Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Tahukah Anda bahwa gaya hidup selama kehamilan dapat turut memengaruhi kesehatan masa depan anak? Ya, sebuah penelitian terkini menunjukkan bahwa tingkat stres seorang bumil, bahkan sebelum hamil, dapat memengaruhi kemampuan Sang Anak dalam menangani situasi stres serupa.
Penelitian tersebut telah menunjukkan bahwa stres yang dialami wanita sebelum masa konsepsi atau awal kehamilan dapat menyebabkan perubahan genetika pada anak-anak mereka kelak. Hal ini terjadi akibat perubahan dalam sel telur Sang Ibu. Ditemukan, hal ini berkaitan dengan adanya gen CRF-1, yaitu gen yang terkait dengan sistem pengelolaan stres dalam tubuh, yang bertugas mengekspresikan diri saat stres.
Percobaan penelitian yang dilakukan oleh University of Haifa, Israel, ini dilakukan pada tikus, tetapi para ilmuwan percaya bahwa kesimpulan yang mereka dapatkan juga berlaku pada manusia. "Kesamaan sistemik dalam banyak hal antara manusia dan tikus menjadi kesimpulan tentang pengaruh transgenerasi pada manusia. Jika sampai sekarang kita melihat bukti hanya dari efek perilaku, sekarang kami telah menemukan bukti pada tingkat genetika," jelas Hiba Zaidan, Sang Peneliti, seperti dilansir dari Daily Mail.
Mereka meneliti sejumlah tikus betina yang berumur 45 hari, yang sama dengan usia remaja pada manusia. Beberapa tikus tersebut terkena stres ringan selama 7 hari, dan mereka dibandingkan dengan kelompok tikus yang tidak terkena stres. Kemudian, tikus itu dikawinkan dan dipantau selama 2 minggu.
Para peneliti menemukan adanya peningkatan ekspresi gen CRF-1 pada ovum tikus yang mengalami stres, bahkan sebelum mereka hamil. Setelah itu, peneliti memeriksa otak tikus yang baru lahir, dan menemukan adanya peningkatan ekspresi gen CRF-1 di otak tikus yang lahir dari induk betina yang stres. Bahkan, stres ini terus dialami sampai mereka dewasa. Ekspresi stres dari gen CRF-1 mereka terbukti lebih tinggi dibanding kelompok lain yang lahir dari induk betina yang tidak stres.
"Melalui penelitian ini, kami belajar lebih banyak tentang transfer genetika antar generasi, mengingat fakta bahwa pada kenyataannya, saat ini memang banyak wanita yang terkena stres bahkan sebelum mereka hamil. Ini penting untuk meneliti lebih jauh bagaimana fenomena ini terjadi pada manusia,” tambah Zaidan. (Aulia/DMO/Dok. M&B)