Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Hari demi hari, pasien positif COVID-19 di Indonesia terus bertambah. Namun di tengah wabah virus corona ini, masih ada kabar baik tentang kesembuhan para pasien.
Tidak kurang dari 20 orang dinyatakan telah terbebas dari penyakit COVID-19, salah satunya adalah seorang balita asal Yogyakarta. Setelah diisolasi di RSUD Dr. Sardjito selama sekitar 10 hari, anak laki-laki berusia tiga tahun delapan bulan tersebut dinyatakan sudah terbebas dari virus corona.
"Pasien kasus 1 sudah pulang, sudah diberikan edukasi dan masih berada dalam pemantauan oleh RSS," ungkap juru bicara Pemda DIY untuk penanganan COVID-19, Berty Murtiningsih, seperti dilansir lamanCNN Indonesia.
Pulang dari Depok
Perlu diketahui, balita tersebut terinfeksi COVID-19 setelah pulang dari Depok bersama keluarganya. Menurut sang ibu, rombongan melakukan perjalanan ke Depok dari Yogyakarta menggunakan kereta api pada 27 Februari 2020. Selama di Depok, dia beserta keluarganya sempat bepergian ke dua lokasi. Lantas pada 3 Maret dini hari, mereka kembali ke Yogyakarta dan tiba sekitar pukul setengah 4 sore.
Karena faktor kelelahan, sang ibu memutuskan untuk beristirahat selama dua hari dan baru mulai beraktivitas pada hari Kamis (5/3/2020). Pada hari yang sama, anaknya juga baru mulai beraktivitas ke sekolah.
"Pada hari Kamis, baru mulai sekolah. Ketika pulang sekolah, dia tidak apa-apa. Ketika saya jemput, tidak ada gejala demam," jelas sang ibu. "Terus hari Sabtunya (7/3/2020), anak tidak mau tidur siang dan malamnya tidur malam sekali. Pada Minggu (8/3) subuh, saya mengecek kok badannya panas sekali. Saya cek pakai termometer, suhunya hampir 40 (derajat celsius)," lanjutnya.
Sang ibu pun mulai khawatir mengingat anaknya tidak pernah mengalami panas setinggi itu. Maksimal hanya 38 derajat celsius. Ia mencoba memberikan obat penurun panas, tapi tidak banyak berpengaruh. Akhirnya, sang ibu membawa balita tersebut ke IGD salah satu rumah sakit swasta di Yogyakarta pada Minggu dini hari.
Balita tersebut mendapatkan obat penurun panas dan batuk dari pihak rumah sakit karena menurut sang ibu, anaknya sudah mulai batuk sebelum perjalanan ke Depok. Namun karena tidak ada perubahan hingga pagi hari, ibu tersebut kembali membawa anaknya untuk berobat. Kali ini ke poli spesialis anak.
"Dokter menganjurkan harus opname karena sang anak tidak mau makan, minum, dan dehidrasi. Lalu saya bilang kalau mungkin kecapekan habis perjalanan dari Depok dan Jakarta," tutur sang ibu.
Mendengar penjelasan sang ibu, dokter langsung menganjurkan anaknya untuk segera masuk IGD, diperiksa, dicek darah, rontgen paru, dan diinfus. Mengingat sang anak memperlihatkan gejala corona dan memiliki riwayat dari Depok, pihak rumah sakit merujuk pasien tersebut ke RSUP Dr. Sardjito dan diantar menggunakan ambulans.
Dokter lalu memeriksa kondisi paru-paru sang anak. Setelah itu, dokter juga melalukan tes swab pada Senin (9/3/2020) malam dan Selasa (10/3/2020) pagi. Hasil tes telah keluar pada Kamis (12/3/2020), tapi pihak rumah sakit tidak langsung memberitahukan kepada orang tua. Sebaliknya, sang ibu dan suaminya diminta untuk diisolasi di ruang yang sama.
Selama menjalani isolasi hari pertama, kondisi balita sempat lemas dan batuk tanpa henti. Hari kedua panasnya sempat turun, tapi kemudian naik lagi.
Setelah sepuluh hari menjalani perawatan dan melakukan uji laboratorium dua kali, balita dinyatakan sembuh dan boleh meninggalkan RS Dr. Sardjito. Sementara itu, kedua orang tuanya dinyatakan negatif COVID-19 tapi perlu menjalani isolasi mandiri.
Dibuat Film
Sementara itu, Dinas Kesehatan Yogyakarta berharap bisa membuat film testimoni dari keluarga balita yang terkena COVID-19. Hal tersebut ditujukan agar masyarakat tetap bersemangat melawan corona dan tidak panik atau putus asa ketika didiagnosis menderita virus yang mematikan ini.
Sebelumnya, pasien 1, 2, dan 3 asal Jakarta juga sempat memberikan kesaksian mereka saat mengalami COVID-19 hingga sembuh. So, Moms perlu ingat bahwa peluang untuk pulih dari virus corona tetap ada. Jangan panik, tapi tetap waspada dengan selalu menjaga kesehatan Anda dan keluarga. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)