BUMP TO BIRTH

Mengenal Albumin dan Manfaatnya pada Ibu Hamil


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Moms, tentunya sudah paham bahwa selama hamil, Anda harus memenuhi kebutuhan nutrisi harian, seperti protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Ibu hamil perlu memenuhi semua kebutuhan itu secara seimbang, karena setiap unsur nutrisi tersebut memiliki fungsi sendiri-sendiri. Jika ada salah satu unsur nutrisi tersebut yang kurang jumlahnya dalam tubuh, maka hal itu dapat berpengaruh pada kondisi kesehatan kehamilan Anda dan juga tumbuh kembang janin.

Salah satu unsur nutrisi yang penting untuk Anda penuhi adalah albumin. Belum terlalu familiar dengan kata tersebut, Moms? Yuk, kita kenali lebih jauh unsur nutrisi satu ini yang berperan penting bagi kehamilan Anda.


Apa Itu Albumin?

Albumin adalah protein utama yang terdapat dalam darah manusia yang diproduksi oleh organ hati. Albumin berfungsi untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, mengangkut nutrisi dalam tubuh, dan membantu memperbaiki kerusakan jaringan dalam sel.

Jadi, walaupun asupan nutrisi Anda baik, nutrisi tidak dapat terangkut dengan baik jika kadar albumin di tubuh rendah. Akibatnya, janin pun bisa turut kekurangan gizi dan tumbuh kembangnya jadi terhambat, Moms. Karena itu, saat hamil, penting bagi Anda untuk memperhatikan kadar albumin dalam tubuh.


Risiko Kekurangan Albumin pada Ibu Hamil

Kekurangan albumin pada seseorang dapat menyebabkan pembengkakan pada bagian tubuh, salah satunya di ginjal. Hal ini sering terjadi pada pasien penderita hepatitis, tumor, juga kanker. Sedangkan untuk ibu hamil, kekurangan protein albumin di dalam darah dapat menyebabkan hipoalbuminemia. Hal ini akan membuat bumil mengalami pre-eklampsia, di mana tekanan darah menjadi tinggi, pembengkakan di kaki, hingga kejang-kejang.

Tidak hanya pada ibu hamil, kekurangan albumin pada janin mengakibatkan kekurangan pada kecerdasan anak serta gangguan saraf motorik. Kedua hal ini bahkan telah terbentuk sejak dalam kandungan. Karenanya, asupan protein albumin yang kurang sangat berbahaya bagi ibu hamil maupun bayi di dalam kandungannya.


Kebutuhan Albumin untuk Ibu Hamil

DR. Dr. Taufik Jamaan Sp.OG, dari RSIA Bunda menyatakan, bahwa setiap orang termasuk ibu hamil membutuhkan 60 sampai 75 gram protein albumin perhari. Kebutuhan ini didapat dari konsumsi kacang-kacangan, susu, daging, ikan, dan makanan lain yang dapat menghasilkan protein nabati maupun hewani.

Salah satu bahan makanan yang mampu menghasilkan protein tinggi adalah ikan gabus. Kandungan di dalamnya berupa protein sebesar 80,55 persen, albumin 33,07 persen dan asam amino serta mineral lainnya yang penting untuk tubuh. Selain itu, konsumsi putih telur sebanyak 10 butir sehari juga dapat meningkatkan albumin dalam tubuh.

"Pemenuhan protein albumin pada ibu hamil juga berfungsi untuk pembentukan otot-otot bayi, enzim, dan metabolisme tubuh. Dan juga untuk menjaga rahim ibu, pembuluh darah, serta plasenta ibu," lengkap DR. Taufik.

Kandungan protein albumin yang cukup pada tubuh juga membantu pembetukan tulang serta mencegah anemia. DR. Taufik menyampaikan bahwa 1 dari 2 bumil menderita anemia karena protein yang tidak diserap baik oleh tubuh. Dengan albumin yang cukup, makan berbagai vitamin serta zat-zat penting lainnya bisa terserap secara baik dan menambah kekuatan dalam beraktivitas.

DR. Taufik juga mengingatkan bumil untuk menghindari makanan yang kurang baik dan menghambat perkembangan janin. "Kurangi makanan manis, berlemak, minuman bersoda dan juga berkafein seperti kopi. Hindari juga kebiasaan buruk seperti merokok dan konsumsi minuman beralkohol, karena dapat menghambat pembuluh darah ke rahim dan bisa menyebabkan anak lahir prematur. Selain itu juga menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah serta fetal alcohol syndrome," lengkap DR. Taufik. (M&B/SW/Dok. Freepik)