Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Zaman sekarang, kopi telah menjadi gaya hidup bagi sebagian besar orang, termasuk para ibu. Bisa jadi, Anda mungkin akan merasa ada yang kurang jika belum minum kopi dalam sehari.
Namun, mengonsumsi kopi juga harus ada batasnya, terutama untuk Anda ibu menyusui, sebab di dalamnya terkandung kafein yang bisa berdampak pada Si Kecil jika Anda meminumnya terlalu banyak. Seperti apa pengaruhnya dan bagaimana aturan kandungan kafein untuk ibu menyusui? Ini penjelasannya, Moms.
Panduan aman kafein untuk ibu menyusui
Kandungan kafein memang tak hanya didapat dari kopi, tapi juga dari teh, minuman berenergi atau bersoda, serta cokelat. Takarannya per hari pun tak boleh lebih dari 300 miligram, seperti dilansir dari Baby Center. Karena itu, Anda pun sebaiknya membatasi konsumsi minuman yang mengandung kafein tersebut. Untuk memastikan agar kafein yang Anda konsumsi cukup dan tidak melewati batas, berikut gambaran jumlah kandungan kafein dalam setiap makanan dan minuman:
⢠Satu cangkir kopi instan: 100 mg kafein
⢠Satu cangkir kopi saring: 140 mg kafein
⢠Satu kaleng minuman bersoda (350 ml): sekitar 40 mg kafein
⢠50 gram cokelat: lebih dari 50 mg kafein
⢠Satu kaleng minuman berenergi: lebih dari 80 mg kafein
⢠Satu cangkir teh: 75 mg kafein.
Untuk menjaga kandungan kafein agar tetap sesuai batas, Anda bisa menyeduh teh hanya selama satu menit, untuk mengurangi kafein di dalamnya. Sebagai pengganti cokelat batangan atau minuman cokelat hangat, Moms bisa menggantinya dengan jus buah atau konsumsi buah yang sama manisnya.
Selain itu, Anda juga dapat beralih dari kopi seduh ke kopi instan yang memiliki lebih sedikit kafein. Waktu terbaik untuk memberikan ASI pun adalah sebelum minum kopi, atau menunggu tiga jam sesudah meminumnya untuk mengurangi efek kafein pada bayi Anda nantinya.
Dampak kafein selama menyusui
Sebenarnya, kafein memang tak selalu memberikan efek buruk pada ibu menyusui ataupun Si Kecil. Menurut penelitian, kafein sendiri bisa digunakan sebagai terapi pada bayi prematur untuk membantu mereka bernapas. Karenanya, Moms masih dibolehkan minum kopi selama menyusui.
Namun, tentu saja apa pun yang berlebihan tidak baik untuk tubuh. Pasalnya, kafein akan memasuki aliran darah dan sebagian kecilnya akan masuk ke dalam ASI. Tubuh bayi yang menerima kafein juga belum bisa memecah dan menyingkirkan kafein, seperti tubuh orang dewasa. Hal ini dikarenakan ginjal dan hatinya belum berkembang dengan sempurna, sehingga kafein dapat menumpuk dalam tubuh Si Kecil. Kafein sendiri membutuhkan waktu yang lama untuk keluar dari dalam tubuhnya, yaitu sekitar 4 hari.
Kondisi tersebut dapat memengaruhi aktivitas fisik bayi, yang terangsang akibat sifat stimulan dari kafein. Maka, tak jarang bayi jadi lebih gelisah bahkan menjadi sulit tidur setelah disusui. Si Kecil juga berisiko mengalami kolik hingga sembelit, yang membuatnya jadi lebih rewel.
Tak hanya pada bayi, ibu menyusui juga bisa mengalami perubahan kondisi. Kopi yang dirasa bisa membangkitkan semangat, malah bisa membuat Moms jadi kelelahan. Sebab, Anda harus ekstra dalam menenangkan bayi yang sulit tenang akibat kafein yang diterimanya.
Moms juga bisa mengalami efek samping apabila mengonsumsi kopi tanpa batasan. Tanpa disadari, jantung akan mulai berdebar-debar, gelisah, cemas, sulit tidur, merasakan nyeri di ulu hati, mual, bahkan sampai membuat tekanan darah meningkat sebagai gejala awal hipertensi.
Bagi Anda yang menggalami gangguan peredaran darah saat menyusui, dianjurkan juga menghindari kafein, misalnya karena anemia atau penyakit raynaud (suatu kondisi yang menyebabkan berkurangnya aliran darah ke beberapa bagian tubuh). Hal ini dikarenakan kafein dapat memperparah penyempitan pembuluh darah, sehingga aktivitas menyusui terasa sangat menyakitkan.
Karena itu, pastikan Anda mengonsumsi makanan dan minuman berkafein yang sesuai batas. Tetap jaga gaya hidup sehat serta mengatur pola makan untuk memenuhi nutrisi ASI Si Kecil ya, Moms!(Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)