Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Telepon genggam atau gadget tentunya sudah menjadi benda yang 'wajib' dimiliki oleh para ibu di era digital ini. Meski memiliki fungsi penting, Moms tentu tahu bahwa handphone juga memiliki efek negatif, khususnya bagi anak-anak.
Saat ini, tidak sedikit balita yang sudah mulai kecanduan menggunakan gadget atau telepon genggam milik sang ibu untuk bermain. Kebiasaan ini bukan hanya bisa mengganggu pengelihatan Si Kecil, melainkan juga merusak otak serta saraf-sarafnya.
Namun tahukah Anda? Bukan hanya gadget itu sendiri yang memiliki potensi bahaya. Alat pengisi baterai alias charger juga berisiko untuk mencelakakan Si Kecil. Bukan hanya sekali terjadi peristiwa anak atau bayi mengalami cedera hingga meninggal dunia akibat tersetrum charger telepon genggam.
Kasus Tersetrum
Di Indonesia, kasus anak tersetrum charger telepon genggam yang sempat menarik perhatian publik pada Maret 2019. Bocah bernama Yeskiel Tuke asal Desa Hane, Nusa Tenggara Timur, ditemukan tewas tersengat listrik pada aliran charger telepon genggam. Menurut keterangan polisi, anak laki-laki berusia tujuh tahun itu diduga tewas karena menggunakan handphone yang tengah diisi dayanya.
Di Amerika Serikat dua tahun silam, juga pernah ada peristiwa bayi tersetrum alat pengisi daya telepon selular. Gabby (19 bulan) asal Kentucky, mengalami luka bakar di bagian bibir karena mengemut ujung charger yang ujung lainnya tertancam di stop kontak.
Nasib Gabby lebih beruntung ketimbang seorang bayi bernama Shehvar asal India. Shehvar juga tersetrum setelah mengemut ujung charger yang masih dialiri listrik. Sayang, nyawanya tak tertolong meski orang tua Shehvar sempat membawanya ke rumah sakit.
Waspada Tersetrum
Berdasarkan kasus-kasus tersebut, Anda tentunya harus memberi perhatian khusus soal penempatan alat-alat elektronik yang bisa membahayakan bagi Si Kecil. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa Moms lakukan di rumah agar anak terhindar dari bahaya tersetrum.
1. Usahakan menutup stop kontak dari jangkauan Si Kecil. Moms, bisa menutupnya dengan lakban atau menggunakan penutup khusus yang banyak dijual secara online. Dengan begitu, Si Kecil tentu tidak akan bisa menyentuhnya.
2. Jauhkan benda-benda elektronik atau yang beraliran listrik dari jangkauan Si Kecil. Anda juga bisa membungkus kabel listrik dengan pengaman khusus.
3. Selalu melepaskan alat charger telepon selular dari stop kontak apabila tidak digunakan. Meski terkesan tidak berbahaya, kabel charger tetap bisa mengalirkan listrik yang mengakibatkan anak tersetrum.
4. Selalu perhatikan Si Kecil saat bermain. Bayi dan balita biasanya memiliki rasa ingin tahu yang besar untuk memegang benda-benda yang ada di sekitarnya. Moms, perlu segera memindahkan Si Kecil apabila ia mendekati benda-benda yang berpotensi menimbulkan bahaya tersetrum seperti stop kontak.
Saat Si Kecil Tersetrum
Ketika Moms menyadari bahwa Si Kecil tersetrum aliran listrik, Anda bisa melakukan hal-hal berikut ini.
1. Matikan sumber arus listrik atau cabut kabel yang menyebabkan sengatan jika memang dirasa aman.
2. Jika arus listrik tidak bisa dihentikan, dorong korban dengan alat yang tidak menghantarkan listrik, misalnya sapu, kursi, atau tongkat kayu. Gunakan alas kaki atau berdirilah di atas bahan yang tidak menghantarkan listrik seperti matras karet atau tumpukan koran.
3. Hubungi klinik terdekat.
4. Setelah korban diamankan, cek pernapasan dan denyut jantungnya. Jika napas atau detak jantungnya berhenti, Anda bisa melakukan pertolongan pertama sesuai kemampuan.
5. Tetap bersama korban hingga bantuan kesehatan datang. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)