FAMILY & LIFESTYLE

Pica Craving, Ngidam Aneh nan Berbahaya saat Hamil


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Moms, apakah Anda sempat ngidam saat hamil? Atau, Anda malah tak mempercayai konsep ngidam itu sendiri? Sebenarnya, ada penjelasan medis tentang ngidam, para peneliti menyebutnya sebagai pica atau pica craving. Yang mengkhawatirkan, pica tak hanya membuat penderitanya ngidam makanan saja, namun juga hal-hal berbahaya yang tidak bisa dimakan seperti tanah ataupun batu. Aneh ya, Moms. Simak penjelasannya berikut!

Apa Itu Pica?

Istilah pica diambil dari Pica pica, nama Latin dari seekor burung Magpie yang memakan hampir semua hal yang ia temui. Pica merupakan kondisi di mana seseorang memiliki keinginan untuk makan hal-hal yang bukan makanan.

Banyak panduan medis mengelompokkan pica sebagai gangguan makan. Tapi, hingga kini belum ada klasifikasi resmi tentang perilaku ini, sehingga tenaga medis perlu melakukan studi dan menguji untuk tentukan penyebab pasti pica. Pica umum dialami oleh anak-anak kecil dan ibu hamill. Belum ada laporan jelas mengenai berapa banyak serta prevalensi pengidap pica pada ibu hamil.

Ngidam Tanah Hingga Sabun


Di film Swallow, tokoh Hunter (diperankan oleh Haley Bennett) yang sedang hamil muda memiliki kebiasaan berbahaya yang beberapa kali mengancam kesehatannya dan janin, yakni makan hal-hal aneh yang tidak bisa dicerna tubuh. Mulai dari kelereng, mur, peniti, hingga tanah, ia makan karena menurutnya hal-hal tersebut terlihat lezat. Wah, tentu berbahaya, ya.

Melansir Medical News Today, pengidap pica mengidam-idamkan atau makan berbagai macam hal yang bukan makanan. Adapun beberapa hal yang umum diidamkan oleh orang yang memiliki pica, antara lain es batu, tanah, tanah liat, rambut, kapur, sabun, pasta gigi, koin, arang, dan korek api yang sudah terbakar.

Hampir seluruh hal di atas tidak bisa dicerna oleh tubuh, bahkan berbahaya bagi sistem pencernaan. Untungnya, pica tidaklah sangat umum dialami oleh ibu hamil. Menurut American Pregnancy Association, walaupun pica dapat terjadi selama masa kehamilan, perilaku ini lebih sering ditemui pada 20-30% anak-anak.

Gejala dan Tanda Awal

Tanda awal pica adalah adanya keinginan untuk memakan hal yang bukan makanan. Pica sangatlah berbeda dibandingkan dengan perilaku bayi atau balita yang memasukkan berbagai hal ke mulutnya, hal ini memang digolongkan normal. Orang yang mengidap pica akan berkeras hati untuk memakan hal-hal yang bukan makanan.

Penderita pica juga dapat memiliki gejala-gejala tertentu, antara lain:

• Gigi yang rusak atau patah

• Sakit pada perut

• Keracunan

• Tinja yang berdarah.

Apa Penyebabnya?


Sampai kini belum ada penjelasan pasti tentang penyebab pica. Namun begitu, melansir dari The Bump, Journal of the American Dietic Association menyatakan bahwa pica dapat terkait dengan defisiensi zat besi dan kurangnya nutrisi.

Sedangkan menurut Medical News Today, ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan pica, antara lain:

• Kehamilan

• Kondisi perkembangan, seperti autisme atau keterbatasan intelektual

• Masalah kesehatan mental, seperti schizophrenia

• Norma budaya yang menganggap substansi bukan makanan adalah suci atau bermanfaat dalam penyembuhan

• Malnutrisi, khususnya anemia akibat defisiensi zat besi

Dampaknya bagi Tubuh

Komplikasi akibat pica dapat bervariasi, tergantung pada apa yang dimakan. Melansir Healthline, beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat pica adalahkeracunan, infeksi parasit, penyumbatan usus, dan tersedak. Bila Anda hamil, pica dapat sangat berbahaya bagi diri Anda sendiri dan janin.

Hubungi dokter segera bila Anda memiliki keinginan untuk memakan hal-hal aneh yang bukan makanan. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)