tidak berisiko mengalami kondisi yang berbahaya. Namun, hal ini dapat mengganggu kualitas tidur Si Kecil, karena ia akan terbangun sewaktu-waktu jika merasa gatal akibat tergigit serangga ini.
Selain itu, ada beberapa anak yang bisa mengalami alergi akibat gigitan serangga ini. Reaksi alergi yang timbul adalah adanya bentol merah yang besar, terasa nyeri. Risiko yang lebih berbahaya, Si Kecil bisa mengalami demam, menggigil, mual, kesulitan bernapas, alami infeksi pada kulit, serta memicu asma.
Mengatasi dan Mencegah Kutu Kasur
Apabila Si Kecil sudah terlanjur tergigit kutu kasur yang ada di tempat tidurnya, Moms bisa mengatasi kondisi ini dengan cara:
⢠Kompres area yang tergigit kutu kasur dengan es atau air dingin.
⢠Mandikan Si Kecil dengan air hangat yang diberi oatmeal untuk meringankan rasa gatal, lalu bersihkan dengan sabun dan bilas dengan air kembali.
⢠Memberikan krim antiseptik sesuai anjuran dokter pada area gigitan, untuk meminimalisir alergi dan infeksi pada kulit Si Kecil.
Untuk mencegah penyebaran kutu kasur, usahakan untuk tidak menggunakan pembasmi kutu, karena bahan kimia di dalamnya bisa membahayakan kesehatan Si Kecil. Yang terpenting, Moms tentu harus rutin membersihkan tempat tidur dan kasur Si Kecil, serta keseluruhan area rumah.
Caranya bisa dengan menggunakan penyedot debu untuk menghilangkan larva kutu yang menempel di sekitarnya. Selain itu, ganti seprai kasur anak secara teratur dan pakai yang berwarna cerah untuk mengurangi kemungkinan kutu bersembunyi di balik kasur. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)