TOODLER

Nafsu Makan Tinggi pada Balita, Waspada Polyphagia!


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Buat sebagian besar Moms, pastinya bukan sesuatu yang asing mendapati balita susah makan. Sepertinya ini jadi problem buat kebanyakan ibu di penjuru dunia yang memiliki balita. Membujuknya agar mau makan pun bukan pekerjaan yang mudah, meskipun Anda sudah mencoba berbagai cara.

Di sisi lain, ada juga Moms yang bingung untuk mengontrol nafsu makan anaknya yang berlebihan. Si Kecil terlihat selalu lapar dan sering meminta makan. Kalau sudah begini, Moms mesti waspada, karena bukan tidak mungkin ia mengalami polyphagia. Apa itu?


Apa Itu Polyphagia?

Ya, Moms. Setiap orang tentu saja merasakan lapar, dan makan merupakan solusi agar tubuh anda berenergi kembali. Tapi jika Si Kecil masih merasa lapar, padahal ia sudah makan cukup banyak, mungkin saja ada gangguan kesehatan yang ia alami, misalnya polyphagia.

Polyphagia atau juga kerap disebut hyperphagia merupakan peningkatan kondisi rasa lapar atau peningkatan nafsu makan, berupa rasa lapar yang berlebihan sehingga seseorang butuh asupan makanan yang tidak biasanya. Jika hal ini terjadi pada anak Anda, sebaiknya konsultasikan ke dokter. Dilansir dari Healthline.com dan Webmd.com, ada sejumlah masalah kesehatan yang menjadi penyebab Si Kecil selalu merasa lapar, yakni:

1. Diabetes

Polyphagia merupakan satu dari tiga gejala diabetes - dua lainnya adalah polydipsia (rasa haus berlebihan) dan polyuria (sering buang air kecil). Kondisi ini terjadi karena tubuh tidak bisa menghasilkan insulin yang berperan untuk mengubah glukosa menjadi energi. Akhirnya, tubuh pun mengirimkan sinyal pada otak untuk meningkatkan asupan energi berupa konsumsi makanan.

2. Hipertiroid

Hipertiroid merupakan kondisi dimana tiroid bekerja sangat cepat dalam tubuh. Tiroid adalah kelenjar yang memproduksi hormon yang mengendalikan berbagai fungsi tubuh, termasuk metabolisme. Jika tubuh memiliki terlalu banyak tiroid, maka metabolisme anak pun akan meningkat dan nafsu makannya juga melonjak.

3. Hipoglikemia

Hipoglikemia merupakan kondisi berupa rendahnya kadar gula darah dalam tubuh. Umumnya, hal ini dialami oleh penderita diabetes. Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan juga gangguan ini terjadi pada mereka yang tidak menderita diabetes.

4. Stres

Bukan orang dewasa saja yang bisa stres, anak-anak pun bisa mengalaminya, Moms. Saat stres, tubuh akan melepaskan hormon kortisol, dan ini akan menyebabkan tubuh merasa lapar dan butuh asupan energi. 

5. Kurang Tidur

Jika anak mengalami kurang istirahat, hal ini bisa berpengaruh pada hormon dalam tubuh yang mengontrol rasa lapar. Orang yang kurang tidur umumnya akan merasa lapar, memiliki nafsu makan besar, dan sulit merasa kenyang.


Langkah untuk Mengatasinya

Memang, Moms pasti tidak tega jika Si Kecil mengeluh karena merasa lapar. Namun bukan berarti Anda harus selalu menuruti kemauan anak. Untuk mengatasi hal tersebut, Moms sebaiknya membuat jadwal makan Si Kecil secara teratur, sehingga bisa ketahuan kapan saja Si Kecil akan merasa lapar. Selain itu, untuk memenuhi rasa lapar anak, Anda tidak harus selalu memberikan makan besar. Moms bisa berikan buah-buahan atau minuman yang menyehatkan, seperti susu atau jus yang Anda buat sendiri.

Namun jika Si Kecil terus-menerus merasa lapar dan rasa laparnya juga tampak tidak wajar, sebaiknya bawa anak ke dokter agar bisa dicarikan solusinya dan mendapatkan penanganan yang tepat. (M&B/SW/Dok. Freepik)