BABY

Bolehkah Kembang Kol Dijadikan Menu MPASI Bayi?


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Sebagai orang tua, Moms pasti ingin selalu memberikan yang terbaik bagi Si Kecil, tak terkecuali dalam hal pemenuhan gizinya. Saat Si Kecil masih bayi, pemberian makan termasuk hal yang sedikit tricky. Terlebih lagi saat mengenalkan makanan padat pada Si Kecil, atau saat ia sedang berada di periode MPASI. Apakah sayur ini boleh dimakan? Apakah buah itu bisa dikonsumsi?

Pertanyaan yang sama juga mungkin saja muncul di benak Anda saat ingin memberikan kembang kol sebagai menu MPASI Si Kecil. Membantu menjawab keraguan Anda, M&B punya kabar baik: kembang kol sangat istimewa untuk kecukupan gizi Si Kecil. Simak info lengkapnya berikut!

Baca Juga: 12 Bahan Makanan yang Bermanfaat Bagi Kesehatan Paru-paru

Sayuran Penuh Gizi


Tak perlu diragukan bahwa kembang kol mengandung sejuta manfaat bagi kesehatan tubuh. Dengan tingkat phtyochemicalyang melimpah, sayuran ini dipercaya dapat menurunkan risiko kanker. Satu cangkir kembang kol yang sudah direbus dipenuhi dengan vitamin A, vitamin C, vitamin K, mineral, bahkan kalsium.

Melansir Parenting, ada beberapa manfaat dari kembang kol bagi kesehatan bayi, antara lain:

1. Anti Radiasi Sinar Ultra Violet

Kembang kol mengandung sulforaphane yang membantu melindungi kulit Si Kecil dari bahaya sinar ultra violet. Selain itu, kandungan ini juga bisa membantu mencegah beberapa masalah kulit lain, seperti inflamasi, kerusakan sel kulit, kanker kulit, serta eritema.

2. Menguatkan Tulang

Dengan kandungan vitamin C yang cukup banyak, pertumbuhan tulang menjadi lebih sehat dan kuat. Vitamin C mendorong produksi kolagen sehingga tulang dan sendi dapat terlindungi dari kerusakan inflamasi.

3. Pencernaan Lancar

Tak diragukan bahwa kembang kol merupakan sayuran yang kaya serat. Serat sangatlah bermanfaat bagi sistem pencernaan Si Kecil karena dapat mencegah pertumbuhan bakteri buruk pada usus. Selain itu, serat juga bisa membantu pembuangan racun tubuh.

4. Menjaga Jantung

Sulforaphane tak hanya baik bagi kulit Si Kecil, tapi juga bagi jantung dan sistem kardivaskulernya. Kandungan ini membantu memperbaiki fungsi jantung dan ginjal. Vitamin K dan glucoraphanin yang dimiliki oleh kembang kol juga membantu menjaga saluran darah dengan sirkulasi darah yang baik.

Baca Juga: Mengapa MPASI Homemade Lebih Sehat

Tips Memilih Kembang Kol yang Baik

Menurut Environmental Working Group, kembang kol tidak termasuk makanan yang sangat terkontaminasi dengan pestisida. Ukuran kembang kol tidak memengaruhi rasa, sehingga membeli yang terkecil ataupun yang terbesar akan menyediakan rasa yang sama lezatnya. Tapi pilih yang terasa cukup berat untuk ukurannya.

Yang perlu diperhatikan saat memilih kembang kol adalah kehadiran daun hijau yang menyelimuti kembang kol. Daun-daun ini melindungi kembang kol dari jamur dan menjaganya tetap segar. Bila daunnya berwarna pucat dan layu, pastilah kualitas kembang kol sudah menurun.

Selain itu perhatikan warna kembang kol. Bila warnanya putih dan creamy, berarti kembang kol masih sangat segar. Sedangkan bintik-bintik cokelat, tampilan yang layu, dan adanya bunga kecil menandakan bahwa kembang kol sudah lama dan kehilangan nilai nutrisinya. Hindari membeli kembang kol beku, kecuali Moms berniat membuat sup.

Baca Juga: Moms, Ini Mitos dan Fakta Pemberian MPASI untuk Anak

Cara Menyajikan dengan Benar


Walaupun dipenuhi nutrisi, kembang kol disebut-sebut bukanlah sayuran tepat untuk untuk diberikan pertama kali saat MPASI. Hal ini dikarenakan kembang kol dapat menyebabkan gas dalam sistem pencernaannya, juga sedikit sulit untuk dicerna oleh Si Kecil. Sistem pencernaannya belum berkembang sempurna hingga ia berusia di atas 6 bulan. Maka dari itu, lebih baik untuk benar-benar menunggu kesiapan Si Kecil. Bila dipaksakan, tubuhnya dapat menjadi tak nyaman, bahkan bisa menjadi sakit.

Rekomendasi usia paling tepat untuk memberikan kembang kol adalah ketika Si Kecil berusia 8 hingga 10 bulan. Namun bila Si Kecil sempat mengalami permasalahan kesehatan di sistem pencernaannya, Moms lebih baik mengundur niatan untuk memberikan kembang kol bagi Si Kecil. Jangan lupa konsultasikan juga dengan dokter anak Anda ya, Moms.

Baca Juga: 7 Pertanyaan Penting Seputar MPASI

Selain itu, lebih baik untuk kenalkan kembang kol secara terpisah. Walaupun kembang kol bukanlah makanan umum penyebab alergi, Moms akan lebih mudah mengidentifikasi bila ada masalah pada Si Kecil.

Salah satu cara terbaik untuk menyajikan kembang kol adalah dengan mengukusnya. Mengukus kembang kol dapat menjaga hampir keseluruhan nutrisi yang terkandung. Pastikan untuk tidak terlalu lama mengukus sayuran ini, sehingga teksturnya tidak terlalu lembek dan menyisakan kesan pahit di lidah. Moms dapat variasikan menu masakan kembang kol, mulai dari bubur kembang kol hingga kukusan kembang kol yang sudah dipotong kecil-kecil sebagai finger food. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)