BUMP TO BIRTH

Ini Manfaat USG 4D yang Perlu Moms Tahu


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Kala hamil, Moms tentunya rutin memeriksakan kandungan menggunakan alat ultrasonografi (USG). Namun seiring dengan perkembangan teknologi di dunia medis, kini hasil USG bukan lagi sekadar gambar samar hitam dan putih saja.

Anda kini bisa memantau 'aktivitas' Si Kecil serta melihat paras wajahnya sejak masih berada di dalam kandungan melalui USG empat dimensi (4D). Seperti halnya USG 2D dan 3D, USG 4D juga menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk menampilkan kondisi kehamilan, mulai dari keadaan rahim, wujud janin, hingga gangguan yang mungkin terjadi dalam kandungan. Akan tetapi, teknologi yang digunakan tentunya lebih canggih sehingga hasil pemindaian pun menjadi lebih jelas.


Keunggulan USG 4 Dimensi

Berbeda dengan teknologi terdahulu, USG 4D bisa menghasilkan gambar bergerak seperti video. Dengan begitu, Moms bisa melihat langsung berbagai aktivitas yang dilakukan janin, seperti tersenyum, menguap, atau gerakan lainnya. Selain itu, Anda juga bisa melihat bagian tubuh lainnya, khususnya wajah, secara lebih jelas.

Itulah alasan utama mengapa pemeriksaan USG 4D cukup populer di kalangan ibu hamil. Rata-rata mereka merasa penasaran ingin melihat bentuk wajah sang buah hati. Jika mau, Anda bisa mengabadikan momen pergerakan Si Kecil dalam bentuk CD.

Namun fungsi USG 4D bukan sekadar untuk memuaskan rasa penasaran Moms dan Dads akan wajah janin yang berada dalam kandungan. USG 4D juga membantu dokter kandungan dalam mendeteksi kemungkinan adanya gangguan atau kelainan pada janin serta kondisi organ-organ tubuh janin sehingga bisa dilakukan langkah penanganan secepatnya jika terdapat masalah.

Sejumlah kelainan bawaan lahir bisa dideteksi melalui USG 4D, antara lain kelainan jantung bawaan, bibir sumbing atau cacat pada celah mulut, kelainan bentuk telinga, kelainan bentuk rahang, kelainan bentuk tulang belakang, serta kemungkinan jumlah jari tangan dan kaki yang berlebih atau mungkin kurang.

Apabila mencurigai adanya masalah kehamilan tertentu, dokter bisa mengombinasikan pemeriksaan USG 4D dengan beberapa prosedur medis lainnya, seperti amniosentesis atau pengambilan sampel cairan ketuban, pemeriksaan darah, hormon, serta kromosom guna memastikan diagnosis dokter.


Perlukah Melakukan USG 4D?

Untuk menggunakan fasilitas USG 4D, Moms mungkin harus menyiapkan anggaran ekstra. Saat ini, biaya untuk melakukan pemeriksaan USG 4D cukup beragam, mulai dari 100 ribu rupiah hingga 1 juta rupiah tergantung pada jenis pelayanan serta rumah sakit.

Jika Moms memiliki anggaran melahirkan berlebih, tak ada salahnya Anda melakukan pemeriksaan lebih seksama menggunakan USG 4D. Akan tetapi, sesungguhnya fasilitas ini lebih dianjurkan bagi wanita hamil dengan risiko tinggi, seperti ibu hamil berusia di atas 35 tahun, memiliki riwayat kelainan bawaan, mengidap diabetes, dan ditemukan masalah kehamilan saat pemeriksaan USD 2D atau 3D.

USG 4D bisa dilakukan kapan saja, baik pada awal kehamilan, pertengahan, maupun menjelang persalinan. Biasanya, USG 4D dilakukan pada trimester pertama guna memastikan kehamilan, mengetahui usia kehamilan, memeriksa detak jantung janin, dan memeriksa kemungkinan terjadinya kehamilan ektopik.

Pada trimester kedua, USG 4D dilakukan guna membantu dokter mendiagnosis kelainan struktur tubuh janin, melihat jumlah kandungan (hamil kembar), dan mengukur pertumbuhan janin. Sedangkan pada kehamilan trimester ketiga, USG ini digunakan untuk mengetahui posisi plasenta menjelang persalinan, mengamati posisi dan pergerakan janin, serta memeriksa kelainan pada rahim dan panggul ibu. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)