FAMILY & LIFESTYLE

Waspadai Hantavirus yang Menyebar dari Hewan


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Moms, apakah Anda sudah mendengar kabar terkait satu orang dari Provinsi Yunnan, China, yang meninggal karena positif terjangkit Hantavirus atau virus Hanta? Ya, berita ini memang sedang menjadi perbincangan publik belakangan ini.

Hantavirus merupakan salah satu penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia. Melansir laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, Hantavirus ini sendiri menyebar lewat tikus atau hewan pengerat.


Virus ini bisa menyerang ginjal atau paru-paru manusia. Hantavirus yang menyerang ginjal manusia dikenal dengan sebutan Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS). Sedangkan, Hantavirus yang menyerang paru-paru disebut dengan Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS). HPS ini merupakan penyakit pernapasan pada manusia yang parah dan dapat berujung fatal.

Hantavirus biasanya menyebar secara sporadis. Daerah pedesaan, hutan, ladang, dan peternakan menjadi habitat yang cocok untuk inang hewan pengerat virus. Selain itu, area rumah, tempat kerja, lumbung, gedung, dan gudang, di mana tikus dapat hidup, juga menjadi area potensial yang mungkin terpapar oleh Hantavirus ini.


Bagaimana Cara Penularan Hantavirus?

Hantavirus menular melalui urine, kotoran, dan air liur hewan pengerat. Virus ini dapat menular ketika manusia menghirup udara yang terkontaminasi oleh Hantavirus. Selain melalui udara, penularan Hantavirus juga bisa terjadi ketika:

• Seekor tikus yang terjangkit virus menggigit tubuh manusia sehingga hal ini memungkinkan adanya penularan. Meski demikian penularan seperti ini jarang terjadi.

• Para ilmuwan percaya bahwa penularan Hantavirus terjadi ketika seseorang menyentuh sesuatu yang telah terkontaminasi dengan urine, kotoran, atau air liur tikus, kemudian orang tersebut menyentuh hidung atau mulut mereka.

• Selain itu, para ilmuwan juga menduga seseorang bisa terjangkit Hantavirus ketika mereka makan makanan yang terkontaminasi oleh urine, kotoran, atau air liur tikus yang terinfeksi.


Bagaimana Gejala Terjangkitnya Hantavirus?

Menurut laman CDC, gejala akan terlihat antara 1-8 minggu setelah terpapar virus tersebut. Gejala awal yang ditunjukkan di antaranya kelelahan, demam, dan nyeri otot, terutama pada kelompok otot besar seperti paha, pinggul, punggung, dan terkadang bahu.

Selain gejala-gejala seperti di atas, orang yang terinfeksi Hantavirus mungkin akan menunjukkan gejala lain, misalnya sakit kepala, pusing, kedinginan, dan masalah perut, seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut.

Sekitar 4 hingga 10 hari setelah gejala awal, muncul gejala lanjutan berupa batuk dan sesak napas. Virus Hanta yang menyebabkan HPS ini tergolong penyakit yang berakibat fatal dengan tingkat kematian 38 persen.


Bagaimana Menangani Hantavirus?

Bila Anda merasakan gejala-gejala seperti di atas, terutama sesak napas dan memiliki riwayat potensi paparan hewan pengerat, Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter. Pada dasarnya tidak ada perawatan atau cara penyembuhan dan vaksin khusus untuk pasien yang terinfeksi Hantavirus.

Namun bila gejala telah diketahui sejak awal dan telah menjalani perawatan medis di unit perawatan intensif, pasien mungkin akan bisa ditangani lebih cepat dan kembali pulih.

Bagaimana Mencegah Hantavirus?

Untuk mencegah terjangkitnya Hantavirus ini, sebaiknya Anda menghindari kontak dengan tikus di rumah, tempat kerja, atau lokasi perkemahan Anda. Tutup lubang dan celah di rumah atau garasi Anda. Selain itu, tempatkan jebakan di sekitar rumah Anda untuk mengurangi serangan tikus. Pastikan pula untuk membersihkan makanan yang mudah dijangkau oleh tikus. (Vonda Nabilla/SW/Dok. Freepik)