TOODLER

Lakukan 5 Langkah Ini ketika Anak Terkena Tifus


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Ketika anak demam berkepanjangan, tifus adalah salah satu penyakit yang mungkin menjadi penyebabnya. Terlebih, jika anak sering jajan makanan sembarangan yang kebersihannya tidak terjamin.

Menurut dr. Eveline P.N., Sp.A IBCLC dari RS St. Carolus, tifus adalah salah satu penyakit infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh kuman Salmonella typhii. Kuman ini bisa terdapat di dalam makanan yang tidak bersih, khususnya makanan basah seperti gado-gado, siomay, es teler, atau mie ayam.

"Selain melalui makanan, penularan tifus juga bisa melalui tangan penderita yang tidak dicuci bersih. Misalnya jika Anda atau pengasuh terserang tifus dan menyiapkan makanan Si Kecil padahal tangan belum bersih, kuman tifus bisa menular kepada Si Kecil," jelas dr. Eveline.


Gejala Tifus


Menurut dr. Eveline, beberapa gejala tifus adalah:

1. Demam dengan suhu sekitar 38-40 derajat Celsius, terutama di malam hari selama 5-7 hari.

2. Suhu badan normal pada pagi atau siang hari, dan demam lagi menjelang malam.

3. Demam terasa sepanjang hari di minggu ke-2.

4. Mual dan sekujur tubuh terasa nyeri.

5. Penurunan selera makan.

6. Pusing.

7. Sakit perut seperti diare atau sembelit.


Lakukan Ini!


Untuk mengetahui apakah demam dan gejala yang dialami Si Kecil adalah tifus atau paratifus, maka dr. Eveline menyarankan untuk:

1. Melakukan pemeriksaan laboratorium (tes darah) melalui tes widal, tetapi tes ini ternyata belum 100 persen benar.

2. Tes lain yang lebih akurat dan spesifik adalah tes Salmonella Imuno Globulin M (Salmonella IGM), namun hanya ada di rumah sakit-rumah sakit tertentu karena harganya memang lebih mahal dari tes widal.

3. "Pengobatan pada demam tifoid selain obat penurun panas, juga meliputi terapi antibiotik. Lama pengobatan dengan antibiotik bervariasi, tergantung jenis antibiotik dan ketahanan/resistensi kuman terhadap antibiotik," dr. Anthony Christian Darmawan, pada laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

4. Rawat inap tidak selalu diperlukan. Menurut dr. Anthony, anak masih dapat berobat jalan selama anak tersebut masih dapat minum. Namun, bila anak sama sekali tidak mau minum dan lemas, anak harus dirawat inap.

5. Saat anak demam, jangan panik dulu ya, Moms. Untuk meredakan demam, Anda bisa memberikan obat penurun panas atau parasetamol dan mengompres air hangat di daerah lipatan ketiak dan pangkal paha selama 15 menit. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)