BUMP TO BIRTH

10 Dos & Don'ts saat Hamil Trimester Satu


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Banyak yang bilang trimester satu adalah trimester yang paling menantang, karena bumil sedang merasakan mual muntah dan Si Kecil di dalam perut pun masih sangat rapuh. Walau begitu, Moms harus tetap semangat menjaga kesehatan Anda dan Si Kecil, karena menjalankan trimester 1 tidak sesulit itu kok, Moms. Yuk, ikuti panduan yang boleh dan tidak boleh Anda lakukan saat hamil trimester 1 berikut ini.

The DOs:


Olahraga

Siapa bilang ibu hamil muda enggak boleh olahraga? Asalkan kehamilan Anda sehat dan tanpa keluhan, olahraga ringan justru sangat disarankan, lho. Moms bisa berjalan kaki, berenang, dan mulai mengikuti prenatal yoga.

Menurut dr. Sandy Prasetyo, SpOG, dari Brawijaya Hospital Antasari, yang penting adalah menghindari olahraga yang banyak kontak fisik dalam tim, seperti basket dan sepak bola. Selain itu, sangat disarankan untuk berkonsultasi dulu dengan dokter kandungan Anda ya, Moms.

Minum folat

"Kebutuhan asam folat juga perlu dipenuhi sejak persiapan kehamilan, tepatnya tiga bulan sebelum hamil. Dan masih terus dibutuhkan hingga saat mengandung juga menyusui," jelas dr. UF Bagazi, SpOG, dari Brawijaya Hospital Antasari. Asam folat sangat penting untuk mencegah pre-eklampsia dan bayi terlahir dengan cacat kongenital atau cacat bawaan.

Penuhi kebutuhan cairan

Menurut European Food Safety Authority 2002: Bumil perlu dapat air dari minuman sekitar 1.470 mL/hari, dan dari makanan padat sebanyak 890 mL/hari. Pemenuhan kebutuhan cairan saat hamil sangat penting lho, Moms, karena dapat mengurangi keluhan kehamilan, seperti mual, muntah, konstipasi, kulit kering, dan infeksi saluran kemih.

Vaksin influenza

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), flu yang dialami ibu hamil mungkin lebih berat dibanding flu pada wanita yang tidak hamil. Itu sebabnya ibu hamil trimester satu disarankan untuk mendapatkan vaksin influenza. Ini aman dilakukan saat hamil kok, Moms.

Ke dokter gigi

Gusi bumil lebih sensitif dan mudah bengkak! Itu sebabnya American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyarankan pembersihan gigi yang aman dilakukan bumil di trimester awal. Ini tepat untuk mencegah masalah gusi saat hamil, yang jika dibiarkan berlarut-larut dapat menyebabkan keguguran, lho.

The DON'Ts:

Jangan merokok

Hamil atau tidak, tentu saja merokok sangat tidak baik bagi kesehatan ya, Moms. Tak hanya bagi Anda, merokok juga membahayakan kesehatan janin. Setelah lahir, anak bisa mengidap penyakit asma, diabetes tipe 2, dan obesitas.

Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Human Reproduction mengungkap fakta yang lebih mencengangkan! Merokok saat hamil bisa memberi efek jangka panjang bagi kesehatan reproduksi anak, khususnya pada anak perempuan.

Jangan minum alkohol

Menurut CDC, tak peduli sekecil apa pun kadar alkohol yang dikonsumsi ibu hamil, dampaknya bisa buruk bagi kehamilan. Alkohol mengganggu perkembangan janin di semua trimester, terutama di trimester awal. Alkohol di trimester 1 bisa menyebabkanfetal alcohol spectrum disorders (FASD), yang membuat anak mengalami gangguan tumbuh kembang (IQ rendah, masalah pendengaran dan penglihatan, sakit jantung, ginjal, dan tulang).

Jangan makan makanan mentah

Entah medium rare steak, sashimi, atau sekadar telur setengah matang, semuanya bisa menyebabkan bumil terinfeksi bakteri listeria. Penyakit listeriosis bisa menyebabkan persalinan prematur dan bahkan keguguran, Moms!

Jangan sauna

Sauna saat hamil meningkatkan risiko dehidrasi dan pingsan karena meningkatnya suhu tubuh drastis. Ini berbahaya bagi janin karena bisa mengganggu tumbuh kembangnya dan juga meningkatkan risiko keguguran, terutama jika sauna dilakukan di trimester satu.

Jangan makan untuk berdua

Menurut Sanford Health, sebuah studi menunjukkan bahwa setengah dari wanita hamil mengalami peningkatan berat badan yang berlebihan. Jika itu terjadi, maka Si Kecil pun berisiko mengalami obesitas di kemudian hari. Makanlah dengan bijak sesuai saran dokter kandungan dan dokter gizi Anda ya, Moms. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)