Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Makanan pedas memang dapat membangkitkan selera makan. Sebagian besar orang Indonesia suka dengan sensasi rasa yang tajam ini. Selain citra rasa yang kuat, rasa pedas ternyata juga memiliki manfaat bagi tubuh.
Para ahli mengatakan, capsaicin, senyawa kimia yang terdapat dalam cabai dapat digunakan untuk membunuh tumor dengan efek samping yang minim. Senyawa pada cabai yang mengeluarkan sensasi panas dan terbakar itu juga disebut dapat membunuh sel kanker.
Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan di University of Nottingham menemukan bahwa seseorang bisa mengendalikan pertumbuhan atau bahkan mencegah timbulnya kanker dengan mengonsumsi makanan yang kaya kandungan capsaicin. Selain daapt mengatasi kanker, senyawa ini dapat digunakan juga untuk pengobatan ketegangan otot dan penyakit serius lainnya.
Penelitian yang dilakukan Dr. Timothy Bates, salah satu tim peneliti pengobatan kanker dari Medical Research Council (MRC) menemukan hal yang sama. “Penelitian ini mungkin dapat menjelaskan mengapa orang yang tinggal di negara-negara, seperti Meksiko dan India yang memiliki makanan tradisional bercitra rasa pedas, cenderung memiliki kasus kanker yang lebih rendah daripada di negara Barat,” ungkap Dr. Bates, seperti dilansir dari Daily Mail.
Jenis senyawa capsaicin dapat membunuh sel kanker dengan menyerang organel sel yang menghasilkan energi, yaitu mitokondria. Dengan mengikat protein dalam organel sel tersebut, senyawa ini akan mendorong sel mati secara alami, tanpa merugikan sel-sel sehat di sekitarnya.
Dokter Bates menguji senyawa tersebut pada sel kanker paru-paru manusia dengan hasil yang menakjubkan. Tes tersebut juga pernah dilakukan pada kanker pankreas, salah satu kanker yang paling sulit diobati. Hasilnya, kanker pun mengalami penurunan yang signifikan. Untuk itu, Dr. Bates sempat menyimpulkan bahwa senyawa ini bisa mengobati semua jenis kanker, termasuk beberapa jenis kanker kulit. (Aulia/DMO/Dok. Freedigitalphotos)