BABY

Eksim Sering Dialami Bayi, Kenali Gejala dan Penanganannya!



Karena kulitnya yang masih sangat lembut dan sensitif, bayi sering terkena masalah kulit. Dan gangguan kulit yang kerap menyerang bayi adalah eksim atau ezcema. Eksim sendiri merupakan kondisi peradangan di kulit yang ditandai dengan adanya kulit kering, berwarna kemerahan, dan disertai dengan rasa gatal. Yuk, kenali penyakit ini agar Anda bisa segera menanganinya dengan tepat, Moms!

Gejala dan tanda eksim pada bayi

Gejala eksim pada bayi biasanya muncul pertama kali pada usia 3-6 bulan. Namun, pada beberapa kasus, eksim bisa saja baru muncul di usia 2 tahun. Bayi lebih berisiko menderita eksim bila orang tuanya memiliki penyakit eksim.

Ya, 50 persen anak yang memiliki eksim biasanya dikarenakan orang tua mereka memiliki alergi yang sama atau alergi yang lain seperti asma. Dikutip dari Kidshealth.org, anak-anak ini secara genetik mendapatkan eksim karena diturunkan dari orang tua melalui gen. Namun, eksim juga dapat dipicu dengan lingkungan yang dingin dan kering maupun makanan penyebab alergi seperti makanan dari susu, telur, seafood, dan lain-lain.

Tanda dan gejala eksim dapat sangat bervariasi selama fase awal. Antara 2 dan 6 bulan (dan hampir selalu sebelum berusia 5 tahun), anak-anak dengan eksim biasanya mengalami gatal, kering, kulit merah dan benjolan kecil di pipi, dahi, atau kulit kepala mereka. Ruam bisa menyebar ke lengan dan kaki serta tubuh.

Ruam juga bisa diperparah oleh panas, iritan yang bersentuhan dengan kulit (seperti wol atau bahan kimia di beberapa sabun, wewangian, lotion, dan detergen), perubahan suhu, dan kulit kering. Si Kecil sering mencoba meredakan gatal dengan menggosok daerah yang terkena dengan tangan atau apa pun yang ada dalam jangkauan. Tapi menggaruk bisa membuat ruam semakin parah dan akhirnya menyebabkan area menebal dan kecokelatan pada kulit.

Langkah menangani eksim pada bayi

Eksim bisa saja lenyap seiring bertambahnya usia bayi Anda, namun masalah ini juga bisa muncul kembali dan kambuh suatu saat. Bagi beberapa anak, ini akan berakhir pada 5-6 tahun. Karena antibodi dalam tubuh mulai terbentuk dengan lebih baik. Namun, tidak jarang ada pula yang masih memiliki eksim saat dewasa, yaitu saat ia terkena pencetus alerginya seperti makan makanan yang bisa menyebabkan alergi, udara dingin, dan lain-lain.

Jika terkena eksim, bayi biasanya akan merasa tidak nyaman dan bahkan rewel dan mudah menangis. Untuk mengurangi penderitaannya, Moms bisa lakukan beberapa tips berikut ini:

1. Mandi dengan air hangat

Untuk mengurangi rasa gatal di kulit Si Kecil, Moms bisa memandikannya dengan air hangat. Hindari memandikannya terlalu lama, cukup selama 10-15 menit agar kulitnya tidak bertambah kering. Saat memandikannya, gunakan sabun khusus bayi yang berbahan lembut dan tidak mengandung pewangi. Hal ini untuk mencegah terjadinya iritasi di kulit Si Kecil. Gunakan juga handuk yang lembut untuk mengeringkan kulit bayi usai ia mandi.

2. Oleskan pelembap

Moms bisa mengaplikasikan pelembap di kulit bayi untuk mencegah kulitnya menjadi kering. Pilih pelembap khusus bayi yang aman dan sudah teruji secara klinis (dermatologically tested), lembut untuk kulit, dan tidak menyebabkan iritasi. Pastikan juga bahan-bahannya alami dan memiliki memiliki aroma lembut sehingga Si Kecil akan merasa nyaman dengan aromanya.

3. Kenakan pakaian yang lembut

Pilih pakaian yang dapat menyerap keringat dengan baik dan tidak menimbulkan iritasi untuk dikenakan Si Kecil. Pakaian berbahan katun yang lembut cocok untuk bayi Anda.

4. Jaga bayi dari pemicu eksim

Agar eksimnya tidak semakin parah, jaga selalu Si Kecil agar tidak kepanasan dan berkeringat. Hindari juga penggunaan produk perawatan kulit dan pemberian makanan yang bisa memicu alerginya. Gunting kuku Si Kecil secara rutin, karena kuku yang panjang dapat melukainya jika ia berusaha menggaruk kulitnya yang gatal akibat eksim.

5. Bawa ke dokter jika eksim tetap ada atau kambuh

Eksim merupakan penyakit kambuhan dan tingkat keparahannya juga berbeda. Bila eksim kambuh atau justru semakin parah, segera bawa Si Kecil ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. (M&B/SW/Dok. Freepik)