FAMILY & LIFESTYLE

Cara Mengatasi Krisis Keuangan di Tengah Pandemi


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Salah satu dampak dari penyebaran COVID-19 adalah banyaknya orang yang mengalami pendapatan bulanan berkurang drastis. Ya, pandemi virus corona turut berimbas pada kondisi perekonomian. Tidak sedikit masyarakat yang mengalami kesulitan keuangan sejak wabah virus corona menyerang. Banyak usaha yang terpaksa merugi bahkan gulung tikar.

Kondisi ini tentunya juga sedikit banyak akan berpengaruh pada keuangan kita, sementara pengeluaran tetap harus dibayarkan, misalnya tagihan listrik bulanan maupun angsuran kredit rumah atau kendaraan bermotor. Lalu, apa yang harus kita lakukan jika mengalami krisis keuangan?

Apabila Anda menghadapi krisis keuangan, lakukan perhitungan untuk mengetahui berapa kekurangan dana yang diperlukan. Tidak usah khawatir, Anda juga bisa mencoba lakukan tips di bawah ini, sebagaimana dikutip dari Finsmes.

1. Atur ulang keuangan

Krisis keuangan tidak dapat diselesaikan dalam waktu sekejap. Karena itu jika Anda merasa kondisi keuangan telah mengkhawatirkan, segera atur ulang biaya pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari dengan cermat. Pastikan biaya disesuaikan dengan uang yang masih Anda miliki saat ini.

Anda bisa mencoba dengan menghitung ulang total pendapatan Anda di bulan ini. Buat pos-pos pengeluaran bulanan yang membengkak, contohnya tagihan listrik, biaya paket data internet, serta groceries dan makanan. Tandai juga pos pengeluaran yang berkurang, contohnya transportasi sehari-hari, biaya hangout, serta dana konsumtif lainnya.

2. Ambil tindakan yang memadai

Terlepas dari situasi keuangan, penting untuk mengambil tindakan segera. Misalnya, Anda bisa mencari peluang kerja sampingan. Sesuaikan dengan keterampilan yang Anda punya, misalnya menjahit dan membuat masker kain atau memasak dan menjual makanan.

Atau Anda bisa gunakan simpanan darurat yang Anda miliki. Namun pastikan dana tersebut tidak digunakan untuk kebutuhan konsumtif, ya. Selain itu, Anda juga bisa pertimbangkan untuk menjual beberapa barang lama yang jarang digunakan atau menjual aset pribadi, misalnya menjual perhiasan emas yang Anda punya dan saat ini tidak terlalu Anda butuhkan.

3. Berhenti menggunakan kartu kredit

Segera kontrol pengeluaran pada kartu kredit. Kalau memungkinkan, hentikan penggunaannya. Cara itu berguna agar tak terjebak pada tagihan di kemudian hari. Meskipun ini bukan solusi permanen, setidaknya akan memberi Anda waktu untuk memikirkan opsi yang lebih baik untuk keluar dari krisis keuangan.

4. Pinjaman cepat

Pastikan ini menjadi pilihan terakhir sebagai solusi krisis keuangan dan hanya digunakan untuk hal yang benar-benar penting. Misalnya, biaya sekolah anak, tagihan listrik, atau cicilan. Karena dengan pinjaman artinya Anda harus memikirkan pembayarannya lagi. Jangan sampai di kemudian hari justru menimbulkan kesulitan keuangan lebih lanjut.

Anda bisa coba meminjam atau minta bantuan keluarga. Jangan malu untuk menceritakan masalah keuangan yang Anda alami dan meminta bantuan keluarga. Selain itu, Anda juga bisa coba mengambil pinjaman tunai dengan bunga rendah yang sesuai dengan kemampuan Anda. (M&B/SW/Dok. Freepik)