Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Ketika hamil, Anda bisa tiba-tiba senang, sedih, gelisah, atau marah. Jangan cemas, ini wajar terjadi kok, Moms. Ketahui penyebab emosi naik turun saat hamil trimester awal sampai akhir di bawah ini.
6 Minggu
Di masa ini, beberapa calon ibu akan kehilangan energi dan mudah mengantuk. Belum lagi dengan berbagai kekhawatiran yang kerap muncul, seperti bagaimana jika pekerjaan di kantor menjadi terbengkalai atau bagaimana jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Emosi pun meledak-ledak dan Anda menjadi lemas.
Untuk mengembalikan energi, dr. Penelope Law, konsultan kebidanan dan kandungan dari The Portland Hospital for Women and Children, menyarankan untuk makan dengan porsi sedikit, namun frekuensinya sering. "Meskipun Anda tidak lapar, hal ini berguna untuk menaikkan level gula darah dan menambah stamina," jelasnya, seperti dilansir M&B UK.
10 Minggu
Hormon estrogen dan progesteron yang terus meningkat akan membuat Anda sangat kewalahan. Pasalnya, kenaikan kedua hormon ini kerap diasosiasikan dengan mood yang buruk dan menjadi mudah menangis. Kombinasi antara perubahan hormon, kelelahan, ketakutan akan persalinan, maupun ketidakpercayaan diri untuk menghadapinya, membuat Anda sangat emosional dan sensitif. Yang diperlukan saat ini adalah pelukan hangat serta buaian suara dari suami yang menenangkan.
16 Minggu
Tingkat HCG pada masa ini relatif stabil. Hormon estrogen dan progesteron juga akan berada di dalam plasenta, sehingga rata-rata ibu hamil merasa jauh lebih baik. Ucapkan selamat tinggal pada morning sickness, Moms!
28 Minggu
Di minggu ke-28 ini, tubuh akan lebih rileks. Ini diakibatkan tingginya level hormon estrogen dalam tubuh. Dokter Penelope menyebutkan, meningkatnya aliran darah serta cairan pada vagina juga akan membuat libido meninggi. Kendati demikian, seiring membuncitnya perut, Anda merasa khawatir saat berhubungan seks dengan suami. Dan, suami kurang memahami kondisi dan kekhawatiran ibu hamil. Untuk itu, diskusikan masalah ini supaya tidak berlarut-larut.
32 Minggu
Di usia ini Anda akan frustrasi. Bagaimana tidak? Perut yang sudah sangat besar menyulitkan Anda untuk bergerak, misalnya memakai sepatu, mengambil barang yang jatuh, atau memilih posisi tidur.
"Hormon bernama relaksin juga mulai bekerja melunakkan tulang persendian, sehingga beberapa ibu hamil akan merasakan sakit di bagian panggul," ungkap dr. Penelope.
36 Minggu
Akan ada banyak konflik emosi yang terjadi di minggu ini, mulai dari rasa bahagia karena bayi akan lahir, frustrasi karena tubuh semakin sulit bergerak, sedih melihat bobot tubuh yang membengkak, dan kesal karena kurang pekanya suami akan kondisi Anda. Tidak jarang Anda pun menjadi murung. Bersabarlah, semuanya hampir berakhir dan Anda dapat menggendong Si Kecil. (M&B/Tiffany/SW/Dok. Freepik)