FAMILY & LIFESTYLE

Agar Dekat dengan Kakek-Nenek


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


TANYA
“Karena jarang bertemu, Velma tampak takut ketika berhadapan dengan kakeknya. Padahal, saya ingin mereka berdua dekat. Bagaimana caranya, ya?“
(Yanti Saurmauli, ibu dari Velma, 1)

JAWAB
Lakukan Rutinitas Bersama
“Rumah kami hanya berbeda 1 rumah dengan rumah orangtua saya, sehingga Si Kecil bisa sering-sering beraktivitas bersama oma dan opanya. Setiap pagi pukul 05.30, dari Senin sampai Jumat, orangtua saya menjemput Jethro untuk mengajaknya berjemur sambil jalan pagi mengelilingi kompleks. Setelah itu, ibu saya akan menyuapi Jethro sarapan pagi dan memandikannya. Pukul 09.00, setelah semua aktivitas pagi usai, saya menjemput Jethro. Tiap akhir pekan, Jethro juga selalu punya waktu bermain dengan orangtua suami saya, engkong dan mbah putrinya. Dengan rutinitas itu, saya yakin Jethro akan dekat dengan kakek dan neneknya.“
(Felina Idyasinta Setiawan, ibu dari Jethro David Chandra Aliegham, 7 bulan)

Mencontoh Sinterklas
“Ada kejadian lucu yang dialami Jemima ketika pertama kali saya mengenalkannya kepada ayah saya, kakeknya. Awalnya, ia takut karena melihat kakeknya berjanggut putih. Saking takutnya, ia lari bersembunyi di belakang saya. Semakin kakeknya mendekat, semakin Jemima ketakutan.
Akhirnya, saya punya ide ketika kami mengikuti suatu acara Natal yang menghadirkan Sinterklas di sebuah mal. Jemima senang sekali melihat Sinterklas berjanggut putih membagikan hadiah sambil bernyanyi. Saya lalu meminta ayah saya bernyanyi untuk Jemima setiap kali ia datang berkunjung. Ternyata cara ini ampuh, lho! Jemima senang sekali. Apalagi Si Kakek bernyanyi sambil berjoget, membuat Jemima ikut berjoget juga. Sekarang, ia sudah tidak takut lagi pada kakeknya. Malah ia sering merengek untuk menginap di rumah kakeknya.“
(Merry, ibu dari Jemima, 2)

Rutin Menelepon
“Ola sangat dekat dengan kakek dan neneknya, padahal kami tinggal berjauhan. Keluarga kami tinggal di Jakarta, sedangkan mereka di Sumatera. Setiap akhir pekan, Ola rutin bertelepon dengan kakek dan neneknya. Saya yakin walaupun Ola hanya bisa mendengar suara mereka, tetapi jika itu rutin dilakukan dapat menciptakan bonding di antara mereka. Ternyata benar, tanpa diminta, setiap Sabtu dan Minggu, Ola minta menelepon kakek dan neneknya. Ini berarti ia punya kerinduan khusus pada mereka berdua. Untuk mengobati rasa rindu anak saya, saya dan suami selalu berusaha mudik setiap Lebaran, supaya Ola bisa makin dekat lagi dengan orangtua kami.“
(Megawati, ibu dari Zipora (Ola), 3)