FAMILY & LIFESTYLE

Kusta Bukan Penyakit Menurun


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Seluruh dunia memperingati Hari Kusta tepat di hari ini (27/1). Hingga kini, kusta masih merupakan salah satu penyakit paling mengerikan. Kusta atau lepra ini merupakan penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit ini dikenal juga dengan morbus hansen, mengabadikan nama Sang Penemu, yaitu Dr. Gerhard Amauwer Hansen pada 1874 silam.

Jika dahulu masyarakat awam lebih mengenal kusta sebagai penyakit 'kutukan', namun kini pemahaman tentang kusta sudah cukup mengalami kemajuan. Meskipun tidak ada vaksinasi khusus untuk penyakit kusta sampai saat ini, namun sudah banyak cara pencegahan dini terhadap penyakit kusta.

Kusta bukanlah penyakit menurun, tetapi sebuah penyakit infeksi. Dilaporkan, 6 dari 7 kasus kusta tidaklah menular kepada orang lain. Sementara, kasus yang menular tidak akan menular lebih lanjut setelah diobati rutin selama 6 bulan.

Faktor pengobatan menjadi sangat penting untuk menghancurkan kusta, sehingga penularan dapat dicegah. Pengobatan yang dilakukan merupakan salah satu cara pemutusan mata rantai penularan. Kuman kusta diketahui dapat hidup di luar tubuh manusia selama 1-7 hari. Hal ini dipengaruhi oleh faktor suhu dan cuaca sekitar. Semakin panas udara, semakin cepatlah kuman ini mati. Oleh karenanya, paparan sinar matahari ke dalam rumah sangatlah penting agar tempat-tempat lembap tidak menjadi sumber habitat baru.

Fakta menyebutkan, kondisi perumahan kumuh yang terlalu rapat merupakan salah satu faktor penyebab tingginya risiko kusta, sehingga peningkatan taraf hidup dan perbaikan imunitas dapat dilakukan untuk mencegah kusta sedini mungkin. (Dian/Dok. M&B)