TOODLER

Awas! Ini 5 Bahaya Anak Bermain Hujan dan Banjir


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Di awal tahun baru 2020 ini, Jakarta dan sekitarnya disambut dengan hujan deras tanpa henti, yang tentu saja diikuti dengan banjir hebat di mana-mana. Menurut BMKG, curah hujan deras ini memang masih terus berlanjut hingga kira-kira 7 Januari 2020.

Berbeda dengan Anda yang mungkin sedikit was-was saat mendengar ancaman hujan deras berhari-hari, Si Kecil mungkin justru senang dan excited menyambut hujan. Pikiran sederhana anak mengira ini adalah waktu yang tepat untuk bermain air bersama saudara dan teman, tanpa perlu pergi jauh-jauh ke waterpark. Ya, namanya juga anak-anak ya, Moms!

Kira-kira, bahaya apa sih yang mungkin terjadi pada anak jika bermain hujan, terlebih bermain di air banjir? Ketahui risikonya!


1. Penyakit Kulit

Walau sekilas air hujan terlihat jernih, namun tetap saja air hujan yang turun ikut membawa polusi udara. Jadi jika Anda membiarkan anak bermain hujan, hal ini sama saja dengan membiarkan anak bermandikan polusi. Hal ini sudah pasti bisa membuat anak terkena berbagai penyakit kulit, terlebih jika anak terkena genangan atau kubangan air hujan yang telah bercampur dengan kotoran. Duh, kulit anak yang masih sensitif pasti langsung gatal-gatal tuh, Moms. Apalagi jika tidak langsung dicuci hingga bersih.


2. Batuk Pilek

Saat musim hujan, biasanya daya tahan tubuh anak akan lebih mudah menurun. Jika aktivitas anak yang sedang dalam kondisi kurang fit terlalu berlebihan, seperti main hujan-hujanan, maka tentu saja anak bisa sakit. Salah satu penyakit yang sering menyerang anak di musim hujan adalah batuk dan pilek.


3. Leptospirosis

Ini adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira sp, yang menyebar lewat urine tikus. Saat hujan dan banjir, biasanya tikus akan keluar dan urine tikus pun bercampur dengan air hujan atau air banjir. Jika di kaki Si Kecil terdapat luka dan menginjak genangan air yang terdapat bakteri Leptospira maka bakteri tersebut bisa masuk ke tubuh melalui luka tersebut.

Selain hewan pengerat seperti tikus, hewan liar dan peliharaan seperti babi, kuda, anjing, dan sapi juga bisa membawa bakteri Leptospira. Ekstra waspada ya, Moms!


4. HFMD

Ini adalah penyakit hand food mouth disease atau lebih dikenal dengan flu Singapura. ini disebabkan oleh virus dari genus enterovirus, dan jenis yang paling sering menyebabkan HFMD adalah Coxsackievirus dan Human Enterovirus 71 (HEV 71). Penyakit ini umumnya menyerang bayi dan balita karena daya tahan tubuh mereka lebih rentan dibandingkan dengan daya tahan orang dewasa.


5. Tifus

Menurut dr. Eveline P.N., Sp.A IBCLC dari RS St. Carolus, tifus adalah salah satu penyakit infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh kuman Salmonella typhii. Kuman ini bisa terdapat di dalam makanan yang tidak bersih, khususnya makanan basah seperti gado-gado, siomay, es teler, atau mie ayam.

"Selain melalui makanan, penularan tifus juga bisa melalui tangan penderita yang tidak dicuci bersih. Misalnya jika Anda atau pengasuh terserang tifus dan menyiapkan makanan Si Kecil padahal tangan belum bersih, kuman tifus bisa menular kepada Si Kecil," jelas dr. Eveline.

Nah, bermain hujan dan banjir tentu sangat tidak higienis, dan mungkin bisa membuat Si Kecil terserang berbagai kuman dan virus, seperti yang menyebabkan tifus ini. Selalu jaga kesehatan keluarga ya, Moms! (Tiffany Warrantyasri/SW/Dok. Freepik)