Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Selain untuk pemberian susu, dot juga biasanya diberikan kepada bayi tanpa cairan apa pun dan digunakan hanya untuk diisap Si Kecil. Fungsi tersebut bisa menenangkan bayi kala ia rewel dan memudahkan orang tua apabila mereka sedang sibuk dengan hal lainnya.
Namun, banyak yang beranggapan bawah dot atau yang disebut juga empeng ini bisa memberikan dampak buruk, khususnya pada pertumbuhan gigi Si Kecil. Benarkah demikian? Jika tidak, apakah perlu juga mengenalkan empeng pada bayi Anda?
Manfaat Empeng Bayi
Memberikan empeng sebenarnya boleh saja dilakukan. Ada beberapa manfaat yang bisa Si Kecil dapatkan jika diberikan empeng, di antaranya:
⢠Menurunkan risiko SIDS
Pemberian empeng saat bayi tidur (siang atau malam) dilansir dapat mencegah sindrom kematian mendadak pada bayi atau Sudden Infant Death Syndrome(SIDS). Meskipun secara medis belum diketahui kepastiannya, empeng memang bisa menurunkan risiko SIDSlebih dari setengahnya.
⢠Stimulasi refleks mengisap
Mengisap memang sudah menjadi naluri bayi secara alamiah. Kepuasan dalam mengisap ini memang bisa Si Kecil dapatkan ketika menyusu dari payudara. Namun meski sudah kenyang, hasrat untuk mengisap masih ada dan empeng bisa membantu memuaskan hasratnya tersebut.
⢠Bayi lebih tenang
Nyatanya, empeng memang bisa membantu mengendalikan perasaan bayi dan membuatnya merasa lebih aman. Ketika rewel pun, ia bisa segera menjadi tenang karena pemberian empeng, sehingga sangat memudahkan orang tua ketika tengah sibuk melakukan aktivitas lain.
Hal-Hal yang Merugikan
Seperti yang disebutkan, bahwa mengisap empeng dapat memberikan dampak negatif pada tumbuh kembang bayi. Jika Anda memang sudah mengenalkan Si Kecil dengan empeng, ini risikonya:
⢠Sulit adaptasi puting
Proses menyusui bisa menjadi tidak lancar karena bayi bisa mengalami bingung puting. Hal ini dapat terjadi di awal-awal fase menyusui, sehingga Moms belum perlu memberikannya empeng dahulu selama masa adaptasi ini.
⢠Masalah pada telinga
Menurut sebuat penelitian, anak yang menggunakan empeng dapat mengalami infeksi telinga. Kemungkinan ini bisa meningkat hingga 2 kali lipat, jika dibandingkan dengan anak lain yang tidak menggunakan empeng sama sekali.
⢠Masalah pada gigi
Beberapa ahli menyebutkan bahwa penggunaan empeng yang dihentikan sebelum usia 2 tahun memang tidak akan menganggu pertumbuhan gigi Si Kecil. Namun, jika lebih lama dari usia itu, maka hal tersebut dapat memengaruhi pertumbuhan giginya menjadi miring, atau bisa lebih buruk seiring ia beranjak dewasa. Bahkan, masalah ini bisa menjadi permanen ketika sudah besar nantinya.
Baca juga: Moms, Ini Risiko Bahaya Tidur Miring pada Bayi
Bagaimana Cara Melepaskannya?
Pemberian empeng memang bisa membuat Si Kecil 'kecanduan' sehingga ia tidak mau melepaskannya dalam durasi waktu lama. Namun, Moms harus bisa membatasi penggunaan dot ini agar tak menyebabkan masalah-masalah seperti yang dijelaskan sebelumnya.
Hal yang pertama dilakukan adalah perhatikan waktu untuk proses melepaskan empeng. Jika Anda memberikannya hanya pada jam tidurnya saja, maka lepaskan juga pada jam-jam tersebut. Mungkin akan berat karena Si Kecil bisa rewel atau mengamuk. Namun, kesabaran Anda selama proses ini akan terbayar dengan kondisi gigi anak yang tumbuh sehat.
Ajak juga anggota keluarga lain untuk konsisten dengan keputusan untuk melepaskan empeng dari Si Kecil. Jadi, bayi pun tidak bingung dengan sikap yang berbeda-beda dari orang terdekatnya sendiri dan lebih mudah untuk tidak pakai empeng lagi nantinya. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)
Baca juga: Rekomendasi Produk Perawatan Bayi Terbaik Pilihan Anda