Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Air susu ibu (ASI) telah terbukti memiliki beragam manfaat dan mengandung nutrisi yang sangat diperlukan bagi Si Kecil. Namun tak jarang muncul pula anggapan negatif mengenai ASI, salah satunya bahwa ASI mengakibatkan Si Kecil mengalami karies gigi. Benarkah demikian?
Karies gigi memang menjadi salah satu kerusakan gigi yang sering dialami balita. Kondisi ini merupakan infeksi yang dapat menyebabkan gigi berlubang. Karies gigi utamanya disebabkan oleh bakteri Streptococcus mutans. Kombinasi antara sisa makanan manis, air liur, dan bakteri dapat membentuk plak pada gigi yang lama kelamaan dapat menyebabkan lubang pada lapisan gigi.
Benarkah ASI Bisa Menyebabkan Karies Gigi pada Anak?
Pada sebuah penelitian bertajuk Effect of Human Milk on Plaque pH in Situ and Enamel Dissolution in Vitro Compared with Bovine Milk, Lactose, and Sucrose, ditemukan bahwa Streptococcus mutans penyebab karang gigi tidak dapat bertahan hidup dalam laktosa, gula yang terkandung dalam ASI. Perkembangbiakannya tidak semudah jika ia hidup dalam sukrosa, jenis gula yang digunakan dalam susu formula.
Selain itu, perlu pula diketahui bahwa ASI memang mengandung laktosa (gula susu), namun juga mengandung Laktoferin, sejenis protein yang bersifat membunuh bakteri, termasuk bakteri penyebab karies gigi, yaitu Streptococcus mutans. Sekadar informasi, Streptococcus mutans bekerja mengubah gula dalam mulut menjadi asam. Asam inilah yang kemudian melarutkan mineral gigi dan menyebabkan gigi berlubang.
Beberapa ahli bahkan menyatakan bahwa ASI bersifat memproteksi email gigi karena membunuh bakteri, sehingga proses perubahan laktosa menjadi asam terhenti.
Sementara penelitian lain menyebutkan bahwa ibu yang menyusui anaknya hingga lebih dari 2 tahun memang dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi parah pada anak-anak. Namun dalam penelitian tersebut disebutkan bahwa ASI bukan satu-satunya faktor yang menyebabkan kerusakan gigi. Faktor sosioekonomi seperti tingkat pendapatan dan pendidikan yang rendah diduga menjadi penyebab utama anak-anak tidak mendapat informasi yang baik mengenai pentingnya merawat gigi dengan menggosok gigi sebelum tidur.
Maka, kesimpulannya ASI bukanlah penyebab utama dari kerusakan gigi pada anak yang menyusu lebih dari dua tahun. Kondisi tersebut disebabkan oleh konsumsi makanan manis berlebih dan kebiasaan tidak menyikat gigi sebelum tidur sehingga meningkatkan risiko kerusakan gigi. Tak hanya itu, penting bagi orang tua untuk menjaga asupan makanan dan minuman manis seminimal mungkin bagi Si Kecil ya, Moms! (Binar MP/SW/Dok. Freepik)