Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Ibarat mesin fotokopi, Si Kecil bisa dengan cepat meniru tingkah laku dan kata-kata yang Anda lakukan dan ucapkan. Di buku Words to Parent karangan Vera Lane, Ph. D dan Dorothy Molyneaux, Ph.D, dijelasan bahwa untuk berkomunikasi dengan balita butuh teknik dan pemilihan kata yang pas supaya efektif.
Penting bagi Anda untuk menggunakan kata yang tepat jika Anda menginginkan nantinya ia tumbuh menjadi seseorang yang memiliki empati terhadap orang lain, mampu mengontrol diri, dan berani meminta maaf jika melakukan kesalahan. Anda bisa gunakan kata-kata di bawah ini untuk melatih kepekaan Si Kecil:
Maaf
Jangan gengsi mengatakan "Maaf" untuk menunjukkan penyesalan Anda kepada Si Kecil saat Anda membuat kesalahan atau membuat ia sedih. Dengan meminta maaf secara tulus, Anda menunjukkan kepada Si Kecil kalau Anda peduli dengan perasaannya. Sikap seperti ini baik untuk pembentukan mental, supaya nantinya ia mau dan berani meminta maaf jika melakukan kesalahan.
Tidak dan Jangan
Sesekali Anda perlu mengatakan "Tidak" pada Si Kecil saat ia merengek minta dibelikan sesuatu. Seperti yang ditulis juga oleh familyeducation.com, ketika orang tua mengalami kesulitan mengatakan "Tidak" atau "Jangan" kepada balitanya, akan mengakibatkan anak tidak mampu memahami batasan-batasan yang ada di lingkungan sosialnya. Tetapi bukan berarti Anda harus selalu mengatakan "Tidak" pada setiap keinginannya. Beri ia kebebasan dalam berpendapat, seperti saat berpakaian atau memilih menu bekal makannya.
Cukup
Ucapkan kata "Cukup" ketika ia terlalu lama bermain gadget, terlalu banyak memakan permen favoritnya, atau apa saja yang Anda rasa tidak baik jika dilakukan berlebihan oleh Si Kecil. Kata "Cukup" adalah kata yang lumayan ampuh buat Anda untuk mengarahkan Si Kecil bagaimana seharusnya ia mengontrol diri di lingkungan sosial saat ia dewasa.
"Menurut kamu, bagaimana perasaan orang lain?"
Saat Anda melemparkan pertanyaan ini, artinya Anda telah memberi kesempatan Si Kecil untuk belajar berempati. Minta ia untuk membayangkan jika berada di posisi orang lain, seperti teman yang mainannya ia rebut paksa. Beri anak Anda arahan bagaimana memahami perasaan orang di sekitarnya dan buat ia menyadari kalau tidak semua orang bisa menganggap perilakunya menyenangkan.
Pertanyaan ini juga bisa ditanyakan saat membacakan buku atau menonton TV bersama. Dampingi Si Kecil kemudian bahas cerita yang pas untuk didiskusikan, lalu tanyakan, "Menurut kamu, bagaimana perasaan karakter dalam cerita ini?"
"Ini tidak sesuai. Bisakah kamu memikirkan cara lain?"
Di masa depan, kehidupan akan lebih rumit dan manusia perlu pandai memecahkan masalah-masalah sepanjang hidupnya. Anda bisa mengajarkan hal itu kepada Si Kecil sejak dini. Jika ia mengalami masalah atau berada di dalam situasi sulit, misalnya, saat mainannya rusak. Tunjukkan empati dan ajukan pertanyaan, "Sekarang, menurutmu apa yang harus kamu lakukan, Sayang?" Pertanyaan itu, akan membuat Si Kecil terbiasa dan kreatif untuk memikirkan penyelesaian masalahnya. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)