FAMILY & LIFESTYLE

Tips Mengatasi Rasa Bosan dalam Pernikahan


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Moms dan Dads, pernahkah Anda merasa ada sesuatu yang hilang dalam kehidupan berumah tangga Anda? Merasa ada yang salah? Atau merasa hubungan Anda dengan pasangan tidak menggairahkan seperti sebelumnya?

Mungkin Anda masih mencintai pasangan Anda. Hanya, seiring dengan berjalannya waktu, maka percikan-percikan cinta tersebut mulai memudar. Akibatnya, Anda merasa bosan dan tidak bergairah lagi terhadap pasangan.

Rasa bosan dalam sebuah pernikahan bisa dipicu oleh banyak hal. Kesibukan di kantor, rasa lelah karena mengurus rumah tangga dan anak-anak, serta tidak ada lagi perlakuan istimewa dari pasangan bisa membuat hubungan antara Anda dengan suami terasa hambar.

Jangan biarkan kondisi semacam itu terlalu lama terjadi dalam kehidupan pernikahan Anda. Bagaimana pun juga, rasa bosan dan tidak puas adalah salah satu pemicu perceraian antara suami dan istri.

Moms dan Dads, jika Anda mulai bosan terhadap kehidupan pernikahan Anda, yuk lakukan langkah berikut agar rasa cinta terhadap pasangan kembali membara!

1. Lakukan Hal-hal Spontan

Kala rasa jenuh mulai melanda, tidak ada salahnya bagi Anda dan pasangan untuk melakukan hal-hal spontan yang menyenangkan. Anda bisa mengajak suami untuk berakhir pekan berdua saja di sebuah hotel, makan malam, atau sekadar nonton di bioskop. Sesungguhnya, semangat Anda akan terpacu ketika melakukan sesuatu secara spontan. Dan hal itu bisa membantu Anda menghilangkan rasa bosan terhadap kehidupan sehari-hari.

2. Mencoba Sesuatu yang Baru

Apabila Anda dan pasangan terbiasa pergi ke pantai untuk berlibur, bagaimana jika destinasi wisata Anda diubah ke pegunungan? Ya, pergi berdua saja dengan pasangan untuk menikmati wisata alam yang belum pernah Anda kunjungi akan menimbulkan rasa rileks sekaligus menyegarkan pikiran. Jangan lupa, manfaatkan waktu berlibur berdua Anda untuk melakukan hal-hal yang romantis agar percikan cinta tersebut kembali membara.

3. Hidupkan Kembali Komunikasi

Salah satu kunci kebahagiaan dalam pernikahan adalah komunikasi antara suami dan istri. Komunikasi itulah yang menghubungkan Anda berdua. Sebelum tidur, Anda bisa mengajak pasangan untuk berbicara dari hati ke hati.

Secara lembut, ungkapkan isi hati Anda kepadanya. Beritahu pasangan, apa yang Anda inginkan dalam kehidupan pernikahan kalian. Hmm, tak ada salahnya jika Anda juga mengungkapkan keinginan untuk mencoba posisi-posisi baru dalam berhubungan seks, lho.

4. Bangun Kehidupan di Luar Pernikahan

Menikah dan berkeluarga tentunya membutuhkan fokus dan tanggung jawab! Namun bukan berarti Anda tidak bisa memiliki kehidupan lain di luar pernikahan. Bangun hubungan dengan teman-teman Anda dan bersenang-senanglah bersama mereka. Atau mungkin, Anda juga bisa menjalani karier pilihan Anda. Hal-hal semacam itu akan membuat Anda merasa bahagia dan sejenak melupakan rutinitas dalam kehidupan rumah tangga. Asalkan dilakukan dengan porsi yang tepat, kehidupan di luar pernikahan akan menjadi selingan yang bisa menjauhkan Anda dari rasa bosan di rumah.

5. Ubah Perspektif

Jika ingin pernikahan tidak terasa membosankan lagi, Anda perlu mengubah perspektif atau sudut pandang terhadap hal tersebut. Jangan anggap pernikahan sebagai ikatan yang mengekang. Anda bisa melihatnya sebagai petualangan untuk mengenali hal-hal baru yang bisa membuat Anda semakin jatuh cinta terhadap pasangan.

6. Ciptakan Kegembiraan Anda Sendiri

Terakhir tapi tak kalah penting, jika Anda menginginkan pernikahan Anda kembali 'hidup' maka diawali dari diri sendiri. Sebelum menciptakan suasana pernikahan yang bahagia, Anda sendiri harus merasa bahagia. Coba lakukan kembali hobi lama Anda yang sempat terlupakan. Anda juga bisa pergi ke salon, melakukan perawatan tubuh, tampil cantik, membeli baju baru atau apa pun yang bisa membuat diri Anda bahagia. Ketika Anda bahagia maka tak sulit untuk menularkan rasa bahagia tersebut kepada pasangan. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)