TOODLER

Dos & Don'ts saat Membicarakan Corona dengan Anak


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Orang tua seringkali tidak mau membahas topik yang menyeramkan (seperti pandemi virus corona) dengan anak-anaknya. Jika Anda salah satunya, kami mengerti, Anda pasti hanya ingin melindungi Si Kecil dari panik dan cemas berlebih akibat virus mematikan ini. Ya, menjaga Si Kecil agar tidak panik memang penting, tetapi menjaga Si Kecil untuk tidak terpapar virus corona juga tak kalah penting.

Suka tidak suka, topik yang sering dianggap berat ini harus diinformasikan ke anak Anda, agar ia tidak mendapatkan informasi yang salah. Anda perlu mengedukasi Si Kecil tentang pandemi yang terjadi saat ini, dan bagaimana ia bisa menjadi pahlawan dengan melakukan hal-hal kecil seperti rajin cuci tangan dan tidak keluar rumah.

Jangan takut diserbu pertanyaan kritis Si Kecil! Yuk, ikuti panduan dos & dont's saat membicarakan virus corona dengan anak berikut ini.

Dos


1. Update Informasi

Jadilah sumber informasi yang tepercaya bagi anak, karena itu satu-satunya cara agar anak mampu melindungi dirinya dari serangan corona. Beri informasi sesuai yang Anda ketahui, dan biarkan anak bertanya lebih detil lagi. Jika Anda belum tahu jawabannya, jangan jawab asal-asalan ya, Moms. Ajak anak mencari tahu jawabannya bersama-sama dengan mengunjungi situs tepercaya, seperti Covid19.go.id dan Who.int. 

Beri anak informasi dengan cara penyampaian yang ringan dan tidak membuatnya panik. Moms bisa menyampaikan kalau kita semua perlu waspada, tetapi tidak perlu cemas berlebih, karena Moms dan Si Kecil telah menerapkan anjuran pemerintah untuk karantina mandiri dan menjaga kesehatan juga kebersihan diri.

2. Pakai Bahasa Sesuai Usia Anak

Istilah pandemi, karantina, transmisi, dan SARS-CoV-2 mungkin terlalu asing di telinga anak. Maka gunakan istilah yang lebih ramah anak dan mudah dimengerti ya, Moms. "Gunakan istilah seperti kuman dan kotoran bersama dengan gambar yang menarik, untuk menjelaskan virus corona pada anak. Gunakan juga bahasa yang konkret tentang penyebaran kuman dari satu orang ke orang lain," saran Rosemary Olivero, M.D., dokter anak dari Helen DeVos Children Hospital, pada Parents.

Menurut dokter Olivero, anak juga bisa mengingat dengan baik penyakit yang pernah ia alami, maka memberi contoh jelas dari pengalaman itu bisa sangat membantu.

3. Mengajak Anak Berpartisipasi

Katakan pada Si Kecil kalau ia bisa menjadi pahlawan sungguhan, hanya dengan mengurung diri di rumah sambil menjaga kesehatan dan kebersihan diri. Ajarkan cara mencuci tangan yang benar, dan jika terpaksa harus ke luar rumah, ajarkan juga cara memakai dan melepas masker yang benar. Anak suka tantangan seperti ini. Jika ia melakukannya dengan benar, memberinya rewards juga boleh kok, Moms.

4. Bicarakan Aksi Pemerintah

Anak perlu tahu kalau ia tidak sendiri. Maka tak ada salahnya untuk memberinya info tentang segala upaya pemerintah dalam memberantas virus corona. Contoh yang juga dirasakan anak, misalnya school from home, larangan mengunjungi pusat keramaian (seperti mal dan taman bermain), larangan berkumpul, dan tentu saja karantinas mandiri #DiRumahAja. Anak harus tahu kalau ini penting dipatuhi, untuk memutus rantai penyebaran virus.

Dont's


1. Menakuti Anak

Waspada boleh, tetapi tidak perlu menakut-nakuti anak hanya untuk meningkatkan kewaspadaannya pada corona. Beberapa anak memang 'cuek' dengan pandemi ini, namun banyak juga anak yang takut dan cemas berlebih lho, Moms. Lebih baik, bantu mereka dengan memberi informasi yang tepat, dan bilang "Virus corona jarang banget menyerang anak kecil seperti kamu. Biar kamu enggak kena infeksi virus corona, jaga kesehatan, jaga kebersihan, dan di rumah saja sama Mama dan Papa ya, Nak." Imbauan seperti itu pasti bisa membuat anak tenang dan patuh aturan. 

2. Panic-Buying

Mengajak anak belanja dan menimbun barang (panic-buying) justru akan menularkan 'virus panik' pada anak. Waspada! Hal ini bisa membuat anak mengalami gangguan psikosomatis lho, Moms. Ini adalah gangguan psikis dan emosional, yang menyebabkan gangguan kesehatan fisik, seperti pusing, mual, sesak napas, diare, gangguan lambung, kulit gatal-gatal, dan lainnya.

3. Membohongi Anak

Tidak mau anak panik dan merasa anak tidak akan mengerti tentang corona? Bukan berarti Anda perlu membohonginya. Sampaikan dengan jujur kenapa tiba-tiba ia harus sekolah di rumah, dan kenapa ia harus meningkatkan imunitasnya. Tidak perlu ada yang ditutupi, karena balita sudah cukup cerdas untuk mengolah informasi yang mengancam keselamatannya, Moms.

4. Membiarkan Anak Terpapar Hoaks

Jangan biarkan balita terpapar hoaks yang membuatnya panik! Maka sangat penting untuk mengontrol informasi tentang corona yang anak terima, dengan cara menjadi sumber info tepercaya bagi Si Kecil. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)