Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Rahim, seperti juga organ tubuh lainnya, mungkin saja mengalami kelainan. Ketidaksempurnaan itu bisa terjadi karena bawaan sejak lahir atau menjadi cacat karena pengaruh dari luar. Tentu saja kelainan tersebut memengaruhi kehidupan Anda.
Rahim terletak di dalam rongga panggul, di antara kandung kemih dan dubur. Bentuknya menyerupai buah pir yang berongga. Saat terjadi kehamilan, rahim menjadi tempat penampungan janin hingga ia siap dilahirkan. Bila tidak terjadi pembuahan, dinding rahim akan luruh menjadi darah haid.
Karena letaknya di dalam rongga perut, kelainan rahim tidak dapat dilihat dengan kasat mata. Namun, kelainan tersebut dapat dideteksi dengan bantuan alat-alat, seperti USG, sonde, ataupun cek kromosom. Berikut adalah beberapa kasus kelainan rahim yang ditemukan oleh sejumlah ahli.
Tidak Ada Rahim
Seharusnya, semua wanita memiliki rahim. Namun, bisa jadi rahim tidak tumbuh (agenesis) akibat kelainan kromosom, misalnya mengalami sindroma Rolitansky Kuster Hauser. Cirinya, wanita tersebut tidak akan mengalami haid dan tidak bisa memiliki anak. Meskipun tidak bisa diperbaiki, kelainan ini tidak membahayakan jiwa.
Rahim Tidak Tumbuh
Ukuran rahim yang normal berdiameter sekitar 7 cm. Jika rahim berukuran lebih kecil daripada itu, wanita akan sulit untuk hamil. Biasanya, kelainan ini terjadi karena produksi hormon kewanitaan yang kurang. Ciri khas kelainan ini adalah tidak haid atau haid sedikit. Gangguan ini dapat diatasi dengan terapi hormon.
Rahim Ganda
Kasus rahim ganda terjadi karena proses penyatuan rahim yang tidak sempurna. Variasi kelainan ini adalah uterus bicornis bicollis, yaitu kondisi dua rongga rahim, dua serviks, dan satu vagina; ataupun uterus didelphys bicollis, yaitu rahim kembar dengan rongga yang sangat sempit.
"Rahim ganda ini membuat pasien sulit hamil. Pasien mungkin saja hamil, namun risiko keguguran atau kelahiran prematur sangat tinggi karena ukuran rahim yang sempit," ujar dr. Caroline Tirtajasa, Sp.OG, dari Omni Hospital Pulomas, Jakarta. Kelainan rahim ganda dapat dikoreksi dengan tindakan operasi pengangkatan rahim yang lebih kecil.
Rahim Bersekat
Kelainan rahim dapat terjadi karena sekat yang tidak terbuka sempurna. Kelainan yang disebut uterus septus itu terbagi menjadi tiga jenis, sekat menggantung dari dinding atas rahim sampai mendekati serviks, sekat hanya di bagian atas dinding rahim, dan sekat di bagian serviks.
Seperti kasus rahim ganda, kondisi rahim bersekat ini akan meningkatkan risiko keguguran dan kelahiran prematur. Gejala yang dirasakan pasien adalah kesulitan penetrasi penis saat senggama karena terhalang oleh sekat tadi.
Rahim bersekat dapat diperbaiki dengan cara operasi histeroskopi. Operasi ini akan membuang sekat penghalang di rahim tersebut.
Rahim Bertanduk
Kelainan rahim bertanduk disebut pula uterus bicornis unicollis. Kondisi ini menyebabkan rongga rahim ganda, namun hanya ada satu serviks dan satu vagina. Pada kondisi ekstrem, hanya satu sisi rahim yang berkembang. Kondisi rahim bertanduk ini sama seperti kondisi rahim bersekat.
Rahim Berbentuk Hati
Saat proses pembentukan rahim, duktus muller membentuk rahim dengan dua saluran telur. Namun pada rahim berbentuk hati, saluran duktus muller gagal menyatukan setengah bagian rahim dan satu indung telur dengan setengah bagian yang lain. Akibatnya, hanya sebelah bagian rahim dan satu indung telur yang berkembang. Seperti juga kondisi kelainan rahim yang lain, kondisi ini menyulitkan proses reproduksi. Rahim berbentuk hati ini dapat diperbaiki melalui operasi pembuangan sekat. (M&B/SW/Dok. Freepik)