BABY

Pilah-Pilih Gendongan untuk Si Kecil


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


"Hmm… pilih warna dan motif yang mana ya?" Mungkin hal itulah yang terlintas di benak Anda saat akan membeli gendongan bayi. Sekarang, tambahkan pertanyaan Anda dengan, "Gendongan mana yang aman dan nyaman buat saya dan Si Kecil?"

Aktivitas menggendong bayi dengan alat bantu seperti keranjang, kulit binatang, atau kain panjang (dalam bahasa Jawa disebut jarik), sebenarnya sudah dikenal sejak dulu, bahkan sebelum kebudayaan tukar-menukar benda dengan uang ditemukan.

Budaya ini diawali dengan kebiasaan para ibu di negara-negara agraris. Zaman dahulu, para ibu harus bekerja di ladang sementara mereka juga perlu menjaga anaknya. Tidak ada pilihan lain, mereka harus membawa Si Kecil saat bekerja.

Agar bayi dapat dekat dengan ibu, sementara ibu bebas bergerak, mereka menggendong Si Kecil dengan keranjang atau kain panjang. Para ibu di Tibet dan Vietnam menggunakan kain lebar yang kuat untuk menggendong bayi mereka di punggung.

Suku Indian, yang merupakan suku asli benua Amerika, menggunakan gendongan yang terbuat dari kulit atau bulu kerbau, kemudian dibingkai dengan kayu atau tulang. Mereka menyebutnya papooses.

Di Indonesia, sejak dulu hingga sekarang para ibu menggunakan selendang panjang atau kain jarik untuk menggendong bayi. Meski bahannya tipis, tapi kuat dan sejuk, sangat pas untuk daerah tropis.

Sementara dahulu, ibu-ibu di negara Eropa beranggapan menggendong bayi dengan gendongan hanya dilakukan wanita pekerja yang berasal dari masyarakat kelas menengah. Para ibu yang berasal dari kaum ningrat merasa bayi tidak perlu digendong karena yang dibutuhkan para bayi hanyalah seorang pengasuh.

Hingga pada 1960, terjadi revolusi industri di Eropa, ditandai dengan adanya persamaan hak antara pria dan wanita. Kala itu, wanita yang bekerja tidak lagi dipandang sebelah mata. Mereka pun mengadaptasi budaya menggendong dengan gendongan para ibu-ibu negara agraris, agar juga bisa melalukan pekerjaan sekaligus tetap menjaga kedekatan dengan Si Kecil.

Kini gendongan bayi kian populer digunakan, bentuknya berevolusi dan manfaatnya semakin bertambah, mulai dari segi kesehatan, ikatan emosional, gaya hidup yang lebih santai bagi kaum ibu, hingga fashion.


Satu Gendongan Segudang Manfaat

Apa manfaat untuk Anda dan bayi dari aktivitas menggendong ini?

Bagi Ibu

Hasil penelitian membuktikan menggendong bayi akan membuat produksi ASI lebih banyak. Kedekatan kontak fisik antara Anda dan bayi memungkinkan Anda dapat menyusui Si Kecil setiap saat dan secara natural hormon prolaktin akan memproduksi ASI yang cukup.

Anda juga lebih percaya diri. Saat menggendong Si Kecil, Anda akan terbiasa dengan gerak-gerik dan mimiknya. Dengan begitu, Moms akan lebih memahami jika anak sudah mulai lapar, bosan, atau sudah tidak nyaman. Interaksi seperti ini akan meningkatkan ikatan batin antara Anda dan Si Kecil.

Sementara itu, dengan menggunakan gendongan maka tangan Anda bebas beraktivitas dan lebih praktis saat beraktivitas.

Bagi Bayi

Bayi cenderung lebih tenang dan tidak rewel. Kalaupun ia menangis, maka durasi tangisannya akan semakin berkurang.

Bayi yang lahir prematur atau bayi yang butuh perhatian khusus seringkali terlahir dengan kondisi badan yang lemah. Saat Moms menggendong Si Kecil, secara natural ia akan menyesuaikan irama napasnya dengan napas Anda. Suara dari detak jantung Anda juga akan membantu mengatur respons fisiknya.

Bayi akan memiliki keterampilan bahasa yang lebih baik. Posisi bayi berada pada level mata dan suara yang jaraknya cukup dekat dengan Anda, sehingga ia dapat menyimak apa yang Anda ucapkan.


Jenis Gendongan

1. Wrap Around Slings

Model ini sangat sederhana dan hanya membutuhkan kain panjang dengan bahan nyaman untuk bayi. Butuh pembelajaran untuk teknik mengikat, tapi tidak perlu khawatir karena cara gendong ini tidaklah terlalu susah dan dapat dipelajari dengan waktu yang singkat.

2. Ring Slings

Model ini terbuat dari kain atau selendang dengan sepasang cincin yang berfungsi sebagai kaitan di ujungnya. Cincin ini juga berfungsi untuk mengencangkan atau melonggarkan gendongan.

3. Soft Structured Carries

Model ini memiliki sabuk pengikat seperti tas, ransel, dan cocok digunakan untuk menggendong bayi baru lahir hingga usia balita.

4. Kangaroo Care

Model ini khusus dirancang untuk bayi prematur. Gendongan ini menggunakan suhu badan ibu sebagai pemanas alamiah melalui sentuhan kulit ke kulit sebagai pengganti inkubator. Perlu diperhatikan, posisi bayi harus lurus, beri penutup kepala dan kaki lalu dekatkan ia ke tubuh Anda. Metode ini juga dapat menjadikan stimulus yang baik pada bayi prematur. Emosi dan perkembangan otaknya akan lebih baik dibandingkan jika ia dimasukkan ke inkubator. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)