TOODLER

Anak Suka Bicara Kotor? Ini 7 Cara Bijak Mengatasinya


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Serba ingin tahu dan suka coba-coba, itulah alasan dasar dari berbagai sikap dan perilaku anak yang seringkali terasa 'nyeleneh' bagi orang tua. Maka ketika anak melakukan suatu hal yang dirasa aneh, jangan buru-buru memberi label anak nakal dulu, Moms, karena bisa saja Si Kecil hanya penasaran dengan reaksi Anda saat melihat tingkahnya.

Salah satu perilaku yang bisa anak lakukan adalah suka mengumpat atau suka berbicara kotor. Wah, sekali saja anak melakukan ini, orang tua pasti langsung marah ya, biasanya. Jika anak sering berbicara kotor, apa sih, yang harus orang tua lakukan? Bagaimana mengatasinya agar anak tidak suka berbicara kotor lagi? Ini tipsnya, Moms.


Penyebab Anak Suka Bicara Kotor

Saat anak berbicara kotor, jangan langsung marah ya, Moms, karena mungkin saja sebenarnya anak tidak mengerti artinya. Ini beberapa hal yang bisa menyebabkan anak suka berbicara kotor:

1. Eksperimen

Ya, anak balita memang suka bereksperimen, termasuk dalam menggunakan kata-kata yang baru ia dengar dan menurutnya menarik untuk diucapkan. Padahal, belum tentu S Kecil mengerti artinya, Moms.

2. Mencari Perhatian

Mungkin saat pertama ia mengucapkan kata-kata kotor tersebut, reaksi Moms atau orang lain sangat berlebihan. Anda langsung memarahinya atau menasihatinya panjang lebar. Nah, tanpa Anda sadari, ternyata perhatian tersebut justru disukai anak, karena saat Anda marah maka Anda hanya fokus untuk Si Kecil. Maka jangan kaget kalau ada anak yang rela bicara kotor hanya untuk mencuri perhatian Anda sepenuhnya.

3. Belajar Sebab-Akibat

"Kalau aku ngomong ini, Mama pasti marah. Kalau aku ngomong ke Papa, marah juga enggak, ya?" Mungkin begitu yang ada di pikiran sederhana anak. Maka setelah itu, Si Kecil pun mencoba bicara kotor di depan ayahnya. Tenang, ini merupakan proses belajar sebab-akibat yang perlu anak kuasai. Jika ia bicara kotor lagi, ia akan menanggung akibatnya.

4. Meniru Orang Lain

Saat mendengar orang lain bicara kotor, anak pun menirunya karena menurutnya itu menarik untuk diucapkan. Padahal belum tentu ia memang dengan sengaja menyakiti hati orang lain dengan berbicara kotor, karena sebenarnya Si Kecil hanya meniru orang lain dan ia tidak mengerti artinya.


Cara Mengatasi Anak Suka Bicara Kotor

Memang butuh beberapa langkah untuk menghentikan kebiasaan berbicara kotor dan kasar pada anak. Namun ketujuh langkah di bawah ini sangat layak, mudah, dan perlu diterapkan pada anak lho, Moms.

1. Jangan Langsung Marah

Cobalah untuk bersikap wajar saat anak mulai mengeluarkan kata-kata kotor dan kasar. Reaksi marah berlebihan dari Moms justru tidak ampuh untuk membuat Si Kecil mengerti kenapa bicara kotor dan kasar itu tidak baik.

2. Jelaskan Artinya

Saat anak berbicara kotor, coba tanyakan arti dan maksudnya pada Si Kecil. Besar kemungkinan anak balita belum paham arti dari kata-kata kotor yang ia lontarkan. Ketika ia tidak tahu atau hanya ikut-ikutan orang lain saja, maka Moms bisa menjelaskan arti dan maksudnya, jelaskan juga bagaimana kata-kata kotor itu bisa membuat hati orang lain terluka.

3. Cari Tahu Penyebabnya

Moms perlu tahu kenapa anak suka bicara kotor, apakah karena ia menyukai reaksi orang di sekitarnya saat ia berbicara kotor? Jika ya, maka bantu Si Kecil lepas dari cara bicara yang tidak baik tersebut dengan mengajak orang-orang di sekitarnya bekerja sama, yaitu dengan tidak memberikan respons positif (seperti tertawa) saat anak bicara kotor.

4. Pantau Terus

Mengajarkan anak untuk tidak suka berbicara kotor memang bukan hal yang bisa diselesaikan dalam satu langkah. Moms harus selalu memantaunya dan terus memberi arahan untuk tidak berbicara kotor. Perlu waktu berkali-kali, namun percayalah, hasilnya pasti sepadan dengan usaha Anda.

5. Awasi Lingkungan Anak

Bisa jadi anak suka bicara kotor karena lingkungan di sekitarnya juga suka berbicara kotor! Maka awasi saat anak bermain dan berinteraksi dengan orang lain, karena besar kemungkinan anak meniru kata-kata kotor dari orang di sekitarnya. Ketika Moms 'menangkap' anak berkata kotor (walau hanya meniru orang lain) maka langsung tegur dan jelaskan kalau kata-kata itu tidak baik untuk diucapkan, baik kepada orang tua maupun teman seusianya.

6. Buat Kesepakatan

Kini Si Kecil sudah tahu kalau kata-kata kotor yang ia ucapkan bukanlah hal yang baik. Kalau sudah tahu, maka Moms boleh mengajaknya membuat kesepakatan. Mau membuat perjanjian tertulis? Boleh juga, Moms! Ajarkan anak kalau ada sanksi yang ia terima setiap kali ia mengulang kata-kata kotor itu lagi.

Namun pastikan hukumannya bukan hukuman fisik, ya. Untuk anak balita, Moms bisa memberi sanksi seperti mengurangi screen time di akhir pekan, yang biasanya boleh 1 jam menjadi 30 menit saja.

7. Beri Contoh yang Baik

Setelah menerapkan 6 langkah di atas, langkah berikutnya tentu saja memberikan contoh bertutur kata yang baik. Selama ini Moms sudah memberi contoh baik, tetapi anak masih suka berkata kasar? Ini waktunya untuk memperluas contoh dengan mengajak orang-orang terdekat Si Kecil untuk ikut memberi contoh tutur bahasa yang baik. Jika anak dikelilingi orang-orang yang bertutur bahasa baik, tentu saja kecil kemungkinan anak suka berbicara kotor lagi. (Tiffany Warrantyasri/SW/Dok. Freepik)