TOODLER

Cara Menghadapi Balita dengan Gangguan Bicara Gagap


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Anak dengan rentang usia 18 bulan sampai 3 tahun memang masih dalam fase belajar cara berbicara. Tak heran jika mereka masih terlihat seperti mengalami kesulitan ketika menyampaikan suatu pesan kepada Moms karena kosakatanya yang kurang jelas.

Namun, Moms mesti waspada jika Si Kecil tampak mengalami gangguan bicara di usia 4 tahun ke atas. Kondisi tersebut bisa menjadi sesuatu yang perlu Anda perhatikan, agar bisa tertangani sebelum mengganggu tumbuh kembang Si Kecil, seperti tidak adanya percaya diri karena sulit berkomunikasi.

Di antara banyak gangguan berbicara, yang paling sering dijumpai adalah gagap, yaitu hambatan kelancaran bicara. Cirinya adalah adanya pengulangan atau pemanjangan bunyi, suku kata atau kata, serta blocking, misalnya "minum" menjadi "mmmii… minum".


Penyebab Balita Gagap

Namun demikian, bukan berarti gangguan bicara ini yang paling banyak dialami anak-anak, tapi karena gagap paling mudah dikenali. Kondisi ini bisa terjadi pada Si Kecil, meski sudah dilatih untuk berbicara dengan baik, namun tidak mengalami perubahan.

Selain bicaranya akan seperti terbata-bata, Si Kecil juga terlihat berusaha keras menggerakkan otot wajah atau mulutnya. Jika hal ini terjadi, barulah Anda patut waspada karena Si Kecil mengalami gagap. Menurut psikolog Duta Pelita Insani (dPI) Consulting, Hanum Swandarini, M.Psi., hal yang menyebabkan Si Kecil memiliki risiko gagap antara lain:

Histori Keluarga. Jika ada anggota keluarga yang mengalami gagap, Si Kecil memiliki risiko mengalami gagap yang lebih besar.

Perkembangan Anak. Jika Si Kecil memiliki masalah bicara lain, seperti keterlambatan bicara, ia juga memiliki kemungkinan gagap lebih besar dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mengalami masalah bicara sama sekali.

Neurofisiologi. Permasalahan pada fungsi saraf yang memengaruhi interaksi antara otak dan otot yang mengontrol bicara.

Lingkungan. Adanya trauma, baik fisik maupun emosional, yang membuat Si Kecil cemas. Umumnya, trauma ini menyangkut pola asuh orang tua, lingkungan, maupun situasi di sekolahnya.

Anak yang berbicara secara gagap memang mengkhawatirkan. Namun menurut Hanum, Anda tidak perlu panik jika SI Kecil mengalaminya. Banyak hal bisa Anda lakukan untuk mengatasinya. Sebelum membawanya ke dokter atau psikolog, Anda pun bisa menolongnya dengan menciptakan lingkungan yang nyaman.

"Mereka butuh situasi atau lingkungan yang nyaman dan menyenangkan untuk berbicara, meminimalkan hal-hal yang mengganggu konsentrasi pembicaraan, tidak menekan atau mengkritik cara bicara mereka, dan mau mendengarkan mereka bicara dengan penuh perharian," ujar Hanum. Kenyamanan akan membuat Si Kecil jadi lebih percaya diri sehingga mampu mengungkapkan segala sesuatu dengan lancar. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)