Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Pandemi COVID-19 belum berakhir. Bahkan di Indonesia, pasien yang terinfeksi virus corona semakin bertambah hingga melebihi angka 3.500 orang.
Sejumlah upaya pun dilakukan masyarakat agar terhindar dari ancaman virus ini, salah satunya adalah dengan rajin membersihkan tangan. Sebagian orang memilih menggunakan hand sanitizer agar tangan mereka terbebas dari kuman, bakteri, dan tentu saja virus. Namun benarkah hand sanitizer tidak memiliki efek samping?
Pada umumnya, pemakaian hand sanitizer secara berlebihan atau terus-menerus bisa mengakibatkan kulit Anda menjadi kering. Hal tersebut disebabkan oleh kandungan alkohol yang cukup tinggi dalam cairan atau gel pembersih tangan tersebut.
Efek Terhadap Kandungan
Bagi ibu hamil, penggunaan hand sanitizer secara berlebihan ternyata bisa memiliki efek yang lebih serius lagi. Pembersih tangan biasanya mengandung triclosan, bahan kimia yang digunakan sebagai antibakteri. Triclosan bisa ditemukan dalam sejumlah produk sabun, pasta gigi, atau bahkan kosmetik.
Berdasarkan penelitian yang dimuat dalam jurnal Environmental Research pada April 2017, diketahui bahwa triclosan berpotensi mengurangi kadar hormon tiroid yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan janin. Hal ini bisa mengakibatkan bayi lahir dengan berat badan di bawah normal atau terlahir prematur.
Sebelumnya pada 2010, University of Florida, AS, melakukan penelitian dan menemukan fakta bahwa triclosan bisa memengaruhi metabolisme estrogen. Zat ini bisa memengaruhi pergerakan estrogen melalui plasenta sehingga bisa menimbulkan efek negatif pada perkembangan otak, gen, serta asupan oksigen pada janin.
Efek Alkohol
Sementara itu, salah satu unsur yang bisa mematikan virus adalah kandungan alkohol dalam hand sanitizer. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa virus seperti corona hanya akan mati jika Anda membersihkan tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer dengan kandungan alkohol di atas 60%.
Meskipun belum ada penelitian resmi yang membuktikan bahwa kandungan alkohol dalam cairan pembersih tangan bisa memengaruhi janin, tapi Food and Drug Administration (FDA) memperingatkan agar ibu hamil tidak terlalu berlebihan dalam menggunakan hand sanitizer dengan kandungan alkohol yang tinggi.
"Belum diketahui apakah kandungan alkohol itu benar-benar aman atau tidak," ujar Coleen Rogers, PhD, ahli mikrobiologi yang bekerja untuk Division of Nonprescription Drug Product FDA. "Akan tetapi alkohol yang masuk ke dalam pencernaan ibu hamil diketahui bisa menyebabkan gangguan perkembangan dan kemampuan kognitif pada bayi, serta berpotensi mengakibatkan cacat lahir," lanjut Rogers.
Cara Terbaik
Perlu diingat, saat ini memang belum ada kasus yang menunjukkan korelasi pemakaian hand sanitizer terhadap ibu hamil. Jadi Moms tak perlu khawatir berlebihan ketika harus menggunakan produk pembersih tangan tanpa bilas.
Meski begitu, Anda tetap disarankan untuk rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir jika memang memungkinkan. Karena mencuci tangan merupakan cara terbaik untuk mematikan kuman, bakteri, dan virus yang menempel pada kulit Anda. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)